Bab 1

5.4K 415 25
                                    

Pada Bulan Desember, suhu turun drastis mencapai titik beku. Salju turun setebal mata kaki dewasa. Hanya melihat pemandangan serba putih saja bisa dibayangkan betapa dinginnya pagi itu.

Seorang gadis duduk di kursi dekat penghangat ruangan. Hanya melihat dari mata, bibir, dan hidung yang memiliki proporsi sempurna, semua orang pasti setuju jika gadis ini dilahirkan seperti seorang dewi.

Dia menundukkan kepalanya ke arah tumpukan naskah yang belum dibaca. Wajahnya begitu fokus ketika menyangkut pekerjaan. Satu-persatu dibaca dengan teliti. Dia mencoba mempertimbangkan naskah mana yang cocok untuk project selanjutnya.

Ya, dia adalah seorang aktris populer.

Yang dibutuhkan di dunia perfilman hanyalah omega cantik yang berbakat. Meski debut pertamanya tak terlalu sukses, dia membuktikan kalau dia mampu.

Film-film yang dibintanginya laku keras. Ada banyak film yang pernah ia perankan, mulai drama keluarga, thriller, hingga action. Tapi tak satupun film yang melibatkan adegan ciuman.

Aktris itu menolak keras adegan ciuman. Jadi sutradara dengan hati-hati mengajukan naskah yang tidak memiliki adegan ciuman. Para fans semakin bertambah dan menyebutnya sebagai 'Dewi yang Agung'.

Aktris itu bernama Zhou Shiyu. Dia adalah omega cantik, berusia 26 tahun, aktris kelas S yang memiliki puluhan juta follower di Weibo-nya.

Di samping kirinya ada seorang manager omega yang juga memiliki paras cantik bernama Su Shanshan. Mereka sudah menjadi sahabat sejak Zhou Shiyu memulai karir aktingnya. Dari tadi dia hanya mengamati Zhou Shiyu yang sedang sibuk memilah naskah film yang akan ia perankan selanjutnya.

"Apakah kamu sudah menentukan naskah mana yang akan kamu pilih?" Su Shanshan mulai tak sabar.

Di meja tersebut ada sekitar 12 naskah yang masih dipilah-pilah. Naskah-naskah tersebut sudah disortir oleh Su Shanshan sebelum diajukan kepada Zhou Shiyu.

Naskah yang ditawarkan kepada Zhou Shiyu selalu dari penulis dan sutradara terkenal di China. Sutradara baru tidak sanggup untuk membayarnya. Tapi sebenarnya Zhou Shiyu tidak peduli dengan itu, asalkan naskahnya bagus dia bersedia berakting di sebuah film.

"Semuanya bagus, tapi tidak menantang," jawab Zhou Shiyu.

Zhou Shiyu selalu memiliki standard sendiri dalam memilih naskah. Naskah film yang dipilihnya selalu bagus dan hits. Biasanya filmnya selalu menarik jutaan penonton di bioskop. Itulah mengapa para penggemarnya semakin mencintainya dan memuji estetikanya.

"Apalagi yang kamu inginkan? Itu adalah karya bagus yang sudah kupilih. Coba lihat, ini adalah naskah dari Sutradara Bai Xinyu, atau ini dari Sutradara Yuan Yiqi. Atau kamu bisa memilih karya lainnya yang sudah kusortir ini."

"Mereka memang bagus, Shanshan. Tapi aku tidak bisa menerima naskah mereka. Tidak ada alasan yang kuat, hanya aku tidak mau menerimanya," kata Zhou Shiyu.

Su Shanshan menghela napas panjang. Dia bersandar di kursi sofa rumah Zhou Shiyu. Lalu mengobrak-abrik isi tas yang dibawanya.

"Ini kamu lihat dulu," kata Su Shanshan sambil melemparkan sebuah naskah film ke meja.

Zhou Shiyu mengerutkan dahinya, tapi dia tetap mengambil naskah yang diberikan oleh Su Shanshan. Dahinya semakin mengerut lebih dalam ketika membaca naskah itu.

"Kenapa?" Tanya Su Shanshan.

"Kamu yakin memberiku naskah ini? Ceritanya mentah sekali!" Jawab Zhou Shiyu.

Su Shanshan tertawa. "Kukira kamu telah kehilangan estetikamu dalam memilih naskah. Itu adalah naskah film dari Sutradara Yang Bingyi, sutradara baru."

"Aku tidak pernah melihat naskah dari sutradara atau penulis mana. Asalkan naskahnya bagus, aku bersedia mengambil peran itu. Kamu tahu itu, kan?" Kata Zhou Shiyu.

My Little Alpha [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang