18

139 12 5
                                    

Kinana termenung memikirkan hadiah yang ingin dia berikan pada sang Mayor,  dia tak memiliki petunjuk terhadap sesuatu yang di sukai beliau. Jika bertanya dia bisa di curigai dan tak ada kata surprise untuk itu.

"Duh, kasih apa ya.. kira-kira mas tedrick suka cokelat ga ya? eh masa kasih cokelat, emang valentine apa! bodoh banget sih gue"monolog Kinana.

Tak ingin memperpanjang pemikiran nya, Kinana pergi menemui bapak yang sedang bersantai di kamar karena jadwal nya sedang kosong.

Kinana masuk ke dalam kamar bapak setelah memeriksa keadaan kalau disana tak ada mayor tedrick.

"Bapak, nana mau nanya dong"ucap Kinana yang duduk di sofa samping bapak.

Bapak sedang membaca buku saat itu lalu berhenti sejenak karena Kinana ingin bertanya.

"Mau nanya apa?"

"Hari ini kan mas tedrick ulang tahun, kira-kira hadiah yang bagus untuk dia apa ya?"

Bapak tampak terkejut, dia sendiri lupa.
"Untung kamu nanya, kalau gak bapak tetep lupa ulang tahun nya tedrick.. kamu mau ngasih dia hadiah?"

"Iya pak, sebagai tanda terima kasih karena jagain bapak dan nana disini.. lagian gak masalah kan kalau mau ngasih orang hadiah di hari ulang tahun nya"kata Kinana, dia mencoba untuk menetralkan pembahasan agar bapak tak memikirkan hal-hal aneh.

"Hmm, biasa bapak sering kasih doa dan bikin acara di bantu ajudan lain.. tapi mengingat kepribadian tedrick yang tidak terlalu suka kejutan jadi bapak suka kasih dia baju"

"Hmm.. baju ya, oke deh pak.. kalau gitu Kinana kasih mas tedrick baju aja kali ya"

"terserah kamu aja, tedrick itu menerima apapun yang di kasih orang"

"Oke pak, kalau gitu nana ke mall dulu"

"sekarang?"

"Iya, masa besok.. ulang tahun nya kan hari ini pak.. nana gak mau kalah dari fans mas tedrick yang udah ngasih banyak hadiah di depan tadi hehe"

Kinana berlari keluar ruangan dan bersiap untuk pergi ke mall tapi dia di cegat mayor tedrick yang tiba-tiba muncul di pintu belakang.

"Eh, ada mas tedrick"

"mau kemana? hari ini kita olahraga seperti biasa"

"Masih lama, mau pergi sebentar keluar"

"Sendiri? Kenapa tidak di kawal ajudan?"

"Gak perlu, cuman sebentar aja.. gak lama"

"Saya temanin"

"Hah? Emang mas tedrick gak 24 jam sama bapak?"

"Enggak, hari ini jadwal bapak kosong dan kerjaan saya juga tidak banyak jadi saya bisa nemanin kamu keluar"

"Gak bisa!"Kinana keceplosan menolak secara kasar seakan membentak.

Tedrick kebingungan, dia di tolak mentah-mentah dengan nada tinggi?.

"maksud aku, mas kan sangat di butuhkan dan harus selalu di samping bapak jadi gak mungkin kan pergi keluar cuman nemanin aku yang gak lama kok keluar nya.. aku gak mau merepotkan mas tedrick yang udah sibuk sama kerjaan nya"Kinana berusaha menolak karena dia tak ingin tedrick tau soal hadiah yang ingin di berikan.

"Saya gak lagi sibuk, jadi tunggu saya sebentar disini.. saya ketemu bapak dulu baru pergi keluar"kata Tedrick dengan santai nya tak mendengarkan ocehan Kinana yang panjang lebar itu.

Tedrick pergi menuju ruangan bapak sementara Kinana panik harus menunggu beliau yang nekad mau ikut.

"Kenapa? Kok mas tedrick mau nemenin gue keluar? Emang dia gak takut ada rumor kencan kalau ketahuan keluar bareng perempuan? Dia anggep gue perempuan kan?"batin Kinana bertanya-tanya tentang sikap mayor tedrick hari ini, aneh sekali.

Mau tak mau Kinana menunggu mayor tedrick yang sedang menemui bapak. Dia harus mencari cara agar hadiah nya tak di ketahui oleh beliau.





To be continued~~~

Halo guys, back again si author hehe

Maaf lama update, author lumayan sibuk nih

Tapi gak akan mungkin meninggalkan lapak cerita sebelum ending

Cukup kalian Like, Follow dan komen akan memberi semangat author untuk update cerita ini hehe

Kepincut kulkas 1000 PintuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang