Si mungil berlari bersembunyi dari kejaran ke tiga Abangnya, mata bulatnya mencari tempat persebunyian yang tidak mudah di temukan oleh Abangnya itu.Beberapa kali bermain si mungil selalu saja tertangkap, ia tidak suka kalah. berakhir menjadi objek foto ketiga Abangnya lalu di suruh menggunakan kostum hewan hewan lucu yang membuatnya kesal bahkan sampai menangis dibuatnya.
Tangisannya bahkan tidak di hiraukan ketiga Abangnya semakin gemas terhadapnya, apa lagi ketika bibir kecilnya bergetar terlihat lucu di mata Alaska, Xavier, dan Aidan. Wajah adiknya malah berkali kali lipat lucu di saat menangis. Hanya sebentar setelahnya mereka menghibur adiknya sebelum Srigala ( Agasta ) datang mengacau dan Singa ( Ricard ) mengamuk karena ulah mereka. Bagimana lagi mereka begitu suka mengoleksi foto Anya di galerinya bahkan penuh dengan princessnya itu.
Berjalan mengendap ngendap di rumah kaca, kali ini ia harus menang. Suara abangnya yang menghitung mulai terdengar sayup sayup.
Beberapa bodygoard yang berjaga di sekitar taman tersenyum melihat tingkah menggemaskan Anya.
Tubuhnya yang pendek berjalan pelan dengan punggung yang di bungkukan supaya tidak terlihat abangnya, dengan jelas. padahal tinggi tubuhnya saja yang kerdil sudah membuat ketiga Abangnya kesulitan menemukannya. tak lupa tangan mungilnya yang berada di bibir memperingatkan bodygoard untuk tidak bersuara.
"shuut Aman, jika Abang sini angan kasih tau yah! Shutt" ucapnya dan di balas anggukan dari mereka.
Setelah di rasa aman baginya dengan kepala menoleh ke arah segala arah Memastikan dirasa dirinya aman bibir keclinya mulai menggerutu" punggung Anya pegel bungkuk jalan cepelti ini telus"
"Anya halus menang! Nanti bica beli memeng agi~" menepuk kedua tangannya bahagia. Kali ini ia yakin bisa menang dari Abangnya.
Jika berbicara tentang kucing satu tahun sudah berlalu, kucing yang di miliki si mungil sudah banyak sekitar 10 ekor, bahkan kucing milik Alaska berwarna hitam sudah di hak paten Oleh adik kesayangannya itu. Alaska hanya bisa pasrah ketika kucing kesayangannya yang berwarna hitam saat itu di tarik dengan kepala yang di himpit di antara ketiak si mungil. kucing hitam itu hanya diam mengikuti kemanapun langkah kaki kecil itu membawanya tidak memberontak sama sekali.
bagi Alaska kucinngnya itu cukup galak terhadap siapapun kecuali dirinya tapi malah dengan mudahnya tunduk dan diam saat si mungil menggendongnya asal, hingga Badannya menjuntai kelatai.
Bahkan pernah satu tangan kucinnya itu di tuntun sedangkan tangan yang lain menginjak tanah persis seperti seorang ibu membawa anak berjalan jalan.
Di sinilah tempat favorit si mungil berkumpul bersama kucing kesayangannya melupakan ketiga Abangnya yang tengah mencarinya.
"Sole~ " sapanya ketika kucing si mungil mendekat dan mengeong menghampiri tubuh pendek si mungil " Black, Ciko, Koko, Ami, Miaw, jeli, Hanci, Cocoy, Miko, Temo. Anya! datang kalian lapal ndak?" ucapnya bertanya seakan mengerti bahasa hewan dengan aksen lucunya.
Ke sepukuh kucing berlomba mendusel pada si mungil beesikap manja hingga membuatnya Anya jatuh tepat di atas tempat tidur menbuat kucing leluasa berkumpul untuk mendapatkan usapan.
Anya tertawa di buatnya karena bulu bulu kucing yang terasa mengelitik kulitnya. " hahahaha~"
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Possessive [ END ]
FantasyFollow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya keluarga yang ia miliki di dunia. Tapi bukannya sebuah kasih sayang yang ia dapatkan melainkan kekera...