Pertemuan

688 26 4
                                    

"A xian,ayo bangun nak.Apa A xian melupakan rencanamu hari ini hm?" ucap Changse Sanren sambil menepuk nepuk lembut pundak putranya masih yang masih tertidur lelap di dalam selimut. "Hmmhh iya ma.. lima menit lagi" Wei Wuxian kembali menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan berniat untuk melanjutkan mimpinya.

Sesuai permintaan sang putra,Changse Sanren menunggu 5 menit di dalam kamar Wei Wuxian dan kembali membangunkannya,hingga tiba tiba Wei Wuxian menghempaskan selimutnya dan berteriak "ma kenapa ga bangunin A xian ? hari ini kan ada jadwal wawancara di Yunmeng". Changse sanren dengan senyuman malaikatnya pun berkata "Mama hanya menuruti permintaan A xian" Paham dengan sifat putranya yang cukup sulit untuk bangun dari tidur cantiknya.

Setelah tau dirinya hampir terlambat,Wei Wuxian pun bergegas mandi dan mempersiapkan diri dengan serapih rapihnya,ingat jika nanti yang dia hadapi adalah manager dari perusahaan Lan Group tempat dia melamar pekerjaan.Setelah selesai dan rapi semua,Wei Wuxian melihat dirinya sendiri dari pantulan cermin dan dengan percaya diri berkata "Hm lihat betapa tampan dan mempesonanya diriku ini,aku yakin hari ini berjalan dengan sangat baik"

Wei Wuxian berlari menuruni tangga dan menuju dapur,di sana terlihat bidadari cantik yang selama ini selalu memanjakannya sedang memasak sarapan. Changse Sanren "A Xian pelan pelan,jika kamu berlarian seperti itu,bagaimana jika nanti terjatuh hm?" Wei Wuxian hanya terkekeh "hehehe maaf ma,A Xian sudah terlambat". Menyambar roti yang ada di piring lalu mengecup pipi sang mama "A Xian berangkat ya ma,doakan anakmu agar berhasil di wawancara nanti". Changse Sanren sedikit berteriak "ehh apakah kamu tidak ingin sarapan yang lain?hati hati dan perhatikan jalan mu A Xian" dan Wei Wuxian pun sudah menghilang dari pandangannya.


Di perjalanan


"Hah hah hah aamphh fudhah jham sheginihh " keluh Wei Wuxian yang  berlari  sambil memakan rotinya yang masih belum habis,melirik ke arah jam tangannya yang menunjukan pukul 07:30. Seingatnya,wawancara akan di mulai pukul 08:00,ia lupa bahwa perjalanan dari rumahnya cukup jauh untuk sampai tepat waktu di kantor nya. Setelah berlari lari akhirnya Wei Wuxian pun tiba di stasiun kereta,dengan cepat ia langsung menuju gerbong kereta yang di tuju,dan menikmati perjalanan dengan pemandangan kota Gusu.

Wei Wuxian,pemuda berumur 22 thn yang sangat ceria nan baik hati,namun ia terkenal dengan sifatnya yang tidak tahu malu,percaya diri dan pembuat onar. Ia lahir di Yiling dan berasal dari keluarga  yang cukup terpandang,namun setelah kepergian sang ayah Wei Changze, Changse Sanren memutuskan untuk pindah ke Gusu dan menjalani hidup baru bersama anak semata wayangnya,Wei Wuxian pun tidak menolak sang ibu.

~

~

~

Tak terasa akhinya Wei Wuxian pun sampai di depan gedung pencakar langit yang mana terdapat tulisan "Lan Group Company" terpampang jelas di area pintu. Memantapkan hati Wei Wuxian pun melangkahkan kakinya memasuki gedung tersebut.

Wei Wuxian menghampiri resepsionis untuk menanyakan perihal ruangan dimana dia akan melakukan wawancara. Wanita yang ber tag nama Mian Mian itu pun mengatakan bahwa ruangan yang di tuju pemuda Wei berada di lantai 13. "terimakasih atas bantuannya nona " ucap Wei Wuxian dengan nada sedikit genit dan mengedipkan sebelah matanya. Mian Mian sedikit kaget dan salah tingkah akibat perbuatan pemuda itu di tambah dengan pesonanya yang tampan sedikit cantik.

Wei Wuxian berjalan menelusuri lorong dan masuk ke dalam lift yang kebetulan terbuka saat itu,dan langsung menuju lantai 13. 'Tingtong' lift berbunyi menandakan telah sampainya di lantai tujuan. Wei Wuxian bisa langsung mengetahui ruangan yang ia tuju,karna ada beberapa orang yang sedang menunggu di depan ruangan tersebut menunggu untuk wawancara. Melirik jam tangannya menunjukan pukul 07:55 Wei Wuxian menghela nafas "haaahh syukurlah tidak terlambat,bisa bisa aku gagal lagi nanti"

Setelah menunggu cukup lama,seseorang dengan pakaian berjas dan rapinya keluar dari ruangan itu berkata "Perkenalkan saya Sushe, kalian bisa masuk untuk melakukan wawancara." Wei Wuxian sadar ternyata hanya ada 4 orang termasuk dirinya yang melamar ke perusahaan ini,tanpa basa basi lagi mereka semua memasuki ruangan tersebut dan duduk berjajar di depan 3 orang dengan aura "berkuasanya" yang sangat kuat. 

"Baik,sebelumnya biar saya perkenalkan yang berada di tengah ini Tuan Lan Qiren selaku  Eksekutif perusahaan, yang berada di sebelah kanan, Tuan muda Lan Xichen sebagai Direktur utama dan sebelah kiri Tuan muda Lan Wangji sebagai Direktur." Jelas Sushe sebelum memasuki sesi wawancara.

Melihat 3 orang yang sangat berpengaruh di hadapannya Wei Wuxian merasa hatinya berdegup kencang di tambah matanya yang tidak bisa berhenti menatap pria berwajah dingin bernama Lan Wangji itu. "Ekhem,bisa mulai dari perkenalan terlebih dahulu." Ucap Lan Qiren dengan tegas dan mampu mebuyarkan lamunan Wei Wuxian.

"Saya Nie Huaisang berasal dari Qinghe, sebelum nya saya mempelajari dan menekuni bidang seni dan budaya. Saya yakin dengan kemampuan sa--." kata Nie Huaisang yang terpotong karna mendengar dering telponnya yang berbunyi dan melantukan lagu "Zuì měng qiánchén". Hening di ruangan itu dan semua menatap heran pada Nie Huaisang yang sudah keringat dingin karna takut dan gugup. Lan Wangji membuka mulut " kenapa?kau tidak ingin mengangkatnya?". Wei Wuxian yang tidak tahan dengan keadaan ini pun berdiri dan berkata "Ahaha maafkan saya tuan semua,sepertinya saya lupa mematikan telpon saya,maaf sudah mengganggu dan membuat kesalahan. Izinkan saya untuk mematikan telpon saya." Hanya di balas anggukan oleh Lan Wangji. Lan Qiren menatap sinis Wei Wuxian dan berdecak lidah tak suka melihat keteledoran pemudai Wei itu.

Sesi wawancara pun berakhir dan tidak ada yang terjadi lagi setelah apa yang menimpa Nie Huaisang tadi. Namun sekarang di depan gedung Lan Group, Wei Wuxian merasa gelisah karna takut apa yang dia lakukan tadi menjadi penyebab ia di tolak akan lamaran kerjanya. Melihat itu Nie Huaisang menghampiri Wei Wuxian dan berkata dengan menyesal "emm tuan,maaf karna saya  teledor anda yang harus menanggung kesalahan saya" Wei Wuxian memasang senyum cerah di wajahnya " Tidak apa apa Nie xiong,lagi pula masih banyak peluang di dalam hidupku untuk mendapatkan pekerjaan di luar sana,jadi jangan terlalu kau pikirkan hm". Melihat senyuman Wei Wuxian yang cerah,Nie Huaisang pun menghela nafas dan kembali meminta maaf yang di balas senyuman dan anggukan sungguh sungguh dari Wei Wuxian.

Di sisi lain Lan Wangji sedang memperhatikan kedua pemuda yang tengah mengobrol itu,mencari waktu yang pas untuk menghampiri pemuda dengan senyuman manis itu dan bertanya akan hal yang terjadi saat wawancara tadi. Tidak tahu kenapa ia merasa peduli akan sesuatu yang bisa di bilang itu bukanlah urusan penting untuknya dan juga sedikit keluar dari sifat asli seorang Lan Wangji .Ia tahu bahwa yang berbunyi saat itu bukan lah Handphone milik Wei Wuxian,namun kenapa dengan mudahnya pemuda Wei itu mengakui kesalahan yang bahkan itu bukan kesalahannya.

Setelah situasi sudah mendukung,Lan Wangji pun mendekati pemuda Wei itu "Kenapa kau melakukan itu untuknya?". Kaget dengan kemunculan Lan Wangji yang tiba tiba,Wei Wuxian sedikit tersentak dan membalikan tubuhnya agar bisa berhadapan dengan sang pemilik suara. "Ehehe tidak apa apa,hanya saja aku merasa untuk harus menolongnya" jawabnya dengan senyum cerahnya. Lan Wangji mengkerutkan alisnya,merasa heran dengan jawaban pemuda di hadapannya ini "tapi itu akan menjadi nilai minus mu nanti". Wei Wuxian hanya terkekeh "Tuan Lan terimakasih atas perhatiannya,tapi aku baik baik saja. Lihat masih banyak perusahaan yang mungkin bisa menerimaku" ucapnya sambil meunjukan buku catatan yang bertuliskan "daftar lowongan pekerjaan"

Tak bisa memaksa Wei Wuxian memberi jawaban yang tepat,Lan Wangji hanya menghela nafas dan berkata "baiklah,terserah padamu,aku pamit". Saat hendak berbalik dan pergi,langkahnya tertahan karna Wei Wuxian menggenggam tangan Lan Wangji "apakah kita bisa bertemu kembali?" tanya Wei Wuxian dengan spontan. Lan Wangji berfikir sejenak sebelum menjawab "mungkin", Wei Wuxian pun melepaskan tangan pemuda dingin itu dan tersenyum kecil lalu berkata dengan keras agar terdengar oleh orang yang di tuju "AKU SANGAT MENYUKAI WAJAH TAMPANMU LAN WANGJI". Pura pura tidak mendengar,Lan Wangji tak bisa menutupi telinganya yang memerah karna malu akan perkataan Wei Wuxian yang tiba tiba dan ia bergumam "tidak tahu malu"

Setelah kepergian Lan Wangji, Wei Wuxian menatap langit "Haahh akankah kita bertemu lagi nanti? " gumamnya dalam hati sebelum berjalan pergi meninggalkan kawasan Lan Group Company dan menuju kedai tempat ia bekerja paruh waktu,sebelum dia mendapatkan pekerjaan yang layak dan bayarannya yang cukup besar nanti.



TBC

Semoga bab 1 ini ngga mengecewakan para readers ya,ini pengalaman pertama ku nulis fanfic

Jadi mohon maaf kalo banyak kesalahan kata :)

You are my happinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang