Anya!

33K 2.2K 280
                                    

Tatapan yang biasa tajam itu terlihat gemetar, mendengar penuturan sopir yang biasa mengantar gadis kecil itu pulang, pergi sekolah.

"Nona hanya ingin mengantar flasdis yang tak sengaja anda tinggalkan tuan"

"Nona juga melewatkan makan siangnya, demi mengantarkan fladis itu agar sampai dengan aman di tangan anda"

"saya takut lambungnya kambuh, apa lagi cuaca di luar sedang hujan deras"

Gadis kecil yang ia anggap sial tidak berniat mengacau acaranya, justru sebalik ia ingin menyelamatkan martabat Ayahnya dari cemohonan orang yang tengah menghadiri pestanya saat ini.

Kepalanya menggeleng panik dengan mata memerah, ia meniggalkan tubuh kecil itu sendirian di jalan yang cukup sepi hanya untuk melanjutkan acara ulang tahunnya ini.

Tak ingin membuang waktu lebih lama lagi kakinya yang terasa berat berlari keluar Aula, ia tak peduli apa yang di pikirkan orang orang yang hadir di pestanya saat ini.

Jantungnya berdetak hebat ketakutan mulai melanda pikirannya, sudah lama ia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini, terakhir kalinya ketika istrinya meninggal dunia.

~000~

Matanya menggelap, dengan rasa dingin membasahi seluruh tubuhnya. Hanya suara hujan yang terakhir ia dengar membuatnya terbuai ke alam mimpi, taklama sebelum sayup sayup ia mendegar suara seseorang"Bangun... bangun.... bangunlah!" merasa terganggu tepat mata bulatnya terbuka. Pria asing itu langsung menarik tangannya dari wajah si mungil." Apa yang kau lakukan tadi hah!"teriaknya marah."kau pikir dengan menyelamatkan kucingku, bisa menebus kesalahanmu dasar bodoh"sementara Meyra menatap bingung sosok asing yang tengah memarahinya.

"kau hampir membuatku dalam masalah" ucapnya kembali.

Mata bulatnya berkedip polos tak mengerti Apa yang di maksud dari pria itu. Ia tidak mengenal sosok yang ada di hadapannya ini.

"pergilah sebelum amarahku memuncak!"Meyra mengangguk cepat karena rasa takut, bangun dari posisinya dengan baju yang basah.

Ia tak mengerti dengan apa yang terjadi dan linglung menatap sekitarnya. Tempat yang sama sekali belum pernah ia lihat rumah yang besar dan juga banyak tanaman bunga di sekitarnya.

Melihat kebingungan di wajah si mungil membuat pria itu jengkel" kau tak mendengar apa yang ku katakan, mulai membakang?" ucapnya dingin.

Meyra dengan wajah polos, yang mulai memucat menggeleng tiba tiba kepala terasa pusing, tapi ia tak ingin seseorang berwajah dingin di hadapannya kembali marah"aaf mbang"dengan suara mencicit kemudian segera berlari menjauh dengan langkah kecilnya.

Badannya bergetar dingin dengan ingatan ingatan yang tiba tiba masuk di kepalanya.

menatap kaki kecil itu berlari menjauh membuat hatinya tersentil rasa bersalah. terlihat sekali tatapan polos bingung dan takut menjadi satu di wajahnya yang memucat.

Laki laki berusia 24 tahun dengan garis rahang tegas, halis lancip memiliki tatapan mata yang tajam.

Laki laki berusia 24 tahun dengan garis rahang tegas, halis lancip memiliki tatapan mata yang tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Family Possessive [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang