Bab 19

3.2K 338 71
                                    

"Pagi!" Sapa Wang Yi.

"Pagi! Ayo masuk ke dalam!" Jawab Zhou Shiyu sambil tersenyum lebar. Ia menggandeng lengan Wang Yi untuk masuk ke dalam rumahnya.

Pagi itu, Wang Yi dikejutkan oleh telepon Zhou Shiyu. Awalnya, dia tidak berekspektasi jika ia harus menjadi asisten Zhou Shiyu sejak pagi hari. Yang dia ketahui adalah ia hanya perlu menjadi asisten ratu film itu saat berada di lokasi syuting dan lokasi pemotretan.

Telepon itu datang tiba-tiba saat Wang Yi masih tertidur pulas, dia bahkan belum mandi. Zhou Shiyu sudah mendesaknya agar segera datang untuk menjadi asistennya, sesuai dengan janjinya kemarin.

Janji adalah janji. Wang Yi adalah alpha yang memegang janji dengan erat-erat. Ia harus menebus kesalahannya kemarin dengan menjadi asisten Zhou Shiyu selama satu hari penuh.

Dengan terburu-buru Wang Yi menaruh baju ganti dan alat komestik ke dalam tasnya dan segera memesan taksi.

Sebagai aktris, gaya berpakaiannya cukup lucu. Karena Zhou Shiyu terus mendesaknya untuk segera datang ke rumahnya, Wang Yi hanya sempat mencuci muka dan pergi tanpa berganti pakaian. Ia hanya menutupi piyama birunya dengan jaket hitam.

"Apakah kamu ada janji bertemu seseorang?" Tanya Wang Yi setelah ia memasuki rumah ratu film itu.

"Aku cuma punya janji bertemu denganmu," jawab Zhou Shiyu.

Zhou Shiyu mengajak Wang Yi ke ruang tengah dan mempersilakannya duduk di sofa panjang.

Wang Yi mengernyit. "Aneh sekali. Saat aku tiba di sini, ada mobil hitam yang terparkir lama di depan rumahmu. Namun orang di dalam mobil itu tidak segera turun. Saat aku ingin menghampirinya, mobil itu pergi begitu saja."

"Mungkin cuma tetanggaku yang tak sengaja parkir di depan rumah," jawab Zhou Shiyu singkat.

"Mungkin."

"Mau teh atau jus?" Zhou Shiyu bertanya.

"Teh saja."

Zhou Shiyu berjalan menuju dapur, menyiapkan teh, dan duduk di samping Wang Yi. Lantas, ia memperhatikan alpha di sampingnya itu. Barulah dia menyadari jika alpha itu masih memakai piyama.

Sekilas, piyama mereka seperti piyama pasangan. Merk piyama mereka berbeda, tetapi memiliki gaya yang sama. Selain merk, warna piyama mereka berbeda. Wang Yi memakai piyama berwarna biru, sementara Zhou Shiyu memakai piyama berwarna putih.

"Kamu belum mandi?" Tanya Zhou Shiyu.

"Belum," jawab Wang Yi dengan jujur.

Alpha itu mengambil teh yang disajikan oleh Zhou Shiyu. Lalu menyesap teh itu dengan tenang.

"Bagaimana kalau kita mandi bersama?" Tanya Zhou Shiyu.

Ketika mendengar pertanyaan itu, Wang Yi menyemburkan teh yang ada di mulutnya. Dia terbatuk-batuk.

Zhou Shiyu panik dan menepuk-nepuk punggung Wang Yi. Ia sendiri bingung mengapa Wang Yi bereaksi seperti itu. Atau jangan-jangan dia salah memasukkan gula? Ia sudah melihat wadah gula itu ratusan kali, tidak mungkin kalau ia memasukkan garam ke dalam teh yang diminum Wang Yi.

"Ada apa? Apakah ada yang salah dengan tehnya?" Tanya Zhou Shiyu dengan panik.

"Tidak ...," kata Wang Yi. Ia menepuk dadanya, masih terbatuk-batuk.

Wang Yi menoleh ke arah ratu film itu. Batuknya sudah mereda dan ia bisa melihat muka polos Zhou Shiyu yang tampak menggemaskan. Sepertinya, ratu film itu tidak bermaksud mengatakan hal yang ada di dalam pikiran Wang Yi.

"Lalu kenapa kamu memuntahkan tehnya?" Tanya Zhou Shiyu dengan nada khawatir.

"Ti-tidak apa-apa. Hanya tersedak saja hehehe ...," kata Wang Yi dengan telinga memerah. Tiba-tiba ia merasa malu karena berani membayangkan sesuatu yang seharusnya tidak ia bayangkan.

My Little Alpha [SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48] ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang