3. Rencana Husna

4.3K 358 127
                                    

Udah dzikir?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah dzikir?

200 vote 100 komen buat double up ❤️‍🔥

Selamat berbuka, jangan makan terlalu banyak biar ga ngantuk pas tarawih

Happy Reading 🧚‍♀️

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
🏍🏍🏍

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
"Aku sukanya sama Gus Hasan. Puas kamu hah?!"

Husain dan Hasan yang mendengar itu tentu kaget. Apalagi Hasan, dia tidak ingin terlibat dengan percintaan adiknya. Hasan berniat untuk pergi namun ditahan Husain.

"Kamu suka sama Mas Hasan?" Tanya Husain sekali lagi memastikan.
"Iya." Jawan Husna singkat.

Husain menyeringai. Husna dan Husain bingung dengan reaksi yang Husain berikan.

"Tapi Mas Hasan ga suka sama kamu, puas kamu hah?!" Ucap Husain membalik ucapan Husna tadi dan menjulurkan lidahnya meledek Husna. Husna yang melihat itu hanya melotot tidak percaya.

"Ayo Mas kita ke masjid." Ajak Husain menarik baju Hasan meninggalkan Husna. Saat berbalik, dia melihat Dara dan Cia yang sepertinya mendengar obnrolan mereka.

"Ayyo wassap Dara Cia." Sapa Husain. Dara dan Cia hanya menunduk pelan, ikut bingung melihat Husain.

"Kalo mau nyapa orang kan bisa pake salam, bukan kaya gitu." Tegur Hasan.
"Suka-sukalah."

Hasan tidak lagi menjawab dan membiarkan Husain berjalan terlebih dahulu. Sampai di masjid, Husain hanya diam, dia juga tidak menanggapi obrolan atau pertanyaan dari temannya.

"Kenapa sih tu anak?" Tanya Andi.
"Mau tau?" Tanya Reyhan.

Mereka mengangguk.

"Ditolak Husna lagi." Jawab Reyhan.
"Lah itu mah udah biasa, tiap hari juga ditolak, kan?" Tanya Jaman.
"Kali ini beda. Soalnya Husna bilang, dia suka sama Gus Hasan."

"Hah?!" Seru mereka serempak.

Mereka kompak melihat ke arah Hasan yang sedang mengulang hafalannya. Hasan yang tau diperhatikan langsung menghentikan bacaannya.

"Apa? Aku ga suka sama Husna, ga suka sama siapa pun." Ucap Hasan tegas.

Husain menghela napas kasar membuat teman-temannya menoleh. Sebenarnya mereka ingin tertawa, tapi kasihan juga melihat Husain yang benar-benar menyukai Husna malah mendapat penolakan seperti ini, tapi Husna juga tidak salah, siapa yang bisa memaksakan perasaan.

"Sabar, cewe masih banyak." Ucap Jevano sambil menepuk bahu Husain.
"Tapi Husna cuma satu." Sahut Husain lemas.

Siang hingga sore itu, Husain mengaji seperti biasa sambil berpikir cara untuk mendapatkan hati Husna. Dia tidak akan menyerah secepat ini. Toh sudah jelas Hasan tidak menyukai Husna.
Setelah mengaji, Husain langsung pulang, badannya lemas karena terus bersin dan pilek.

Harsa HusnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang