[ 11 ] 💖

21.2K 1.4K 139
                                    


"kematian Elizabeth istri pria silan itu! Cih" decihnya sinis.

"Kau yang membawaku kesini, kenapa bukan kau saja yang mencari tau semuanya. biarkan aku hidup tenang dan mencari sesuatu dalam diriku yang hilang berhentilah mengatakan putriku sudah meniggal dia masih hidup!"

Ku rasa kau benar benar sudah kehilangan akalmu itu Arthur Regan Dinantara.

Ia tak peduli seluruh keluarganya menyebutnya sudah gila, dan lebih parahnya lagi mereka memborgol kedua tangannya agar tidak mengamuk dan menghancurkan barang barang.

Mereka menyuruhnya meminum obat jelas ia tak mau. Doktor mengatakan jika dirinya terlalu banyak memakan obat tidur hingga membuatnya selalu berhalusinasi bahwa dirinya memiliki putri bernama Anya Quinzy.

Tidak ia yakin semua itu bukan mimpi melainkan petunjuk untuknya sama seperti terakhir kali itu.

Bermimpilah jika kau ingin bertemu dengannya.

"tidak, Aku tidak perlu bermimpi untuk bertemu dengannya dia ada bersama pria itu, jelas dia putriku. Pria itu menyakitinya. Keluarganya membencinya, dia menangis sendirian, tubuh mungilnya kedinginan, dia.... dia menatapku dengan mata bulatnya yang berlinang air mata dia memanggilku dengan sebutan yayah"

Lalu bagaimana dengan putrimu yang meniggal Laura laurens Dianantara.

Arthur terdiam dengan rasa sesak memenuhi rongga dadanya mengingat semua itu.

"Laura laurens bukan putriku, sudah ku katakan berhenti berpura pura tidak tau sialan!" amarahnya tersulut.

Mendengar suara teriakkan putranya dari luar kamar membuat pria yang berstatus Ayahnya itu langsung membuka pintu kamar yang sengaja ia kunci.

melihat putranya yang sudah tertunduk di lantai dengan suara tangisan yang memilukan, benar benar terlihat kacau di mana putranya yang dulu" Anya, aku ingin putriku Ayah berikan dia padaku. Aku tidak sedang bermimpi. dia sungguh ada di dunia ini. Memgapa kalian tidak percaya padaku"

"ku mohon biarkan aku mencarinya jangan borgol tanganku. Kasihan dia putriku Anya---"

"sebutkan ciri cirinya" ujar Zegran Anatama Dinantara pria paruh baya yang berusia 55 tahun. Ia hanya ingin menghentikan kegilaan putranya dengan menuruti apa kemauannya setidaknya. Putranya bisa tenang bahwa sesuatu yang ia cari tidak ada.

Arthur mendongak dengan pancaran mata bahagia, Akhirnya Ayahnya percaya padanya setelah di kurung selama seminggu membuatnya semakin tertekan.

Tangannya meraih tangan Zegran" terimakasih Ayah sudah percaya padaku, dia... dia berusia empat tahun, matanya bulat dengan manik mata coklat, surainya panjang bergrlombang, pipinya gembul putih merona, dia sangat menggemaskan pasti kau menyukainya"

"dia di kurung di rumah besar putriku yang malang, Anya Quinzy aku tidak tau dia di mana tapi yang kuingat di berada di sebuah Mansion bertuliskan keluarga Dirgantara. Ayah tolong cari dia"

Mendengar penuturan putranya Zegran menggangguk mengiyakan setidaknya bisa membuat putranya tenang dan mau memakan obatnya"Ayah akan mencari tahu asal kau mau memakan obatmu ini Arthur, bagaimana?"tawarnya.

Melihat obat yang di sodorkan padanya tanpa pikir panjang ia langsung mengambil obat di tangan sang Ayah dan langsung menelannya dan meminum segelas air yang di sodorkan sang ibu yang sedari tadi diam tanpa suara selain menahan tangisnya.

"pertemukan aku dengannya kau sudah berjanji Ayah"

Zegran tidak bisa mengelak dan menyanggupi" sekarang tenangkan dirimu"sementara sang istri menggemgam tangan suaminya dengan sorot mata penuh tanya.

Family Possessive [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang