15

258 23 1
                                    

Sesampainya Kinana di ruangan, dia melihat bapak sedang sibuk menandatangani beberapa berkas. Dia mendekat dan berdiri di depan meja bapak.

"Ada apa pak?"tanya Kinana.

Bapak berhenti sejenak dengan kegiatan nya, dia melihat Kinana dari atas sampai bawah dan baru sadar kalau anak perempuan nya terlalu kurus. Dia jadi mengingat perkataan Tedrick semalam mengenai kondisi tubuh Kinana.

"Ada yang salah sama pakaian Nana ya pak?"

"Enggak, bapak cuman kepikiran kalau kamu udah jarang olahraga kan sejak kembali dari Jepang atau jangan-jangan di Jepang kamu memang gak pernah olahraga"

"Hah? Nana olahraga kok pak.. main badminton"

"Maksud bapak olahraga secara militer"

Kinana merasa aneh, tiba-tiba saja bapak menyebutkan olahraga secara militer yang tidak di gemari nya.

"Kenapa bapak ngomong kayak gitu?"

"Bapak rasa kondisi tubuh kamu tidak fit, tidak bugar, tidak kuat"

"Selama ini tubuh Nana baik-baik aja pak, sehat dan kuat"

"Na, bapak dapat informasi dari Tedrick kata nya kamu keseleo kan saat di kasih hukuman kecil kemarin.. gimana sih, lompat aja sampai melukai diri sendiri itu tandanya tubuh kamu kurang olahraga dan bapak mau kamu olahraga sama Tedrick"

Kinana terkejut, olahraga dengan sang mayor?. Itu perintah yang berlebihan bagi Kinana.

"Gak perlu pak, masa sampai mas Tedrick yang turun tangan.. Nana olahraga di gym aja ya pak, sama Bang Leo"

"Leo? Bapak dengar dia belum bangun dari kasur, kaki nya kayak kerupuk di kasih air kan? Leo masih sakit jadi kamu sama Tedrick aja"

"Tapi pak, mas Tedrick itu kan kopassus pasti latihan nya berat.. Nana mana bisa ngikutin olahraga nya beliau"

"Gak berat na, lakuin dulu baru ngeluh"

Kinana berusaha merubah perintah bapak tapi hasil nya nihil, dia tau bapak ingin yang terbaik untuk nya tapi mengingat hukuman yang di berikan pada Leo tempo hari membuat nya yakin pasti olahraga bersama mayor akan memberatkan diri nya.

.

.

Skip Kamar Leo~~~

Leo mengernyitkan dahinya ketika melihat ekspresi Kinana yang kembali dari ruangan bapak, terlihat sedikit tertekan tapi itu bukan masalah nya jadi Leo tidak mau ikut campur.

"Akhirnya kembali, ambilin baju gue di laundry dong"kata Leo.

"Bang gimana dong, gue di suruh bapak olahraga sama mas Tedrick"kata Kinana.

Sebenarnya Leo tidak ingin tau tapi Kinana malah memulai pembicaraan dan dia jadi tidak bisa mengelak.

"Ya ikutin aja"jawab Leo dengan santai.

"Serius? Berat gak olahraga nya? Gue gak suka olahraga yang berat-berat"

"Gak berat lah, paling sama kayak yang di gym"

"Masa sih?"

"Iya, cobain aja dulu"

"Gitu ya, tapi gue males banget olahraga"

"Suka-suka lo deh, gue gak mau ikut campur.. udah sana ambilin baju gue di laundry"

"Dimana?"

"Nanti gue kirim alamat nya"

"Hmm oke deh"

Setelah keluar dari kamar Leo, kinana bertemu dengan mas Yuda dan mas Rendi yang kebetulan lewat.

"Mas Yuda, mas Rendi"panggil Kinana.

"Eh, Nana.. kenapa?"tanya mas Yuda.

"Iya ada apa?"tanya Mas Rendi.

"Mau tanya dong, siapa yang pernah ikut olahraga sama mas Tedrick?"

Yuda menunjuk ke arah Rendi.

"Mas Rendi pernah?"tanya Kinana untuk lebih jelasnya.

"Iya pernah, kenapa?"jawab Mas Rendi.

Kinana menarik Rendi.
"Mas Yuda, pinjam dulu ya mas Rendi nya.. nanti di balikin kalau udah selesai"

"Eh, tapi..."belum selesai berucap mereka berdua sudah pergi menjauh.

Rendi tidak mengerti kenapa tiba-tiba dia di culik tanpa penjelasan apapun. Kinana membawa nya ke dapur yang kebetulan lagi sepi.

"Ada apa ya mbak Nana?"tanya Mas Rendi.

"Gini mas, bapak suruh saya ikut olahraga sama mas Tedrick tapi saya gak suka olahraga.. mas mau gak gantiin saya?"

"Enggak"jawab Rendi tanpa berpikir dua kali.

"Kenapa?"

"Kenapa saya harus mau? Saya sibuk mbak, sore nanti mau ke kantor sama Yuda"

"Sehari ini aja mas, plissss.. bantu yaaa"

"Aduh mbak saya gak mau cari masalah sama pak Mayor.. hukuman nya itu loh, bisa bikin badan jadi rapuh"tolak Mas Rendi.

"Emang mbak Nana gak takut ketahuan bapak kalau gak olahraga sama pak Mayor? Nanti bermasalah lagi loh"

Perkataan mas Rendi ada benar nya tapi serius Kinana tidak ingin olahraga saat ini, dia tidak terlalu suka hal yang menyusahkan diri sendiri dengan rangkaian olahraga berat itu. Mungkin kalau main badminton dia masih mau.

Pada akhirnya rencana membujuk Mas Rendi gagal, dia tidak punya rencana cadangan dan sial nya malah bertemu dengan mayor Tedrick setelah keluar dari dapur.





To be continued~~~

Next part, di tunggu ya!!

Jangan lupa komen, like dan follow!!

Kepincut kulkas 1000 PintuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang