Tubuh pendeknya berlari menghampiri Ayahnya dengan membawa es cream di tangan gempalnya itu, Ia berlari dari kejaran Teo. Teo membawa si mungil berbelok ke arah dapur tepat berada di belakang rumah mengambil cemilan di dalam kulkas, namun Teo teledor saat meminta bantuan pada salah satu Maid.Si mungil berhasil mendapatkan es cream yang tak sengaja jatuh oleh Maid, tepat ke tangan gadis kecil itu.
Netra coklatnya berbinar menunjukkan apa yang ia dapatkan di tangannya langsung pada sang Ayah.
Tawa lucunya mengudara di tengah kesunyian. si mungil senang berhasil kabur dari abang kecilnya Teo.
Kaki pendeknya sampai di hadapan sang Ayah" Anya mam cream boyeh?" dengan polosnya bertanya meminta izin tapi lain dengan mulut kecilnnya yang asik menjilati Es cream yang tengah si mungil genggam.
Agasta mengalihkan perhartiannya penuh pada putrinya bibirnya mengulas senyum dengan pertanyaan dan juga tindakan polos Anya yang tengah menatapnya menunggu persetujuan.
Bukankah Putrinya bertanya tapi lihatlah tindakannya sekarang, yang tengah asik menjilati es cream di hadapannya.
Tak lama bibir kecil itu mencebik lucu, si mungil tidak mengindahkan orang dewasa di sekitar Ayahnya, yang terpenting baginya adalah es cream "yayah Anya beltanya loh ini, ndak jawab. Es creamnya enyak. anya cuka boyeh?" ucapnya menawar.
Agasta terkekeh tangan lansung menggapai tubuh mungil itu di gendongnya tidak lupa melabuhkan kecupan di pipi gembul putrinya itu yang sekarang menjadi rutinitasnya" Princess dapat dari mana es creamnya sayang? Masih pagi ini. Ayah melarang Anya memakan yang dingin dingin di pagi hari nanti batuk" ucap Agasta mencontoh suara batuk dan hal itu di perhatikan si mungil dengan baik.
"hump batuk cepelti kakek kakek?" tanyanya yang sempat menonton iklan terdapat seorang kakek yang tengah terbatuk lalu meminum obat.
Agasta mengulum senyumannya" iya jadi princess tidak boleh memakan es cream, jika tidak ingin seperti kakek lalu meminum obat" Agasta mengambil alih es cream di tangan putrinya dengan mudah, dan si mungil mengagguk pelan. Dan lihatlah sekarang apa yang tengah di lakukan putrinya bibir kecilnya mengemut jari jempolnya sendiri.
Agasta memberikan es cream pada salah satu bodygoard yang bergegas menghampiri," Sayang jangan emut jari jempol" Agasta menarik pelan tangan putrinya yang sudah basah.
Si mungil menolak memasukkan kembali jari jempolnya kedalam goa mulutnya itu" nou au mimi nen" ucapnya memberitahu sang Ayah.
Agasta mengusap surai putrinya sayang penuh perasaan, putrinya belum pernah mendapatkan asi dari sumbernya sedari lahir ia hanya di rawat di rumah sakit setelahnya Agasta baru bisa membawa pulang dan menggantinya dengan asi buatan atau susu formula yang di mamasukkan kedalam dot"Ayah buatkan susu pakai nyonyo princess mau?" tawar Agasta.
Nyonyo adalah dot yang di beri nama oleh pengasuh putrinya dulu.
Si mungil nampak berfikir teringat dengan sesuatu" Jalan jalan lumah kakeknya apan? Anya ingin cana kata yayah anyak hewan, Anyak unga. Cenapa macih di cini" renggutnya.
Si mungil menagih janji Ayahnya untuk berjalan jalan ke rumah kakeknya, melupakan nyonyo ke sukaannya.
Mata bulatnya beralih menyadari eksitensi seseorang yang berdiri tak jauh di samping Ayahnya.
Netra coklat bertemu dengan manik legam Ricard yang terpaku sedari tadi dalam keterdiaman" oh ada amu!" ucap si mungil dengan polosnya.
Agasta menghalangi wajah putrinya dengan tangan besarnya berniat menghalangi pandangan Ricard dari Anya, rahangnya mengeras menyadari pria tua itu masih disini, sebelum mengeluarkan suara, Aidan terlebih dulu mendahuluinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Possessive [ END ]
FantasyFollow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya keluarga yang ia miliki di dunia. Tapi bukannya sebuah kasih sayang yang ia dapatkan melainkan kekera...