19

78 10 0
                                    

Skip mall~~~

"Mas tedrick yakin? Nanti ada berita yang aneh-aneh loh kalau keliatan jalan sama perempuan?"ucap Kinana, dia berusaha untuk membuat Mayor berpikir kembali untuk menemani nya.

Mayor tedrick menggeleng pelan.
"Saya tidak peduli mau di beritakan seperti apa, kenyataan nya kan tidak begitu.. saya hanya menjalankan tugas yang bapak kasih, lagian saya sedang luang"jawab Mayor.

"Tapi mas kan harus selalu di samping bapak walau lagi luang, nanti kalau bapak butuh sesuatu gimana? Itu kan pekerjaan mas tedrick juga"

Mereka berjalan memasuki mall, Kinana sengaja memakai topi dan masker agar tak di kenali oleh siapapun demi menjaga nama baik Mayor tedrick dan bapak karena fans Mayor itu masih menggilai beliau secara ugal-ugalan.

"Kenapa kamu seperti tak ingin bersama saya?"tanya Mayor tedrick.

"Hah?"

"Kamu ini mencurigakan"kata nya sambil menyipitkan kedua mata ke arah Kinana.

Kinana tersenyum lebar. Dia mulai di curigai.
"Mencurigakan apa nya? Nanti jadi pusat perhatian loh, lagi pula aku cuman gak mau mas tedrick di gosipin... nanti kalau tersebar di medsos kehidupan mas tedrick lagi yang jadi bahan bicaraan netizen"

Mayor tedrick menahan senyum nya.
"Jadi kamu peduli sama saya?"

"Ya peduli lah mas!"jawab nya dengan tegas.

Ketika tersadar akan jawaban nya sendiri, Kinana refleks menutup mulut.
"Eumm, maksud nya sesama manusia ya harus peduli kan"

Mayor tedrick tak mengatakan apapun selain mengangguk paham dan menahan senyum nya sementara Kinana ketika kecanggungan menyapa kedua nya, dia memilih berjalan lebih cepat untuk menjauhi situasi canggung itu.

.

.

Beberapa saat kemudian~~~

"Aaaa itu mayor tedrick bukan?"

"Foto woi foto, pak mayor itu"

"Cakep banget paaaaaak"

"Aduh boleh foto gak ya, pak mayoorrrr haiiii"

"Beliau ngapain ya di mall? Sama siapa ya?"

"Gak ada pak menteri ya? Lagi nemenin siapa dia?"

"Pak mayooor, ganteng banget paaak"

"Pak selamat ulang tahun yaaaa"

"Mayoorrr tedrick happy birthday yaaaa"

Semua mata tertuju pada Mayor tedrick, dia menjadi pusat perhatian di mall setiap memasuki toko ada saja yang meminta foto tapi ada juga yang berdiri dari kejauhan karena tak berani mendekati untuk menghormati privasi nya. Sementara Kinana, dia menjauh sebisa mungkin agar tak di beritakan aneh-aneh oleh media.

"Iya makasih semua nya, makasih yaa"jawab Mayor tedrick seramah mungkin dan sebisa mungkin tak membuat kerumunan di mall.

Ucapan Kinana benar, dia jadi pusat perhatian dengan mudah nya.

"Duh, mampus.. mas tedrick di kelilingin ibu-ibu lagi"batin Kinana.

Kinana dengan lincah menjauh dari kerumunan walau ada yang menyadari kalau dia adalah anak nya pak menteri pertahanan, dia berlari meninggalkan Mayor tedrick yang kesusahan untuk melepaskan diri dari kejaran ibu-ibu yang ingin foto dengan nya.

"Tolong, ternyata saya butuh penjaga juga ini"batin Mayor tedrick.

.

.

.

"Kenapa kamu ninggalin saya?"tanya Mayor.

Kinana tidak bermaksud begitu, dia harus sendirian untuk membelikan hadiah karena jika Mayor tedrick ikut otomatis hadiah tersebut bukan kejutan lagi.

"Terlalu ramai mas, aku agak engap jadi pergi duluan.. maaf ya"

"Saya takut kamu hilang atau di kerumunin, nanti kalau terjadi sesuatu gimana?"

"Mas, yang di kerumunin itu kamu.. aku gak sepopuler itu tau hehe"kata Kinana untuk mencairkan suasana.

"Saya jadi gak bisa marah tapi lain kali jangan menghilang sendirian, ya udah sekarang kamu mau beli apa?"

"Iya mas maaf, gak akan pergi dan hilang sendirian.. sebenarnya aku harus beli sesuatu yang mas tedrick gak tau"

"Maksud nya?"

"Kayak nya aku gak bisa nutupin lagi, kalau beli nya sama mas tedrick juga gak jadi kejutan lagi, aku mau beliin mas hadiah ulang tahun"

Mayor tedrick tertegun, dia sedikit terkejut karena Kinana ingin memberikan hadiah dan dia mengacaukan kejutan nya.
"Sebenarnya kamu tidak perlu kasih saya hadiah, saya juga udah tua.. udah gak cocok di kasih hadiah atau kejutan"

"Tapi kalau fans yang kasih mas terima? Hadiah dari aku enggak?"

"Bukan gitu, saya hanya tak ingin merepotkan kamu"

"Gak ngerepotin kok, kalau mas terima hadiah nya aku senang banget tapi aku gak tau mas tedrick suka apa atau butuh apa"

Mayor tampak berpikir, dia menerima niat baik Kinana karena tak ingin melihat kekecewaan di wajah nya.
"Apapun yang kamu kasih saya terima asal tak memberatkan kamu"

"Apapun?"

"Iya apapun itu"

Kinana tersenyum, akhirnya tak perlu bimbang untuk memberikan sesuatu ke Mayor.
"Oke, aku tau mau kasih apa"







To be continued~~~

Halo guys, back again si author hehe

Jangan lupa like, komen dan follow ya!

Nantikan chap selanjutnya dengan penuh rasa penasaran hehe

See you in the next chapter reader🫶

Kepincut kulkas 1000 PintuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang