KAMU SEDANG MEMBACA

AL-MUMTAZA •[END]•

Romance

Kisah nya kembali di buka setelah di selesaikan oleh ingatannya yang telah lenyap. - story to Hana Kesabaran menunggu adalah cara terbaik untuk mencintai. - story to Faiz Menikah bukan karena cinta, namun karena paksaan orang tua. - story to Shof...

#fathinazahra #gus #ning #pernikahan #romantis

8||sudden news

1.4K 74 6 
                                    

                                              

                            

                                                          •>•>•>•>•>•
                            
                              
                              
                                
                                  
                                  
                                
                              
                             
                            

                            

                              
                              Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
                            

                          

                          
                          •>•>•>•>•>•
"Assalamualaikum." ucap Nina memasuki kelas delea, azel, shofiya, dan Hana. 
"Wa'alaikumsalam." sahut semua santriwati di kelas. 
"Baik, sementara saat ini saya yang akan mengganti gus Zayn untuk kegiatan mengajar." kata Nina. 
"Gus zayn kemana, ning?" tanya salah seorang santriwati. 
"Qodarullah, tadi sehabis sholat shubuh gus Zayn jatuh sakit.. jadi beliau tidak dapat mengajar." jawab Nina. 
"Zayn sakit? Perasaan waktu tahajjud di mesjid dia baik-baik aja." batin Shofiya. 
  Kemudian mereka memulai pelajaran, hari ini jadwal pelajaran Tafsir jadilah santriwati di sana menyimak Nina yang menjelaskan arti dari ayat ayat suci al-quran dari mulai surah pendek. 
  Satu jam berlalu dan waktu Nina mengajar di kelas itu sudah habis. Dia merapikan kitab nya kemudian hendak pergi dari kelas. 
"Baik semuanya.. Insya allah akan kita lanjut kan di pertemuan selanjut nya, saya keluar dulu, assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
"Ukhti shofiya, ikut saya sebentar." pinta Nina. 
  Shofiya menuruti permintaan Nina kemudian mengikuti Nina keluar kelas. 
"Ada apa, nin.. Eh ning?" tanya Shofiya. Nina terkekeh melihat tingkah laku Shofiya. 
"Cukup aneh saya liat kamu kayak begini, fi." kata Nina. 
"Yah! Lo jangan begitu dong nin.. gue udah berusaha acting yang terbaik nih buat nemenin si hana!" 
"Haha iya iya.. Tapi bukan masalah juga jika kamu beneran mau belajar di sini." kata Nina. 
"Bakal saya usahakan, ning." kata Shofiya. 
"Oh ya, kalau ke temen kamu pake ana anti ya.. Jangan gue elo atau saya kamu, sesuai peraturan di sini." 
"He'em." malas Shofiya. 
"Btw, kenapa manggil saya?" tanya nya. 
"Abi mau ketemu kamu di rumah." jawab Nina. 
"Sekarang, ning?" 
"Iya sekarang."
"Temenin lah ning, saya takut."
"Saya masih ada jadwal ngajar.. Kamu temuin aja abi." 
"Yasudah deh." pasrah Shofiya kemudian pergi meninggalkan Nina. 
  Nina kembali terkekeh melihat cara berjalan Shofiya yang lesu. Dia tahu betapa terpaksa nya Shofiya saat di masukkan ke Al-Mumtaza apalagi dengan ada nya Zayn di sana. 
                        •>•>•>•>•>•
>Flash back
"Apa?! Ke Al-Mumtaza?!" kaget Shofiya.
AL-MUMTAZA •[END]•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang