•>•>•>•>•>•
Shofiya kembali ke rumah Abi di sore hari berasama Azel dan Delea yang ingin menjenguk Hana.
"Ini minum teh nya dulu.." kata Ummi.
"Masya allah, ummi.. Maaf kami merepotkan." kata Azel.
"Engga kok, engga sama sekali, azel."
"Yasudah kalau begitu, ummi tinggal dulu ke dapur ya." lanjut ummi."Iya, ummi." jawab mereka.
"Tumben banget ya ada orang sakit langsung di bawa ke sini." celetuk Delea.
"Memang biasanya engga di bawa kesini, ya?" tanya Hana.
"Engga, biasanya ya diem di kamar aja." jawab Delea.
"Hm, kenapa aku di sini ya." bingung Hana.
"Yaa, mungkin karena sakit nya anti beda kali." sahut Azel. Hana hanya mengangguk-angguk.
"Padahal mah biar pun sakit nya beda apa engga, tetep aja hana bakal di bawa kesini.. Lah faiz suami nya, orang abi ummi mertuanya.. Ya kali ga di bawa kesini." batin Shofiya.
"Syafakillah ya, ukhti.. Sepi juga di kamar ga ada ukhti." kata Azel.
"Ha?" beo Hana.
"Syafakillah itu artinya cepet sembuh." timpal Delea.
"Oooh iya iya, makasih." jawab Hana.
"Masih sakit kepala nya, na?" tanya Shofiya.
"Sedikit, tapi aku malam balik ke kamar kok.. Ga enak lama-lama di sini." jawab Hana.
"Assalamu'alaikum." kata Nina di depan pintu.
"Wa'alaikumsalam."
"Eh, ning nina." kata Delea.
"Maaf mengganggu obrolan kalian.. Saya cuman mau nyari ukhti shofiya." kata Nina.
"Saya, ning?" tanya Shofiya.
"Na'am, ukhti.. Ukhti di panggil Ummi sama Abi di luar." kata Nina.
Shofiya menelan saliva nya. Dia bisa menebak kalau tujuan nya untuk membicarakan masalah lamaran Zayn untuk nya. Padahal dia sangat malas membahas hal itu.
"Mari, Ukhti." kata Nina.
"I-iya, ning." kata Shofiya.
"Na, zel, del, aku ke luar dulu ya." lanjut nya. Tiga temannya mengangguk.
Kemudian Shofiya melangkah kan kaki nya keluar kamar mengikuti Nina menuju ruang tamu.
Saat berada di ruang tamu, Shofiya mendapati Ummi, Abi, dan Zayn yang tengah duduk di sofa.
"Sini, nak." kata Ummi menepuk sofa di sebelah nya. Shofiya mengangguk lalu duduk di sebelah Ummi, sedangkan Nina kembali masuk ke kamar nya.
"Shofiya.. Kamu pasti tahu kan mengapa kamu di panggil kesini?" tanya Abi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-MUMTAZA •[END]•
RomanceKisah nya kembali di buka setelah di selesaikan oleh ingatannya yang telah lenyap. - story to Hana Kesabaran menunggu adalah cara terbaik untuk mencintai. - story to Faiz Menikah bukan karena cinta, namun karena paksaan orang tua. - story to Shof...