•>•>•>•>•>•
Zayn sedang duduk di kasur nya menatap Shofiya yang tak kunjung siap sedari tadi. Dia masih mendandani diri nya.
"Kan saya udah bilang ga usah cantik-cantik, ning." kata Zayn.
"Ini standar loh, gus." kata Shofiya.
"Lagian kenapa? Gus bosen nunggu? Kalau mau duluan ke depan duluan aja."
"Saya nunggu kamu aja." kata Zayn.
"Gimana tadi waktu mau kesini? Ada halangan?" tanya Zayn.
"Behh gus tau, ga?"
"Engga."
"Belum juga saya ngomong! Dengerin dulu!" kesal Shofiya.
Zayn terkekeh. "Iya, iya.. Sok atuh."
"Tadi itu ya.."
> Flashback di mesjid waktu isya
"Apa? Kamu mau keluar pesantren lagi?" tanya Delea.
"Iya, ada urusan lagi."
"Kok urusan mulu, fi? Emang nya urusan sepenting itu, ya?" tanya Hana.
"Ya.. Aku juga gatau, aku cuma di minta buat keluar dulu gitu sebentar."
"Tumben banget loh kamu begini.. Biasanya kamu kalo ada apa-apa bilang ke aku." kata Hana.
"Ini kan aku bilang ke kamu, na."
"Ya maksudnya urusan nya kan aku gatau, dan kamu ga bilang." jawab Hana.
"Kan aku nya juga gatau, na." sahut Shofiya terpaksa berbohong.
"Nanti anti di jemput sama orang tua nya lagi?" tanya Azel.
"E-engga.. Nanti di pesenin grab sama mama." jawab Shofiya.
"Malem begini?" tanya Hana. Shofiya mengangguk.
"Apa ga bisa besok aja? Malem begini bahaya tau.. Apalagi kamu sendirian." kata Hana.
"Ga bisa, na.. Terpaksa banget nih.. Emang kebiasaan mendadak." ujar Shofiya.
"Tapi..."
"Ga usah khawatir, na.." kata Shofiya memegang tangan sahabat nya itu.
"Yang di bilang hana ada bener nya juga tau, fi.. Kita juga khawatir." sahut Delea.
"Engga papa, aku janji gapapa." kata Shofiya.
"Kalo engga kami nganterin kamu sampe depan gerbang, ya?" kata Azel.
"Eh! Ga usah.. Nanti mungkin lama grab nya." tolak Shofiya.
"Kami bisa nunggu kok." kata Azel.
"Duhh! Makin susah aja!" batin Shofiya.
"Aku.. Aku di awasin sama ummi kok.. Jadi kalian ga usah khawatir, oke?" kata Shofiya terus meyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-MUMTAZA •[END]•
Roman d'amourKisah nya kembali di buka setelah di selesaikan oleh ingatannya yang telah lenyap. - story to Hana Kesabaran menunggu adalah cara terbaik untuk mencintai. - story to Faiz Menikah bukan karena cinta, namun karena paksaan orang tua. - story to Shof...