Ash yang mendengar cerita ayahnya mengenai Ratu Helena itu terdiam, ia tidak tau kalau ceritanya akan menjadi sangat kelam seperti itu.
"Tapi dari ceritamu barusan, sepertinya suara itu adalah isi pikiran Yang Mulia Ratu Helena dulu" ujar ayah Ash di akhir ceritanya
"Padahal aku melihat sosok Ratu Helena ini begitu anggun dan elegan, bahkan wajahnya begitu cantik seperti bersinar" Ash menjelaskan sosok Helena dalam ingatannya waktu itu.
Wajah Ash langsung berubah menjadi sendu, tak pernah terbayangkan olehnya sebelumnya, sosok yang begitu indah itu memiliki cerita gelap seperti ini.
"Ash, ayah tidak tau apa hubungannya Yang Mulia Ratu Helena dengan reinkarnasi yang kau katakan, tapi ayah akan pertegas suatu hal." Ayah Ash terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan ucapannya. "Reinkarnasi adalah kondisi dimana jiwa dari seseorang yang meninggal lalu terlahir kembali kedalam orang yang berbeda"
Ayah Ash melihat kearah Ash dengan seksama dan memasang ekspresi serius.
"Biasanya reinkarnasi ini hanya jiwanya yang berpindah, tidak ada cerita soal ingatan dari inkarnasi sebelumnya yang diwariskan pada inkarnasi selanjutnya" jelas ayah Ash panjang lebar.
Ash terdiam seribu bahasa saat mendengar penjelasan ayahnya. Ia menggigit bibir bawahnya dan memalingkan pandangannya dari wajah ayahnya.
Kalau apa yang dikatakan ayahnya benar, lalu apa ingatan yang dilihat Ash selama ini?
Kini pertanyaan semakin bertambah dalam pikiran Ash. Sebagian pertanyaan mulai terjawab, muncul lagi pertanyaan lainnya.
"Jalan buntu ya" pikir Ash.
Ash berpikir mengenai apa yang harus dilakukannya kedepannya, ia bertemu sebuah dinding besar yang mengahalangi jalannya untuk menemukan maksud dari ini semua.
Disaat Ash sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri, ayah Ash juga ikut berpikir.
Dirinya masih memiliki sebuah rahasia kecil yang tidak dia ceritakan pada putranya karena menganggap kalau ini akan membebankan putranya apalagi setelah hal-hal yang menimpanya belakangan ini.
Sejujurnya saat itu ayah Ash adalah pengawal pribadi Ratu Helena karena kenaikan jabatannya, dan ayah Ash menyaksikan saat dimana Ratu Helena mulai 'menggila' pada saat itu.
Dan saat itu, ayah Ash mendengar dengan kedua telinganya dan menyaksikan dengan kedua mata kepalanya secara langsung saat-saat Ratu Helena mulai kehilangan kewarasannya.
Saat itu, sang ratu sedang duduk di lantai kamarnya dengan kertas yang berserakan di kamarnya seperti kapal pecah.
Dan di setiap kertas yang berserakan itu tertulis sebuah kata yang sama dengan gaya coretan, dan disaat itu sang ratu juga menuliskan kata yang sama pada lembaran kertas baru sambil menggumamkan kata itu berulang kali.
Kata itu adalah eksekusi.
Ayah Ash tak berani menceritakan pada putranya. Karena saat itu sang ratu terlihat seperti sudah menduga akan kematiannya sendiri disaat kewarasannya hilang, tentu saja anak seperti Ash tidak akan menerimanya dengan mudah.
Walau Ash kekurangan informasi, tapi itu tidak mematahkan semangatnya untuk mencari tau arti dari ucapan Ratu Helena saat itu.
Ratu Helena memerintahkan Ash untuk merangkai dan mengakhiri ini semua.
Dengan minimnya informasi yang diterima, namun Ash sudah bertekad, dia akan mencari tau dan mencoba mengakhiri ini semua. Ash sudah lelah dengan ketidakpastian soal dirinya sendiri, Ash juga mulai mempertanyakan identitas dirinya sendiri.
Lalu pada malam itu, Ash tidak tidur semalaman dan terus memikirkan soal perkataan Ratu Helena, dan cerita masa lalu dari Ratu Helena itu sendiri hingga tanpa Ash sadari hari sudah berganti.
Dan bertepatan pada keesokan harinya, tubuh Ash sudah mulai membaik sepenuhnya dan berhasil pulih tapi bukan berarti Ash akan diizinkan untuk pergi bermain.
Seperti biasa, Brittany datang berkunjung untuk menemani Ash.
Kondisi rumah Ash sedang sepi, karena ayah Ash pergi bekerja sedangkan ibu Ash baru saja pergi dengan ibu Brittany untuk berbelanja sebentar, katanya sedang ada barang murah jadi mereka pergi terburu-buru.
Saat ini Ash dan Brittany sedang duduk di rerumputan di belakang rumah.
Sedari awal Brittany datang, Ash sedang sibuk seperti menuliskan sesuatu pada secarik kertas di tangannya. Karenanya Brittany jadi merasa bosan setengah mati dengan sikap Ash yang seolah cuek pada dirinya.
"Ash sedang menulis apa?" tanya Brittany mencoba memulai pembicaraan
"Kemarin aku mengikuti saranmu untuk bilang pada ayah, walau ujungnya masih ada pertanyaan tapi aku bisa melihat titik terangnya" jelas Ash masih sambil menulis.
Brittany yang penasaran dengan apa yang ditulis Ash itu berjalan mendekat kearah Ash dan melihat isi dari kertas yang ditulis Ash.
"Ini maksudnya apa?" tanya Brittany sambil menunjuk kearah tulisan Ash
"Aku menuliskan poin-poin penting dari cerita ayah kemarin malam" jelas Ash dengan sabar.
Selama beberapa saat setelahnya keheningan terjadi selama beberapa saat sebelum akhirnya Brittany memulai kembali percakapan.
"Ash tau gak?" tanya Brittany dengan wajah berseri-seri.
Ash berhenti menulis saat dirinya melihat reaksi Brittany yang berseri-seri itu.
"Kenapa?" tanya Ash
"10 hari lagi Bri ulang tahun loh!" seru Brittany masih dengan wajah berseri-seri.
Saat Brittany bilang seperti itu, Ash baru teringat soal itu. Akhir-akhir ini dirinya terlalu disibukkan oleh mimpi itu hingga melupakan hal yang paling penting yaitu ulang tahun Brittany.
"Ah, kau akan segera berumur 10 ya" ujar Ash.
Mendengar respon Ash yang sesuai ekspetasi Brittany itu, ia langsung tersenyum lebar hingga menunjukkan deretan giginya yang rapih.
"Ash datang kan pastinya?" tanya Brittany dengan senyuman lebarnya
"Yaiyalah, masa aku melewatkan hari ulang tahunmu" Ash mengelus rambut Brittany lembut.
Brittany bangkit dari posisinya dan melompat-lompat kegirangan sambil berseru bahagia. Ash tersenyum kecil melihat reaksi Brittany yang begitu menggemaskan.
Melihat Brittany yang begitu bahagia membuat Ash hampir melupakan soal mimpi buruk yang menimpanya dan membuat Ash berpikir, setelah rahasia ini terungkap Ash akan terus bersama Brittany dan menjaganya seperti adik sendiri.
Hanya dengan senyuman indah nan polos itu membuat Ash merasa bahagia lebih dari saat dirinya memakan masakan kesukaan ibunya.
Hati kecil Ash berkata bahwa Brittany adalah masa depannya yang harus dijaganya sepenuh hati.
Namun entah perasaan mengganjal dalam hati Ash datang darimana, rasanya seolah ia tau kalau hari dimana ia bersama Brittany takkan pernah datang dan itu membuat tanda tanya besar dalam benak Ash.

KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal
Mystery / ThrillerEntah sudah berapa kali aku bereinkarnasi, aku sudah tidak bisa menghitungnya lagi. Berapa kali lagi aku harus reinkarnasi? Setiap kali aku reinkarnasi, rasanya aku hampir gila. Rasa sakit karena kematian sebelumnya masihlah terasa dan membekas di k...