14

290 24 3
                                    

Dua hari kemudian ~~~

Kepala Kinana muncul dari balik pintu kamar Leo, menyembul seperti bocah yang takut mendekati tapi dari mata ekor tajam Leo telah mendeteksi kehadiran Kinana.

"Ngapain lo kesini?"tanya Leo yang terbaring di tempat tidur nya.

Kinana yang ketahuan pun muncul dan menghampiri Leo.
"Bang, maafin gue ya"

"Maaf? Ga cukup, liat nih kaki gue.. kayak lemper! Mau ke toilet aja gue pakai tongkat cuy!"

Dalam dua hari setelah hukuman kemarin, Leo belum bisa jalan seperti biasa dan karena itu dia belum masuk kerja. Kaki nya masih terasa pegal dan ngilu. Sementara Kinana sudah bisa berjalan kemana pun karena sudah sembuh dan tempat pertama yang dia kunjungi adalah kamar Leo untuk minta maaf.

"Ya ampun kasihan, maaf bang.. gue gak bisa pegang omongan.. gue udah berusaha sebisa mungkin supaya lo gak di hukum tapi yang gue lawan itu ajudan bapak atau lebih tepatnya anak kesayangan bapak sih"kata Kinana.

Leo menghela nafas, ucapan kinana tidak salah. Dia bahkan kalah sebagai anak kandung. Melihat ekspresi menyesal Kinana yang memuaskan hati membuat ide jahil Leo aktif.

"Gue bakal maafin kalau lo lakuin satu syarat ini"

"Apa? Gue bakal lakuin apapun untuk nebus kesalahan deh"

"Lo harus tetap menuruti apa kata gue, selama 3 hari!"

"Hah? Lama banget"

"Dih gak tulus minta maaf nya, gitu aja ngeluh"Leo mode ngambek.

Kinana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, selama 3 hari menuruti perintah Leo? Mungkin akan mudah jadi dia mengangguk sebagai jawaban.

"Oke"

"Bagus! Bisa di mulai hari ini, kalau lo lepas tanggung jawab dari apa yang gue suruh.. liat aja, Lo dan gue end!"kata Leo sambil menyipitkan matanya.

"Iya bang iya, apapun deh"

"Sekarang ambilin gue makan, lapar"

"Belum makan? Ini udah jam 10 loh"

"Makan siang belum, cepet ambilin"

"Kirain sarapan pagi nya yang belum, oke deh bentar ya"

"Sip!"

Kinana keluar dari kamar Leo, dia berjalan menuruni anak tangga dan kebetulan bertemu dengan ajudan bapak, Mas Tedrick sedang duduk di ruang tengah sambil bermain dengan ponsel nya. Kinana tidak ingin kehadiran nya mencuri atensi sang Mayor yang kelihatan nya sedang sibuk jadi dia berjalan perlahan agar tak ketahuan tapi tetap saja, mata jeli elang itu menangkap pergerakan nya.

"Eh? Mas.. selamat pagi"sapa nya sambil tersenyum ramah.

"Selamat pagi"balas Mayor Tedrick.

Hanya sekedar itu, Kinana berlari ke belakang agar tak menimbulkan percakapan lebih dengan beliau. Jantung nya tidak kuat menahan rasa aneh yang muncul seketika hanya karena melihat nya saja.

"Jangan sampai ketahuan mas Tedrick nih"gumam nya sambil mengambil makanan untuk Leo.

Setelah itu dia kembali ke kamar dan bertemu kembali dengan Mayor yang masih setia duduk disana, atensi mereka bertemu kembali.

"Mas, sarapan"basa-basi Kinana.

"Kamu belum sarapan?"

"Udah, Eh?.. belum"

"Oh, silahkan sarapan"

"Iya"

Kinana langsung mempercepat langkahnya menaiki anak tangga dan berjalan ke arah kamar Leo, Tedrick melihat pergerakan aneh Kinana merasa ada yang salah.

"Apa dia sedang menjaga jarak dari ku?"tanya Tedrick di dalam hati nya.

.

.

.

Skip kamar Leo~~~

"Nih, makanannya"

Leo melihat makanan yang di bawa Kinana, sangat menggiurkan bagi nya.

"Suapin"kata Leo.

Kinana duduk di pinggir tempat tidur sebelah Leo, dia menyanggupi permintaan itu.

"Iya"jawab Kinana.

Kelihatannya mudah tapi sebenarnya Leo banyak komentar.

"Tiup dulu"kata Leo.

"Iya"

"Nasi nya dikit banget, banyakin"

"Iya"

"Itu lauk nya jatuh, gimana sih"

"Iya"

"Sayur nya jangan lupa biar bisa berak"

"Iya"

Sepanjang kegiatan menyuap sepanjang itu juga lah komentar Leo, untungnya Kinana memiliki stok kesabaran yang tinggi pagi ini mengingat dia salah dan harus bertanggung jawab. Beberapa saat kemudian muncul Mayor Tedrick dan dia melihat adegan suapan itu.

"Eh, Pak Mayor"kata Leo.

Kinana menoleh dan langsung menaruh kembali sendok makan ke piring.

"Tangan kamu sakit?"tanya Mayor ke Leo.

"Enggak pak"jawab Leo.

"Terus, kenapa kamu suruh dia untuk nyuapin kamu makan? Setahu saya yang sakit kaki kan"sindir pria itu.

"Iya pak, saya makan sendiri"ucap Leo dengan tegas.

Lalu pandangan mayor mengarah pada Kinana.
"Kamu di panggil bapak"ucap Mayor.

"Bang, gue temui bapak dulu ya"kata Kinana ke Leo.

"Iya"jawab Leo.

Kinana pergi menemui bapak dan meninggalkan dua pria canggung itu. Sementara itu Leo jadi panas dingin karena di tatap tajam Mayor Tedrick yang tidak pergi dari kamarnya.




To be continued~~~

So guys, readers tersayang author!

Kabar baiknya cerita tidak di TAKE DOWN(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧

Tidak di ganti juga nama pemeran dan alur nya karena kasihan juga ya nanti kalian harus mikir dan beradaptasi lagi dengan perubahan ಥ‿ಥ

Enjoy aja deh lanjutan nya, cuman cover nya aja di ganti hehe(─.─||)

Plis jangan ke bawa ke Real life, ini cerita nya cuman karangan semata
(˘・_・˘)

Kepincut kulkas 1000 PintuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang