[ 9 ] 💖

26.6K 1.8K 118
                                    


GOOD NIGHT 🌛
Kamaleman up date😅








"Dadd, kami baru saja baru memulai bermain dan itupun tak jadi" protes Aidan tak terima.

Ini semua gara gara sepupu sialannya itu, sudah numpang tinggal mengalihkan perhatian adiknya sekarang mendapatkan hukuman, ketika mereka beradu argument beruntung kedatangan Ayahnya memgehentikan niatnya yang ingin menghajar wajah pria itu.

"Ayah sudah memutuskan kau di hukum, dan kedua Abangmu sama jadi adil jangan memperpanjang masalah, salah kalian sendiri membawa putriku pergi tanpa meminta izin"

"kami juga memilki hak Ayah putrimu, adikku sebagai abang aku akan bertanggung jawab menjaganya" tuturnya dengan wajah memerah, kesal.

"kau sendiri yang menitipkannya pada kami----"

Agasta menahan diri untuk tak membentak putra keras kepalanya sudah tau salah bukannya menerima malah berdebat.

"Tapi aku tidak menyuruh kalian keluar dari Mansion, bagaimana?"Agasta menunjukkan letak kesalahan mereka dan caranya berhasil membuat ketiganya terdiam.

Alaska, Xavier, Aidan menatap sengit Ayahnya yang mengendong si mungil yang tengah bersandar anteng di bahu pria menyabalkan itu.

perhatian ketiganya teralih gemas ketika sebelah pipi gembulnya tertekan di bahu Agasta dengan bibir sedikit terbuka matanya yang sayu mungkin tanpa mereka sadari si mungil mulai terlelap tidur tanpa terganggu dengan kebisingan yang di buat mereka.

Agasta menyadari tatapan ketiganya pada putrinya, ia tersenyum" hari hari yang akan datang, Ayah akan selalu ada untuknya dan kalian fokus kembali pada urusan masing masing terutama kau Aidan berhenti berbuat ulah dan menyusahkan Kedua Abangmu"

Ketiganya hanya menatap datar perkataan pria itu baiklah untuk sementara mereka mengiyakan tapi tidak di belakang, dengan tangan masing masing mengepal.

"satu kelinci di perebutkan lima srigala? " batinnya, dengan senyuman menyeringai.

.....

Terdengar tawa mengalun indah di salah satu kamar, si mungil dengan tangan gempalnya menepuk nepuk wajah sang Ayah yang masih terlelap dalam tidur.

Semalam Agasta langsung membawa putrinya tidur, karena dirinyapun sudah benar benar lelah.

"Yayah mimi~" ucapnya ketika caranya berhasil membangunkan Ayahnya terlihat dari kerutan di dahinya yang mulai terusik.

Agasta membuka matanya di sambut tawa si mungil, dengan gemas Agasta menarik wajah putrinya untuk ia kecup.

"mimi~" ucap si mingil setelah lepas dari kecupan yang di layangkan Ayahnya.

Agasta langsung mengubah posisinya duduk bersandar mengecup gemas kedua mata putrinya"cuci muka dulu ya sayang" Anya mengagguk patuh.

Berakhir tidak baik bukannya mencuci muka malah menjadi mandi si mungil sulit di pisahkan jika sudah bertemu dengan air, ia melupakan hal itu, cukup lama dengan mainan di dalam bak.

Sarapan pagi di mulai tanpa gangguan ketiga putranya, keluar dari kamar bertepatan ketiganya pergi begitupun dengan Xabiru.

Tangannya menyuapi putrinya yang begitu lahap menghabiskan bubur di campur sayuran.

"nou yayah cudah enyang " tunjuk si mungil pada perutnya" anti letus" jika kebanyakan makan pikir si mungil.

Agasta terkekeh pernyataan polos putrinya"pintar sekali putri Ayah"makanan di mangkuk hampir habis Agasta tak ingin memaksakan.

Setelah selasai menyuapi putrinya Agasta dirinya cukup hanya memakan roti sudah membuatnya kenyang.

Mengajak putrinya bermain di halaman belakang kebetulan ada Ayunan dan di sanalah mereka menghabiskan waktu tanpa di ganggu.

Family Possessive [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang