Bab 4

3.5K 370 32
                                    

Suhu semakin turun tapi tidak sampai ke titik beku. Meskipun salju tidak turun, udara masih tetap dingin.

Zhou Shiyu menutupi tubuhnya hanya dengan sweater panjang merah muda bergaris-garis dan memakai celana pendek. Sudah menjadi kebiasaanya untuk tampil cantik tanpa memperdulikan bahwa udara semakin dingin. Ia mulai terbiasa dengan hawa dingin.

Dia tak lupa membawa topi, kacamata, dan masker hitam untuk menyamar. Hari ini Zhou Shiyu akan bertemu Wang Yi di tempat umum, jadi benda-benda di atas wajib dibawanya agar tidak membuat keributan di mall. Yang terpenting, jangan sampai paparazi datang memotretnya dan membuat rumor yang aneh.

Zhou Shiyu mulai menyusuri jalanan dengan mobil mewahnya. Perlahan jalanan mulai menciut menjadi jalan sempit. Zhou Shiyu menoleh ke arah gps untuk memastikan jalanan yang ia lewati sesuai dengan alamat yang diberikan Wang Yi.

Mobil mewah itu akhirnya berhenti di sebuah ruko berlantai dua. Lantai bawah adalah sebuah bengkel motor.

Zhou Shiyu mengerutkan dahinya, membaca ulang alamat yang diberikan Wang Yi. GPS-nya telah menunjukkan bahwa dirinya telah sampai ke tempat Wang Yi. Tapi mengapa harus menjemputnya dari bengkel motor?

Dia tidak turun dulu. Takut dikenali orang lain jika ia terlalu gegabah masuk ke dalam bengkel itu. Jadi dia mengambil handpone-nya dan mengirimkan pesan kepada Wang Yi.

Zhou Shiyu:

[Foto depan bengkel]
Aku sudah sampai.

Wang Yi:

Oke, aku akan turun.

Barulah Zhou Shiyu tahu kalau dia berhenti di tempat yang benar. Jadi dengan hati-hati, ia turun dari mobil dan berjalan ke arah bengkel.

Bau oli menyengat ketika memasuki area bengkel. Bangunan berlantai dua itu tidak terlalu luas. Lantai pertama penuh dengan sparepart motor, berbagai macam alat reparasi, dan beberapa motor pelanggan yang terparkir di ruangan itu.

Begitu masuk lebih dalam, dia bertemu San Yi yang berwajah kotor yang menatapnya dengan tatapan curiga. Zhou Shiyu masih mengenal orang ini sebagai teman dan manager Wang Yi, dia juga menduga bahwa San Yi lah pemilik bengkel ini.

"Maaf, apa yang bisa kubantu?" Tanya San Yi.

Zhou Shiyu menoleh kanan-kiri sebelum membuka topi dan maskernya. Saat itulah San Yi menyadari apa tujuan orang di depannya dan siapa yang ingin ditemui Zhou Shiyu.

"Wang Yi ada di lantai dua," ucap San Yi.

"Tidak apa-apa. Aku akan menunggunya di sini," kata Zhou Shiyu dengan sopan.

"Silakan duduk. Maaf kotor," kata San Yi.

Zhou Shiyu tersenyum. Ia duduk di sebuah kursi, dengan sedikit keberanian dia bertanya, "apakah ini milikmu?"

"Tepatnya milik kami berdua. Kamu tahu kan, kita tidak punya orang tua dan kita juga butuh uang. Tidak ada keahlian lain, jadi ya ... seperti ini," kata San Yi sambil tersenyum. Tidak ada jejak kesedihan dalam raut mukanya.

Percakapan mereka terhenti ketika langkah kaki Wang Yi terdengar dari anak tangga.

Zhou Shiyu sedikit terpana lagi. Orang di depannya sangat cantik menggunakan celana jeans panjang dan jaket biru yang bisa mengurangi udara dingin. Iya, Wang Yi cantik. Di antara banyaknya orang yang menganggap Wang Yi tampan, dia menganggap Wang Yi cantik. Sesuai tipenya.

Tidak salah memang. Secara kesuluruhan Wang Yi bisa cantik dan tampan.

Zhou Shiyu bisa membayangkan bagaimana kecantikan Wang Yi jika memakai gaun panjang. Sayangnya, Wang Yi adalah alpha. Akan terlihat aneh jika alpha memakai gaun panjang yang feminin.

My Little Alpha [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang