15. Perubahan

1 0 0
                                    

Celyn POV

Namaku adalah Celestine Sylvester, anak tunggal Sylvester sekaligus penerus satu-satunya keluarga Sylvester kelak.

Setelah mendengar cerita Jean kemarin, aku jadi mengerti soal latar belakang diriku sebelumnya.

Saat pertama kali aku bangun, hal pertama yang kurasakan hanyalah hampa. Aku benar-benar tidak mengerti apapun atau mengingat apapun sama sekali, seperti boneka hidup.

Aku memang mengerti soal latar belakangku, namun aku sama sekali tidak bisa mengingat apapun yang berkaitan dengan hal yang diceritakan oleh Jean.

Walau begitu aku bisa tau kalau Jean tidaklah berbohong karena aku bisa mendengar seperti ada sesuatu yang berbisik padaku seolah mengatakan kalau dia bisa dipercaya.

Dan sekarang, aku bisa melihatnya dengan jelas para roh itu.

Di dalam kamarku yang gelap serta dengan sinar cahaya bulan yang masuk melalui jendela kamarku, aku bisa melihatnya dengan jelas.

Roh itu adalah makhluk kecil dengan sepasang sayap yang bercahaya. Mereka berkumpul dan mengelilingiku, cahaya dari sayap mereka membuat kamarku seolah bersinar. Para roh itu berkumpul seolah berbicara denganku, aku bisa mendengar suara mereka bergema di kepalaku.

"Dia kembali"
"Kita selamat"
"Dia sudah kembali"
"Dia sadar"
"Dia pulih"

Mendengar suara-suara kecil yang bergema di kepalaku membuatku sedikit tertawa, rasanya menyenangkan mendengar mereka berbicara.

Aku mengangkat jari telunjukku kedepan wajahku, salah satu roh itu bertengger di jariku seolah mengerti maksudku.

"Halo makhluk kecil" sapaku pada roh yang bertengger di jariku.

"Selamat atas kepulihan anda, kami semua senang dengan kembalinya anda"

Aku tersenyum kecil mendengar suara yang bergema di kepalaku ini.

"Apa kalian semua menungguku?"

"Kami selalu ada di samping anda, kami selalu siap kapanpun anda membutuhkan bantuan kami"

"Maaf membuat kalian semua menunggu terlalu lama, apa aku melewatkan sesuatu?" tanyaku dengan lembut

"Tidak sama sekali"

Suara-suara kecil yang menggema ini benar-benar menggelitikku, rasanya menyenangkan sekaligus menenangkan mendengarnya, benar-benar suara yang indah.

Makhluk indah dengan kekuatan misterius yang bersahabat dengan orang-orang pilihan dan jarang ditemukan, mereka justru seperti lengket denganku dan memberikan seluruh jiwa raga mereka untuk diriku semata. Aku tidak boleh mengkhianati mereka dan menghargai mereka hingga akhir hayat ku.

===××===

Pagi datang dengan cepat, aku bangun dengan perasaan senang karena aku menghabiskan semalaman untuk mengobrol hal-hal remeh pada para roh itu.

Dengan kehadiran mereka membuatku merasa tidak terlalu sedih karena tidak bisa mengingat apapun sama sekali, rasanya seperti bebas dan bukannya hampa.

Hanya dengan mengingatnya membuat tersenyum.

Pintu kamarku terbuka dan terlihat sosok Jean yang mengenakan pakaian pelayannya dengan rapih berjalan masuk kedalam kamarku dan tak lupa menutupnya kembali.

"Ah nona sudah bangun. Apa tidur anda nyenyak?" tanya Jean saat melihatku sudah bangun lebih awal

"Nyenyak kok"

Jean berjalan menuju jendela kamarku lalu membuka tirainya lebar-lebar, cahaya matahari yang sudah mulai bersinar langsung menerobos masuk kedalam kamarku.

ImmortalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang