Udah dzikir?
200 vote 100 komen langsung up ❤️🔥
Kencengein voment-nya kata aku mah, stok part cerita Husain udah banyak 😚Happy Reading 🧚♀️
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
🏍🏍🏍ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ"Istri!"
Husna menghela napas kasar. Setelah obrolan Husain dan Husna beberapa minggu lalu, Husain malah semakin menjadi dan itu membuat Husna naik darah setiap harinya. Seperti saat ini, Husain tidak tau malu memanggilnya istri di depan teman-temannya. Lupakan tentang berteman, Husna sudah tidak tertarik. Husna awalnya khawatir jika teman-temannya curiga, tapi karena kelakuan Husain memang aneh, orang yang mendengarnya hanya menganggapnya candaan.
"Semalam aku beli ini, tapi makannya nanti siang ya, sekarang masih pagi, nanti kamu sakit perut," ucap Husain memberikan camilan pedas dan susu yang sudah ditancapkan sedotan.
"Ga usah panggil kaya gitu, Gus!"
"Terus mau dipanggil apa? Kamu belum pilih mau Baby atau Ayang, atau mau yang lain?" bisik Husain.
Husna mendorong Husain agar menjauh dan melengos pergi tanpa menanggapi Husain.
"Naik pangkat ya, Na. Dari calon istri jadi istri," ucap Dara terkekeh.
"Agak agak emang tu orang,"
Cape Husna memberi tau Husain untuk hati-hati, jadi biarkan saja selama tidak ada yang curiga, pikir Husna.
Di sisi lain. geng Wani sedang berbisik-bisik dari jauh sambil melihat ke arah Husain.
"Kita tau Husain emang gitu orangnya, tapi ini udah diluar batas," ucap Reyhan.
"Coba No kamu ngomong sama Gus Hasan, biar Gus Hasan aja yang tegur," sahut Jaman.
"Kok aku sih, kalian ajalah. Lagian apa yang Chandra lihat belum tentu benar," ucap Jevano.
"Assalamu'alaikum. Lagi ngapain kalian?" tanya Hasan yang baru sampai di gedung kelasnya. Heran sekali melihat teman-temannya berkumpul sepagi ini.
Mereka menjawab salam Hasan lalu kompak menggeleng, Hasan tersenyum, pasti ada yang mereka sembunyikan.
"Nanti istirahat atau pulang sekolah ngobrolnya, sekarang sana masuk kelas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Harsa Husna
Spiritual(Privat acak, follow sebelum baca) Bahagia seperti apa yang diinginkan semua orang? Apa bahagia mereka sama seperti definisi bahagia yang Husna inginkan? Husna hanya ingin tenang, melupakan dan melenyapkan semua masalahnya. Itu rencana Husna dalam...