•>•>•>•>•>•
"Astaghfirullah, shofiya.. Saya tidak pernah ingin menikahi perempuan lain selain kamu.." kata Zayn langsung memeluk Shofiya yang menangis.
Saat Shofiya menangis di asrama kala itu. Hana langsung memanggil Zayn untuk menyelesaikan masalah. Dia tidak mau sahabat nya itu semakin tersiksa.
"E-engg-a.. G-gus.. Gus m-mau ni-kah s-sama kak r-rara, kan.. G-gus ud-ah nge-lamar d-dia.." kata Shofiya semakin terisak.
"Tidak, humaira.. Demi allah saya tidak akan melamarvperempuan lain, saya sangat mencintai kamu.. Saya tidak akan menduakan kamu, humaira." kata Zayn mengeratkan pelukannya.
Selain Shofiya yang menangis ada juga Delea dan Geisha yang ikut hendak menangis melihat keuwuan pasutri itu.
"Uwu sekali! Kapan kah aku bisa seperti ini bersama calon imam ku.." batin Delea.
"Shofiya.." kata Zayn melepaskan pelukannya kemudian menyeka air mata Shofiya.
"Percaya sama saya.. Saya ga akan pernah menikahi siapapun, kalau saya mau menikah pun.. Itu nanti di syurga, dan perempuan yang akan saya nikahi di syurga itu juga adalah kamu.."
"Wallahi.. Saya berjanji kepada, kamu.. Tidak ada perempuan lain di hati saya kecuali, kamu.. Sekali lagi saya tegaskan tidak ada, dan tidak akan ada.." kata Zayn.
Shofiya menatap mata Zayn dengan mata basah nya. Zayn juga menatap nya dengan tatapa teduh, serta dengan senyuman yang terukir di wajah nya.
"Maafkan saya, gus.." kata Shofiya setelah isakannya mereda.
"Saya sudah berprasangka buruk terhadap, gus.." lanjut nya. Zayn menggeleng.
"Ga perlu minta maaf, shofiya.. Saya yang seharus nya minta maaf ke kamu, saya belum jadi suami yang paham dengan segala perasaan kamu.."
"Saya sudah membuat air mata berharga kamu terbuang seperti ini.. Maafkan saya, humaira.." kata Zayn memeluk Shofiya kembali.
Shofiya membiarkan pelukan hangat itu menempel di tubuh nya. Sudah lama dia tidak merasakan pelukan hangat itu setelah berhari hari dia menghindari dari Zayn.
"Oh ya untuk kalian.." kata Zayn menatap ke arah tiga gadis yang berdiri di sana.
"Kenapa kalian tutup mulut? Kenapa tidak menberitahu saya tentang permasalahan ini?" tanya Zayn.
"Maaf, gus.. Bukannya bersengaja tapi kami di suruh tuan putri tutup mulut." jawab Delea.
"Delea!" kata Shofiya.
"Duh, gus! Nyawa saya ga aman.. Pamit dulu ya, gus.. Assalamu'alaikum!" kata Delea tertawa sambil keluar dari asrama.
"Euh, zel.. Keluar, yuk?" ajak Hana langsung menarik tangan Azel.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-MUMTAZA •[END]•
RomanceKisah nya kembali di buka setelah di selesaikan oleh ingatannya yang telah lenyap. - story to Hana Kesabaran menunggu adalah cara terbaik untuk mencintai. - story to Faiz Menikah bukan karena cinta, namun karena paksaan orang tua. - story to Shof...