(Privat acak, follow sebelum baca) Bahagia seperti apa yang diinginkan semua orang?
Apa bahagia mereka sama seperti definisi bahagia yang Husna inginkan?
Husna hanya ingin tenang, melupakan dan melenyapkan semua masalahnya. Itu rencana Husna dalam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum baca, aku mau minta waktu kalian satu menit buat berdoa untuk saudara kita di Palestina. Sampai hari, mereka ga berhenti diserang,
Doa nya kaya gimana? Bebas, sesuai kepercayaan masing-masing, bahasa masing-masing, yang pasti doa yang baik. Karena ini bukan lagi isu tentang agama melainkan kemanusiaan.
Selain itu, please please please, aku mohon buat bantu sodara kita di sana dengan cara apa pun yang kalian bisa, doa, donasi atau bahkan hanya sekedar boikot.
Emang boikot ngaruh?
NGARUH BANGET!!!! please, kita cuma perlu cari alternatif dari produk yg diboikot, banyak kok alternatifnya.
Aku tau tahap boikot setiap orang beda-beda. Kalo ga bisa boikot semuanya, minimal satu perusahaan. Kalo ga bisa satu perusahaanminimal satu brand. Kalo ga bisa juga, minimal satu produk. Kalo ga bisa juga minimal kurangi.
Orang Bandung kalo mau beli ayam di Jatinangor House lebih enak, kopi indo point juga ga kalah enak dan masih banyak brand lokal lain dari berbagai produk yg mungkin kalian butuhkan.
Ayo kita bantu saudara kita dengan hal kecil yang kita bisa.
"Allahumma najji ikhwananal mu'mininal mustadhafina fi Falisthin wa fi kulli makan."
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ 🏍🏍🏍
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ Husna kembali dirawat selama tiga hari, setelahnya Husna hanya perlu cek rutin selama satu bulan sekali dan terapi seminggu sekali. Dan hari ini Husna sudah diperbolehkan untuk pulang.
Husna dan Husain sekarang sedang menunggu jemputan di lobby rumah sakit, Ayah dan Hasan sudah pulang beberapa hari lalu, jadi yang menjemput hanya supir Mbah dan Bunda.
"Mau makan atau minum sesuatu?" tanya Husain memecah keheningan. Husna menoleh dan menggeleng. Husna kembali seperti waktu itu, tidak mau berbicara dan hanya menangis, Husain kembali kesulitan menghadapi Husna, tapi bagaimanapun Husna pasti terpukul dengan apa yang baru saja dia alami.
"Kalo mau sesuatu bilang ya," ucap Husain lagu dan diangguki Husna.
Beberapa saat menunggu, mobil jemputan datang. Husain langsung menggendong Husna dan memasukkan kursi roda ke bagasi.
Selama perjalanan, hanya Bunda yang sesekali bertanya kepada Husna yang hanya dijawab seadanya, selain itu mereka hanya diam sampai tiba di ndalem. Husain kembali menggendong Husna dan langsung masuk ke kamar mereka.
"Ucen," panggil Husna saat Husain akan keluar untuk mengambil kursi roda.
"Hm?"
"Hari ini ulang tahun Dara, aku mau ke makamnya, boleh?"
