Bab 36

3.6K 391 90
                                    


"Zhou Shiyu!"

Zhou Shiyu tidak peduli lagi dengan apa yang ingin dikatakan oleh Wang Yi. Ia segera masuk ke dalam kamar hotelnya. Ia menjatuhkan tubuhnya ke kasur hotelnya dan diam-diam menangis. Isakan tangisan Zhou Shiyu teredam bantal.

Air mata mulai membanjiri pipinya. Pikirannya sangat rumit. Dibanding rasa cemburu, dia merasa lebih kecewa terhadap sikap Wang Yi.

Apa kata dia? Ponselnya bagus karena wallpapernya?

Bukankan wallpapernya adalah gambar Fei Qinyuan? Apa maksud alpha itu?

Zhou Shiyu merasa hatinya seperti dipermainkan oleh Wang Yi. Dua kali dia berjanji akan lebih baik lagi dalam memperlakukannya, tapi semua sepertinya sia-sia.

Dia masih Wang Yi yang tak pernah peka terhadap perasaannya. Sikap alpha itu lebih buruk setelah menandainya.

Zhou Shiyu berpikir; Apakah ungkapan 'semua alpha itu sama' adalah benar?

Ia tidak tahu dan takut jika itu adalah kenyataannya. Bagaimana jika Wang Yi meninggalkannya setelah menandainya?

Zhou Shiyu tahu bahwa tanda yang ditinggalkan Wang Yi hanyalah tanda sementara yang bisa hilang sebulan kemudian. Tapi mereka sudah melakukan hal ini dan itu. Ingatan itu tak akan pernah terhapus dari memorinya. Rasa takut kehilangan mulai menghantam pikirannya.

Isakannya semakin kencang. Hatinya terkoyak. Ia memukul-mukul dadanya dengan kepalan tangan mungilnya. Rasa sesak menyebar di dadanya.

Sakit. Sangat sakit. Rasanya ia ingin menangis dan menjerit sekencang-kencangnya.

Omega itu membuka layar ponselnya. Menatap kontak Wang Yi lama. Ia pun mengubah nama WeChat Wang Yi yang tadinya hanya nama 'Wang Yi' menjadi 'bajingan'.

Tidak ada satu pun foto Wang Yi di profil, maupun di moment WeChat. Sehingga ia membuka gallery-nya dan menatap foto Wang Yi yang ia potret secara diam-diam. Ia ingin menangis sepuasnya sambil memandangi foto itu.

Setelah beberapa waktu kemudian, ia sudah mulai bisa mengendalikan emosinya. Ratu film itu memikirkan cara agar pikirannya tidak terfokus pada Wang Yi. Hanya satu yang terpikirkan olehnya; berbicara dengan penggemarnya.

Zhou Shiyu menghapus air matanya dan memastikan bahwa wajahnya baik-baik saja di kamera. Lalu dia mencari aplikasi zhibo yang biasa ia gunakan untuk terhubung dengan penggemarnya.

"Halo selamat malam!" Zhou Shiyu menyapa penggemarnya dengan nada ceria—ia mencoba menutupi kesedihannya.

Ratu film itu mulai menceritakan hal-hal menarik yang terjadi selama beberapa hari saat syuting program Survivor.

"Pelaku yang mencuri koperku belum ketemu ...."

"...."

"Sejujurnya program ini sangat bagus. Aku harap kalian juga melihat tayangan ulangnya saat disiarkan di televisi. Tayangan ulangnya lebih ringkas dan pastinya tidak membosankan."

"...."

"Aku tidak menyesalinya. Pengalamannya cukup bagus."

"...."

"Oh masalah yang siaran langsung yang tiba-tiba terhenti? Jangan khawatir teman-teman. Tidak ada hal istimewa yang terjadi padaku saat itu. Semua baik-baik saja. Cuma kesalahan teknis."

Mengingat hari itu, Zhou Shiyu kembali murung. Itu adalah hari di mana Wang Yi menandainya di gua.

"Wang Yi ...."

Tiba-tiba ia menceritakan hal-hal menarik saat bersama dengan alpha itu. Seolah ceritanya bersama dengan Wang Yi adalah pengalaman berharga.

Penggemar yang awalnya berbahagia karena Zhou Shiyu tidak menceritakan tentang orang lain menjadi kesal dan marah. Mereka tidak suka jika Zhou Shiyu menyebut Wang Yi atau menceritakan hal-hal baik tentang alpha itu.

My Little Alpha [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang