04. Strawberries & Cigarettes?

24.9K 963 41
                                    

Hai!! Apa kabar?

Anara terkesiap ketika Geo melingkarkan lengan miliknya pada pinggangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anara terkesiap ketika Geo melingkarkan lengan miliknya pada pinggangnya. Telapak tangan kanan Geo menahan tengkuknya agar tak menjauh. Sedangkan, tangan sebelah kirinya berpindah pada pinggang cewek itu. Pikiran Anara berkeliaran, bukannya ditendang sesuatu isi pikirannya tadi, justru Geo memperdalam ciuman itu.

Rokok yang dipegang Geo bahkan jatuh ke lantai. Cowok itu sudah tak peduli dengan sekitarnya. Ia hilang kendali, tak menghiraukan dada Anara yang sudah naik turun kehilangan nafas. Tautan itu terlepas, Geo menatap dalam mata Anara, tak berapa lama ia kembali menyatu bibirnya pada bibir gadis yang duduk di pangkuannya.

Sedangkan Anara harus berpegangan kuat pada bahu Geo. Badannya ikut terdorong ke belakang.

Ckrek!

Geo menoleh pada sumber suara. "Serius lo bisa ciuman?" tanya Kezél linglung. Kedua tangan cowok itu memegang hp nya kuat, habis memotret kejadian di depan matanya.

Gevan yang seakan peka akan keadaan. "Nar, mending lo pergi, sisi lain Geo lagi bangkit." Anara menoleh dengan linglung, dengan terburu-buru turun dari atas pangkuan Geo.

Gerry menarik tangan Anara menjauh dari Geo yang terlihat mengusap-usap tengkuknya, sahabatnya satu itu memilih menyenderkan tubuhnya di sopa. Gerry menghampiri Thea yang masih berdiri kaku di tempatnya.

"Beb—" panggil Gerry membuat Thea langsung menoleh horor.

"Maksudnya kunti bogargh. Ah maksudnya Thea, bawa teman kamu balik, nanti bunting dia lama-lama di sini."

Seakan paham, Thea menganggukkan kepalanya mengerti. Lalu menarik tangan Anara agar cepat keluar dari tempat ini. Sang empu yang masih terbius akan keadaan hanya bisa menurut. Thea sesekali menoleh kebelakang melihat tatapan mata sahabatnya itu yang masih terlihat kebingungan. Anara baru tersadar ketika Thea memasangkan seatbelt padanya.

"Tadi gue diapain sama Geo?" Thea menoleh menatap Anara, yang masih terlihat linglung sembari memegangi bibirnya.

"Di cipok," desis Thea di samping wajah Anara membuat sang empu tiba-tiba bergidik ditempatkannya.

Plak..

Anara memberikan tabokan pada bahu sahabatnya itu. "Yang bener Thea!!" sahut Anara.

"Beneran kampret, noh bibir lho di em..." Sebelum Thea menyelesaikan ucapannya, cewek itu tiba-tiba panik melihat sahabatnya itu merundukkan tubuhnya.

"Kenapa lo anjir?!" ujar Thea panik, perlahan mengurangi kecepatan mobilnya.

"Gua takut Thee, badan gue gemeter, kaki gue kayak jeli, Geo kenapa tiba-tiba kayak monster gitu?" ucap Anara sembari menyenderkan kepalanya pada kursi mobil.

"Ahh elah, gua kira mau mati."

Thea kembali menoleh sekilas. "Gua salah kasih tantangan Nar. Bener, cowok kayak gitu bisa lebih dari Gerry," kata Thea, menoleh kearah Anara yang memejamkan matanya dengan dada narik turun.

GEONARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang