Bab 49

2.5K 331 121
                                    

Peringatan: konten mengandung hal-hal traumatis yang bisa memicu kesehatan mental. Harap bijak dalam membaca bab ini.

——————

Klik. Cerahnya lampu menerangi ruangan di sebuah kamar di komplek perumahan elite.

Sesosok perempuan alpha melirik jam tangan Lange & Sohne berwarna putih yang ia kenakan di tangan kiri. Lalu ia berjalan ke sisi rak dekat kasur, mengambil botol minuman anggur.

"Hm .... Hm .... Hm ...," senandungnya.

Perempuan alpha itu terkekeh dan menyesap minuman anggur dari botolnya langsung. Dia sudah terbiasa meminum minuman anggur. Dia tidak kehilangan kesadaran karena memiliki toleransi tinggi pada minuman anggur yang ia cicipi itu.

"Hm .... Hm .... Hm ...."

Alpha itu terus bersenandung sambil melepas sepatu Adidas putih, lalu melemparkannya sembarangan. Lalu dia meletakkan botol minuman anggur itu kembali dan bergerak menuju kamar mandi.

Jari-jari putihnya membuka katup keran wastafel. Suara air menggema di seluruh kamar mandi. Ia mulai mencuci wajahnya dengan kasar. Berulang kali kedua tangannya mengusap-usap ke seluruh bagian muka sampai memerah.

"Hahahahahaha ...," tiba-tiba dia tertawa. Kepalanya menunduk dan kedua tangannya bertumpu di wastafel.

Alpha itu masih menundukkan kepala dan terengah-engah setelah capek tertawa. Suara air keran masih menjadi musik pilu yang menggema di kamar mandi.

Alpha yang memiliki rambut sebahu itu mendongakkan kepala dan menatap pantulan wajahnya di cermin itu. Wajahnya tampak melembut ketika basah. Tapi sorot matanya tak bisa membohongi betapa kejamnya sosok dibalik tampilan lembut ini; kesan kejam bisa dirasakan ketika ia fokus menatap pada satu titik.

Mata monolidnya mengerjap beberapa kali dan tersenyum ke arah cermin. Ia mengamati bayangan wajah yang terpantul di cermin itu; mata monolid dengan sorot mata yang tajam, ada tahi lalat kecil di ujung hidungnya yang akan terlihat jika dari jarak dekat, dan bibir tipis merah muda. Ketika tersenyum seperti ini, matanya tampak lebih sipit.

Dia berdecak. Lalu menutup katup keran air. Ia masih menatap cermin sambil melonggarkan dasi.

"Hm .... Hm .... Hm ...." Alpha itu masih melantunkan nada yang sama.

Ia mengambil handuk, menyeka wajah sambil berjalan keluar. Langkahnya terhenti pada ruangan di sudut kamar yang terlihat gelap. Ruangan ini tidak terkunci karena anggota keluarganya yang tinggal di sini tidak pernah mencoba masuk ke kamarnya.

Klik. Cahaya lampu merah menyala mulai menyebar sampai sudut-sudut ruangan.

"Hm .... Hm .... Hm ...," senandungnya sambil terus berjalan sampai berhenti di suatu titik.

Dia berdiri di sebuah papan dengan judul 'ToT' yang ditulis menggunakan kapur putih. Dibawah tiga huruf itu, terdapat beberapa foto. Itu adalah foto korban pembunuhan. Ada juga foto orang yang masih hidup yang mungkin akan menjadi korban selanjutnya.

 Ada juga foto orang yang masih hidup yang mungkin akan menjadi korban selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Little Alpha [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang