Beberapa saat yang lalu~~~
Di sepanjang jalan kehidupan seorang Leo, mungkin hari ini yang paling sial. Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi dia baru selesai berlari. Tentu saja selain kurang tidur dia juga mulai kekurangan akal sehat. Setelah menyelesaikan hukuman nya dia yang berjalan lunglai dengan kaki jeli nya ingin menghampiri kamar Kinana untuk meminta pertanggung jawaban.
"Awassss... Looooo, Kinanaaaa.."kata Leo, satu persatu langkah nya menaiki anak tangga.
"Leo mau kemana?"tanya Mas Rendi.
"Menurut lo ajalah bang"ketus Leo.
"Oh mau ke rumah sakit"tebak Mas Rendi.
"Gak! Gue mau ke kamar Kinana! Mau gue maki tuh bocah gak peduli anak siapa"
"Eh berani?"tanya Mas Rendi sambil menaikkan satu alisnya.
Leo dengan ekspresi kesal nya menjawab dengan tegas.
"YA ENGGAK LAH!""Yaaah, kirain berani.. terus mau ngapain ke kamar nya dia jam segini? Lebih baik kamu ke kamar mu sendiri"
"Emosi bang emosi, ini gak adil! Masa cuman gue yang di hukum lari 50 putaran!"
"Nana juga di hukum sama pak Tedrick loh, tadi di sini kamu gak lihat?"
"Lihat, tapi itu gak cukup.. dia harus merasakan apa yang gue rasakan! Ini kan ide nya dia, masa hukumannya lebih berat di gue sih!"dumel Leo.
Rendi menepuk pelan bahu Leo.
"Maka nya apapun itu harus lapor ke bapak atau Pak Mayor Tedrick, walau di ancam atau di beri suap apapun bentuk nya harus di tolak demi keselamatan anak nya bapak.. kamu di kasih tugas untuk menjaga dan mengawasi Nana di luar tapi gak gini juga"Ceramah dadakan dari Mas Rendi.Sebenarnya yang di ucapkan Mas Rendi itu tidak salah, Leo juga sadar dia salah di sini hanya saja dia merasa tidak adil dengan hukuman nya.
"Kalau mau ketemu Nana besok aja, dia udah di antar Pak Mayor ke kamarnya"
"Dih pakai di antar segala, manja banget! Gue juga mau dong"
"Mau di antar Pak Mayor?"
"Iya"jawab Leo spontan.
Rendi bergidik ngeri.
"Ya ampun, ngeri ya""Yaelah bercanda, lagian di percaya segala.. btw antarin dong ke kamar, pegel tau"
"Hadeh, ya udah sini saya bopong"tawar Mas Rendi.
Leo tersenyum sumringah, dia yang lelah untuk berjalan akhirnya ada yang mau bantu.
"Gendong kayak Nana bisa gak?""Saya banting kamu ya"ketus Rendi.
"Cande elah! Canda!"
.
.
Kembali ke kamarnya Kinana~~~
Mayor Tedrick membantu Kinana berjalan ke kasur nya, sebagai ajudan yang baik dia harus memperlakukan sama antara Kinana dan bapak.
"Ternyata mas Tedrick orang nya baik dan perhatian ya, beda sama yang terlihat di media sosial"cecar Kinana.
"Itu tuntutan kerjaan, lagian saya tidak peduli dengan apa yang ada di media sosial"kata Mayor Tedrick.
"Sebenarnya mas tau gak kalau mas itu viral di media sosial gara-gara acara pesta rakyat memperingati hari kemerdekaan kemarin, banyak kaum hawa yang kepincut sama aura dan vibes mas Tedrick"jelas Kinana, kali ini dia ingin mengatakan hal yang sudah lama ingin dia katakan.
"Oh ya?"
"Iya, mereka kagum sama kinerja mas yang jagain bapak setiap saat.. terlihat mempesona kata nya, pokok nya ada banyak yang terjadi di media sosial termasuk Tuktok"
Mayor Tedrick tersenyum tipis sambil geleng kepala.
"Saya gak tau fenomena apa yang terjadi di media sosial, apalagi Tuktok.. saya gak punya itu""Gak punya mas? Sayang banget"
"Ya biar gak terganggu pekerjaan saya, nama nya juga harus jagain bapak.. saya harus fokus sama pekerjaan dan bapak, gak ada waktu main begituan"
Untuk kesekian kalinya Kinana terpesona dengan respon dan aura mempesona sang Mayor, sangat di luar pemikiran nya.
"Oh ya, ada banyak teman Saya yang nyuruh mas buka gembok Ig.. gimana tuh tanggapan mas?"
Mayor Tedrick terdiam sejenak.
"Hahaha, gitu ya""Iya mas, gitu.."
Respon yang singkat, padat, dan sebenarnya cukup jelas. Jadi Kinana tak melanjutkan percakapan itu, urusan buka gembok Ig hanya mayor yang tau dan semoga aja dia di kelilingi hal baik.
"Ya sudah, kamu istirahat saja.. sudah jam 5 lewat ini"
"Iya mas, selamat malam eh selamat pagi?"
"Selamat pagi"kata mayor sebelum keluar dari kamar.
To be continued~~~
Baper gak sih? Dapet feel nya?
Author gak terlalu berbakat soal nulis adegan yang bikin baper༎ຶ‿༎ຶ
Next chapter di tunggu ya!!
Komen dan like jangan lupa readers❤️
Saran dan kritik juga author tunggu(>▽<)ノ
See you in the next chapter readers❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepincut kulkas 1000 Pintu
FanfictionAnak menteri pertahanan Kinana Andira Ningrum akhirnya pulang ke Indonesia setelah sekian lama tinggal di Jepang. Kepulangan nya justru menimbulkan banyak hal termasuk kepincut cinta dengan ajudan pribadi bapak Tedrick Wijaya Kusuma si kulkas dingin...