•>•>•>•>•>•
"Assalamu'alaikum ummi." sapa Hana, Shofiya, Azel, dan Delea.
"Wa'alaikumsalam.. Kalian piket, ya?" tanya Ummi.
"Iya, ummi." jawab mereka.
"Yaudah-yaudah.. Bagi tugas aja langsung, ya." ujar Ummi. Semuanya mengangguk.
"Ukhti hana, shofiya.. Kalian bagian nyapu sama nge pel aja.. Nanti biar ana sama ukhti delea yang nyuci nyuci." usul Azel.
"Sip." setuju Hana dan Shofiya. Delea dan Azel pun langsung menuju dapur.
"Sapu or pel?" tanya Hana.
"Pel aja deh." jawab Shofiya.
"Oke."
Hana dan Shofiya juga menyusul masuk ke dalam rumah mengerjakan tugas mereka.
"Hana." panggil Ummi.
"Eh iya, ummi?"
"Itu nanti tanaman di depan sama belakang rumah tolong di siramin, ya." pinta Ummi.
"Oh iya sekarang aja, aku udah selesai juga kok nyapu nya." kata Hana.
"Alhamdulillah, yaudah makasih ya, na."
"Sama-sama, ummi."
Hana pun bergegas mencari alat siram untuk menyirami tanaman. Setelah menemukan nya, dia pergi ke teras, kemudian pergi ke taman halaman belakang.
"Ih masya allah.. Lucu-lucu banget ikan nya." kagum Hana yang salfok ke kolam ikan di belakang rumah. Tanpa ia sadari, dia sudah mulai terbiasa dengan sebutan masya allah dan sebutan yang lain.
"Iiii itu apa kok lucuu bangett, apa ikan nemo, ya?"
"Ahahahahaha.."
Gelak tawa yang tiba-tiba itu langsung mengagetkan Hana yang membuat gadis itu berbalik cepat.
"Gus?!" kesal Hana yang mengetahui kalau yang tertawa itu adalah Faiz.
Faiz masih tertawa tak henti, Hana pun mencibirkat bibir nya itu.
"Apa yang lucu, sih?!" kesal nya.
"Astaghfirullah.. Maaf, maaf.. Habis nya kamu ini ada-ada saja." sahut Faiz masih sedikit tertawa.
"Apanya?"
"Mana ada ikan nemo, hana." kata Faiz.
"Loh, ada kok."
"Engga ada."
"Ada."
"Engga ada."
"Ada, gus! Gus sih engga nonton kartun nya." sahut Hana.
"Begini, aiskya rahana." kata Faiz mendekat kan tubuh nya ke Hana.
"Di kartun itu, ada sebuah ikan yang di beri nama nemo.. Bukan berarti nama jenis ikan itu nemo, kaya kamu juga.. Jenis kamu manusia, tapi di beri nama aiskya rahana." kata Faiz menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-MUMTAZA •[END]•
RomanceKisah nya kembali di buka setelah di selesaikan oleh ingatannya yang telah lenyap. - story to Hana Kesabaran menunggu adalah cara terbaik untuk mencintai. - story to Faiz Menikah bukan karena cinta, namun karena paksaan orang tua. - story to Shof...