Beberapa hari kemudian ~~~
Hari Minggu yang cerah ini membuat Kinana ingin sekali pergi liburan tapi bersama bapak, hanya saja keinginan itu harus di kubur dalam-dalam karena bapak penuh jadwal nya. Beliau harus pergi ke Manado, Malang, dan Surabaya. Dalam dua hari bapak pergi ke tempat yang berbeda, takut bapak kelelahan Kinana pun mengalah.
Namun, dia memiliki ide gila yang menurut nya tidak masalah jika dia lakukan lagi pula dia sudah besar. Kinana menemui Leo yang sedang bekerja untuk menyampaikan ide nya dan sudah pasti Leo harus menuruti kemauan Kinana.
"Bang Leo, bosan gak?"tanya Kinana.
Leo melirik sekilas, dia mencium bau-bau sesuatu dari ekspresi Kinana yang senyum-senyum sendiri.
"Gue sibuk, mana bisa bosan"jawab Leo.
Kinana melihat ke sekeliling untuk memastikan tidak ada siapapun.
"Liburan yuk, kita berdua aja"kata Kinana.
"Liburan kemana? Ini belum waktunya gue liburan"
"Gak jauh kok, Ke Bali"
"Hah?! Ke Bali?! Itu jauh"
"Sehari doang, pagi ini kita pergi malam baru pulang.. gimana?"
"Kejauhan itu, harus naik pesawat malah ah"
"Tapi kan bang Leo harus pergi kemana pun gue pergi, gak boleh nolak loh.. kalau nolak ya udah gue pergi sendirian biar bapak tau terus bang Leo di marahin"
"Ya ampun, tapi bapak tau Lo mau ke bali?"
"Gak tau"jawab Kinana.
"Lah, jadi gimana? Izin dulu sana"
"Enggak perlu, bapak sibuk jadi kita pergi diam-diam aja.. jangan sampai ketahuan"
"Dih gak mau, nanti gue yang di marahin bapak"
"Enggak bang, ada gue.. gue orang paling pertama yang bakal belain Lo"
"Gak mau, pergi sana hush hush.. izin dulu kalau mau pergi"
"Nanti gue lakuin apapun yang Lo minta sebagai jaminan nya.. tapi harus tetap diam, jangan sampai ketahuan siapapun.. pegang janji gue deh"kata Kinana dengan ekspresi meyakinkan.
Leo tergiur, kapan lagi bisa minta apapun sebagai jaminan. Di dalam otak nya dia ingin menjahili Kinana kalau emang bisa meminta apapun jadi leo setuju dengan mudah.
"Hmm, menarik.. Janji ya! Awas Lo bohong, bentar gue siapin kerjaan satu ini"
"Iya janji, gue siap-siap dulu hehe"
Kinana kembali ke kamarnya untuk menyiapkan beberapa hal. Di perjalanan menuju kamar dia berpapasan dengan Mayor Tedrick dan sekretaris pribadi bapak, Yuda.
"Pagi mbak Nana"sapa mas Yuda.
"Pagi mas Yuda, pagi mas Tedrick"
"Hm, ya pagi"jawab Mayor Tedrick.
"Mau kemana?"tanya Mas Yuda.
"Mau ke kamar nih"jawab Kinana.
"Gak main keluar? Cuaca nya bagus loh"
"Iya nanti mau main keluar, ke rumah teman"kata Kinana, tidak ada yang boleh tau kalau dia mau ke Bali bersama Leo jadi dia berbohong.
"Oh gitu ya"
"Iya mas, duluan ya"
"Happy Sunday"ucap Mayor Tedrick sambil tersenyum ramah.
Kinana terdiam sejenak. Senyuman ramah itu membuat jantung nya tidak baik-baik saja, rasa nya ingin meledak.
"Iya, Happy Sunday juga"Dia langsung berlari menuju kamar, mungkin saat ini pipinya sudah memerah malu.
.
.
Skip bandara~~~
Akhirnya dua makhluk bumi yang nekad itu sampai di tempat tujuan mereka. Sedari tadi Leo berdoa semoga apa yang dia lakukan ini tidak ketahuan siapapun dan berakhir aman damai sementara Kinana dia tidak tampak terbebani atas kelakuan gila nya pergi ke daerah orang tanpa izin dengan bapak.
"Bali gue datang!"ucap Kinana.
"Sama gue juga"sambung Leo.
Kedua nya menghirup udara Bali dengan brutal, seakan ingin menyedot seluruh udara di sana sangking senang nya.
"Kita harus ke pantai Jimbaran! Gue udah cari di google tempat wisata terbagus di bali"ajak Kinana.
"Oke, lets go then!"
Tak lupa kedua nya memakai masker dan topi untuk penyamaran agar tidak di ketahui orang.
"Ingat, malam udah harus pulang dan sampai di Elangtara.. gue gak mau ada masalah"kata Leo.
"Rileks bro, ada gue semua aman"kata Kinana dengan bangga.
Sehari di Bali rasa nya tidak cukup tapi bagi Kinana lebih dari cukup dan yang paling penting dia pergi tanpa di ikuti siapa pun kecuali Leo, rasa nya bebas tanpa aturan.
To be continued~~~
Well, guys sejauh ini bagaimana?
Tertarik untuk tau the next chapter?
Kuy, pantau terus cerita nya!!!
Jangan lupa komen, Like, dan follow!
Love you readers❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepincut kulkas 1000 Pintu
FanfictionAnak menteri pertahanan Kinana Andira Ningrum akhirnya pulang ke Indonesia setelah sekian lama tinggal di Jepang. Kepulangan nya justru menimbulkan banyak hal termasuk kepincut cinta dengan ajudan pribadi bapak Tedrick Wijaya Kusuma si kulkas dingin...