Suara gesekan ban mobil dengan aspal terdengar begitu jelas, sementara orang di dalamnya tersenyum menatap mobil hitam yang membawa tubuh mungil itu sudah melesat jauh.
"Sial! Kenapa kau berhenti?" terdengar geraman amarah di sampingnya. Xabiru dengan santainya menghendikkan bahunya acuh, menoleh kesamping"Kakek, mobil kita di hadang mana mungkin aku bisa mengejar mobil paman, beruntung kita selamat karena aku mengerem mendadak jika tidak sudah pasti mobil kesayanganmu ini lecet atau rusak menghantam mobil di depan sana"ucap Xabiru.
Mobil yang tengah ia bawa saat ini adalah kesayangan pria tua itu, jadi bukan salahnya ia menepikan mobil, walaupun sebenarnya bisa saja ia mengecoh mobil lawan namun Xabiru tidak ingin melakukannya biarkan pria tua ini menyesal atas ucapannya.
Ia juga tidak ingin kakeknya berdekatan atau mengenal wajah imut Anya dengan tingkahnya yang menggemaskan apa lagi suara lucunya dan aksen cadelnya itu.
Xabiru sudah cukup pusing mengatur waktu luang di perusahaanya bahkan sekarang ia mencuri waktu untuk berlibur. Beberapa minggu kemarin ia cukup sibuk hingga tidak ada waktu berkenjung untuk menemui si mungil, bukan hanya hari libur, ia juga harus bersabar menghadapi ketiga Abang dari si mungil Alaska, Xavier, Aidan untuk bermain. Bahkan sekedar menggendongnyapun ia tidak mendapatkan izin janganlah bertambah lagi saingannya sudah cukup membuatnnya kewalahan.
Ricard tersenyum sinis" kau kira aku bodoh!" ucapnya keluar dari mobil, menutup pintu mobil dengan keras.
Xabiru tau apa yang di maksud kakeknya itu karena ia seorang pembalap. Dan tebakan pria tua itu benar ia sengaja mengulur waktu agar mereka tertinggal jauh.
Xabiru ikut keluar dari mobil di bandingkan menghampiri kakekknya yang tengah meluapkan emosi pada beberapa bodygoard.
Xabiru memilih menyenderkan badannya pada mobil menikmati setiap lontaran kata kata atau pukulan yang di terima oleh mereka.
Setelah puas Ricard berbalik melihat cucunya tersenyum"Ada apa denganmu kakek? Kau begitu emosi kehilangan jejak Paman?"
Ricard sontak mengehentikan langkahnya dengan rahang mengeras "Kau tidak perlu tau jalankan mobilnya" ucapnya tidak ingin di bantah.
Xabiru mengagguk membuka pintu mobil lantas kembali berucap" oh ku kira kau marah karena paman menghalangimu melihat wajah imut Anya"
"atau bahkan dengan bodohnya pikiranku berkata kau mengejar mobil paman karena tidak terima, paman berkata bahwa si mungil tidak memepunyai kakek"
Ricard dengan langkah terburu buru memasuki mobil tanpa mau membalas ucapan Xabiru.
Xabiru menutup pintu mobil" apa tebakkanku benar kakek?" setelah masuk dan menyalakan mesin mobil.
Ricard sendiri hanya diam, pria itu bingung apa alasannya begitu di kuasai amarah saat ini.
Apa karena bantahan Agasta, dan juga penolakan keluararganya atas keputusannya.
Atau karena gadis kecil dan suara imutnya itu yang membuatnya menggila seperti ini.
"Tidak mungkin" gumammnya yang masih bisa di dengar Xabiru.
~000~
Tatapan para pengunjung berbinar senang dengan kedatangan keluarga Dirgantara yang begitu terlihat mencolok dari mulai pakaian, mobil dan juga bodygoard di sekitarnya yang siaga, siapa yang tidak kenal keluarga Dirgantara di luaran sana? Pengusaha sukses yang menduduki tingkat pertama belum lagi kekayaannya yang mencapai triliunan, di tambah lagi dengan sifat kedermawanan salah satu keluarganya yaitu Sean.
Beberapa bodygoard siap siaga menjaga tuannya dari beberapa orang yang mulai mendekat namun beberapa dari mereka lansung mundur ketika mendapat peringatan dari Agasta, perlahan keruman orang orang mulai pergi, beberapa dari mereka hanya sekedar ingin menyapa dan meminta foto namun harus terlewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Possessive [ END ]
FantasyFollow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya keluarga yang ia miliki di dunia. Tapi bukannya sebuah kasih sayang yang ia dapatkan melainkan kekera...