12. Wounded Angel

18.5K 859 50
                                    

kemarin agak kesel ples sedih, niat mau promosi di tik tok malah kena pelanggaran terus woi.

Bantu suprot
Follow tulisandina
tt: @dinanawritten
ig: @dinanawritten

...

Basah sudah, seluruh tubuhnya basah kuyup di terjang oleh derasnya hujan. Meski begitu matanya tak kalah tajam menyorot objek tujuannya di depan sana. Sebentar lagi, sedikit lagi, ia akan sampai. Genggaman tangannya mengepal kuat, melihat gadis yang selama ini ia dambakan terlihat sangat menyedihkan di bawah guyuran hujan.

Tinggal 15 meter lagi, ia hampir sampai. Tapi sinar lampu mobil lebih dulu menghentikan langkahnya. Dengan terpaksa ia bersembunyi di kegelapan malam. Untuk sekarang ia harus membatalkan niatnya mendekati Anara yang sedang menangis itu. Sebenarnya tadi, tujuannya ingin membius Anara, lalu memberikan pelukan hangat jika gadis itu sudah mulai terpengaruh oleh obat bius nya.

Katakanlah ia manusia paling pengecut, tidak berani menampakkan dirinya, selalu bermain belakang. Bahkan ia selalu kalah dengan salah seorang laki-laki yang sangat di sukai oleh pujaan hatinya itu, siapa lagi jika bukan Geo. Saingannya itu tidak perlu mengeluarkan effort tinggi untuk menarik perhatian Anara, berbanding terbalik dengan dirinya.

Laki-laki berpakaian serba hitam itu berdecih. Ia benci pada dirinya sendiri, sungguh. Seharusnya ia sedari tadi sudah berlari dan memeluk Anara. Tapi lihatlah sekarang, ia hanya bisa menggigit jarinya melihat Anara yang sudah di bopong oleh laki-laki tua menuju mobil.

Merasa kesal, pria misterius itu menendang batang pohon yang berada di depannya. Tangannya bertumpu pada batang pohon tersebut, dada nya naik turun dengan kencang, darahnya ikut berdesir.

Matanya melihat ke depan dengan sorot tajam. Sudut bibir pria misterius itu tertarik, ketika laki-laki tua di ujung sana tak sengaja menemukan keberadaannya. Padahal ia sudah bersembunyi lumayan jauh dari mereka. Ia memundurkan langkahnya, lalu berbalik berjalan dengan santai meninggalkan sosok Javas yang memandangnya penuh arti.

...

Sebuah mobil sport, melintas dengan kecepatan sedang melewati jalanan yang sepi dan pohon-pohon rindang di pinggirnya. Geo menekan earphone yang berada di telinga kanannya, sesekali ia terkekeh kecil, mendengarkan suara yang keluar dari benda kecil tersebut.

Tangan Geo bertumpu pada kaca mobil miliknya, sedangkan tangan satunya lagi memegang kendali stir mobilnya. Geo menyugar rambutnya ke belakang, gerbang tinggi menjulang ke atas sudah terlihat di depan sana. Geo bertambah menginjak gas mobilnya, melaju dengan kencang membelah jalanan yang masih terdapat genangan air selepas hujan tadi.

Suara klakson mobil terdengar. Meski mobil milik sang tuan muda belum sepenuhnya tiba, gerbang yang menjulang tinggi tersebut sudah terbuka lebar.

Mobil Porsche 911 GT3 RS milik Geo berhenti tepat di depan tangga pintu utama. Ia menyandarkan kepalanya, mendongak ke langit malam, menghirup oksigen segar yang bertebaran di udara. Malam ini, dia akan berinteraksi dengan keluarga besarnya. Dengan nafas berat, ia merasa energinya belum cukup terkumpul untuk berinteraksi dengan mereka semua, terutama keluarga nya dari kaum hawa.

Dengan gerakan cepat, Geo melepaskan jas yang ia kenakan, hanya menyisakan kemeja putih dan vest hitam di tubuhnya. Ia keluar dari mobilnya dan langkah kakinya dengan lebar. Saat Geo berjalan melalui lorong mansion ini, para penjaga yang berada di sepanjang jalan menundukkan tubuh mereka hingga 90 derajat sebagai tanda penghormatan.

Sambil melangkah, Geo menggulung lengan kemejanya sampai ke siku. Suara ketukan sepatu terdengar nyaring di telinga para penjaga, menambah kesan kehadiran yang kuat. Angin kencang dan hawa yang sejuk yang menerpa wajah, membuat bulu kuduk para penjaga meremang.

GEONARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang