10

275 21 0
                                    

Skip Elangtara~~~

Bapak sudah kembali dari Surabaya, beliau sampai sekitar pukul 11 malam. Dia menyuruh Yuda untuk memanggil Kinana tapi anak itu tidak ada di kamarnya dan beberapa saat kemudian bapak mendengar kabar kalau Kinana memang tidak ada di Elangtara sejak pagi tadi tanpa kabar. Seketika bapak merasa khawatir tapi untungnya ada mayor Tedrick yang menenangkan bapak.

"Cari Kinana, suruh dia pulang.. bapak kirim pesan tidak di balas dan panggilan bapak tidak di angkat"ucap Bapak.

"Siap! Bapak jangan khawatir, saya akan bawa pulang Nana"ucap Mayor.

"Kinana tanggung jawab kamu di Elangtara jadi kamu saja yang atur hukuman nya"kata bapak sambil mengelus Bobby, kucing gembul kesayangan nya.

"Baik pak, siap laksanakan!"

.

.

.

Skip pantai~~~

Bisa-bisa nya mereka berdua lupa waktu, Kinana dan Leo malah menghadiri pesta tepi pantai yang sedang di selenggarakan. Mereka menikmati liburan hari Minggu yang tak di rencanakan ini, tentu saja keduanya bersenang-senang tanpa lihat waktu dan seketika ekspresi wajah Kinana berubah ketika dia mengangkat panggilan entah dari siapa tapi suaranya dia kenal dengan sangat baik.

"Halo, Nana.. Apa kamu tidak ingat pulang?"ucap suara laki-laki dari sebrang sana.

"Halo? Si-siapa ya?"tanya Kinana, hanya memastikan jika panggilan ini bukan dari orang yang dia pikirkan.

"Saya Tedrick Wijaya Kusuma"

"APA?!!"

"kenapa berteriak? Dengar suara saya tidak?"

"De-dengar.."

"Bapak cari kamu, saya tau kamu di Bali sekarang.. apa tidak mau pulang?"

"Hah?! Kok bisa tau?"

"Lebih baik kamu segera pulang, bawa Leo juga.. kalian berdua dalam masalah besar"

Kinana menelan kasar ludah nya, bagaimana bisa Mayor Tedrick tau mereka ada di Bali padahal tidak ada siapapun yang mengetahui rahasia ini kecuali mereka berdua.

"B-baik, kami akan segera pulang.. tolong jangan beritahu bapak ya mas, saya akan cepat pulang"

"Saya tidak janji, tapi bapak jelas perlu tau"

Tut

"Aduh, halo.. mas!"

Panggilan di tutup seketika. Kinana langsung berlari menuju Leo dan menarik nya keluar dari keramaian.

"Kita harus pulang, sekarang!"kata Kinana.

"Astaga, udah jam berapa ini?.. besok aja"

"Gak bisa, Mayor Tedrick tau kita di Bali! Harus pulang sekarang!"

"APA?! pak Mayor tau?! Mampus gue! Cepat balik cepat!!"

Keduanya di Landa kepanikan dan ketakutan tapi harus tetap pulang ke Elangtara hari itu juga.

"Emang masih ada pesawat?"tanya Kinana.

"Gak tau, jadi gimana ini?"

"Astaga, kita kebablasan tau!.. gimana dong"

"Ah gue tau, kita naik jet pribadi temen gue.. semoga dia ada di vila nya"

"Oke gas!!"

.

.

.

Skip Elangtara~~~

Setelah sekian lama menunggu akhirnya dua orang yang di tunggu tiba, mereka berdua berpapasan di depan pintu Elangtara dengan mayor Tedrick dan langsung keringat dingin padahal masih terengah-engah karena berlari masuk.

"Bentar nafas dulu"ucap Leo.

"Aduh.. capek"kata Kinana.

"Hmm, sampai juga kalian"kata Mayor Tedrick sambil melihat jam di tangan kanan nya mengarah pada pukul 2 pagi.

"Mas... Ini bukan sepenuhnya salah bang Leo, jadi tolong jangan hukum dia"kata Kinana.

"Sepertinya itu bukan keputusan kamu, lebih baik sekarang temui bapak.. jangan melindungi orang lain padahal kamu juga bersalah"kata mayor Tedrick dengan ekspresi dingin di barengi suara tegas nya.

Kinana melirik Leo yang berdiri tegap, terlihat ekspresi nya panik, takut dan pasrah jika tau akan di hukum. Kinana jadi merasa tambah tidak enak.

"Leo, ikut saya"kata mayor Tedrick.

"Siap pak Mayor!"

Kinana langsung berlari ke ruangan bapak, ingin minta maaf dan menjelaskan kesalahan nya serta meminta ampun untuk Leo.

"Bapak?"

Dia masuk dengan tenang dan menghampiri bapak yang sedang duduk di sofa sambil menggendong Bobby si gembul.

"Lihat tuh, mbak Nana baru pulang"kata bapak pada anak asuh nya.

Kinana duduk bersimpuh di depan bapak sambil menunduk.
"Bapak, maafin Nana.. ini sepenuhnya salah Nana karena pergi tidak izin dan pulang larut malam, lain kali tidak akan Nana lakukan lagi"

Bapak mendengar semua ucapan anak nya tapi kefokusan nya tetap di Bobby seakan Kinana di cuekin.

"Bapak, maafin Nana yaa.. jangan hukum bang Leo karena dia cuman ngikutin perintah Nana aja"

"Bapak maafin tapi kalau soal hukuman ke Leo itu urusan nya mayor Tedrick, kamu juga"

"Hah?"



To be continued~~~

Kesan dan pesan kalian sangat di nantikan.

Author akan lebih semangat update jika ada feedback yang menarik (◍•ᴗ•◍)❤

Love you readers ❤️






Kepincut kulkas 1000 PintuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang