"Wei ying, a-apa maksudmu?" -Lan wangji
Wei wuxian menoleh ke arah Lan wangji lalu tersenyum."Maaf Lan zhan,saat itu aku belum yakin untuk menggunakannya. Tapi sekarang aku benar benar yakin bahwa diriku tidak ingin memakai alat itu"
"Wei wuxian,tapi ini juga untuk keberlangsungan hidup mu"
Wen qing sangat terkejut dengan keputusan sahabatnya. Apa alasannya tidak ingin memakai alat bantu pernafasan?
"Wen qing. Kumohon hargai keputusanku"
Ekspresi Wei wuxian yang sulit terbaca,antara tenang,damai, namun tersirat kesedihan di wajahnya.
"Saat ini aku ingin tahu sudah sejauh mana penyakit ini berkembang Wen qing?"
Wen qing masih terdiam,ia sangat tidak setuju dengan keputusan Wei wuxian. Ia melihat Lan wangji yang masih diam membisu,entah harus berkata apa.
"Haaahhh baiklah. Seperti yg sudah kalian tahu, penyakitmu ini sudah mencapai akhirnya. Dimana kau sudah tidak bisa bergerak sedikitpun, bahkan nanti kau juga harus bergantung dengan alat hanya untuk bernafas."
"Pikirkanlah kembali Wei wuxian. Ini juga demi semua orang yang menyayangimu"
Wei wuxian mengangguk mengerti,dan masih dengan senyuman yang sama.
"Wen qing, percayalah padaku."
"Kenapa kau selalu keras kepala?tak bisa kah sekali saja dengarkan apa kataku?"
Tanpa di sadari Wen qing sedikit menaikan nada bicaranya.
"Aku begini karena aku tahu seberapa banyak orang yang mengkhawatirkanmu. Aku, ibumu, Jiang cheng, pak tua Lan, Lan xichen dan juga..... orang yang kini berada di samping mu, suami mu. Tidak kah kau mengerti Wei wuxian!?"
Lan wangji setuju dengan apa yang Wen qing bilang, namun ia juga tidak ingin membebani Wei wuxian.
"Wen qing, tenangkan dirimu. Aku akan berusaha untuk terus bertahan, demi diriku dan demi kalian semua"
Wen qing mengeratkan kepalannya,mendunduk menahan amarah. Mengapa dirinya tidak bisa menemukan obat itu, tidak bisa menyembuhkan sahabatnya.
"Kalau begitu,aku pamit Wen qing. Terima kasih"
Lan wangji dan Wei wuxian pun pergi. Wen qing masih memperhatikan pintu ruangannya,memikirkan agar Wei wuxian mau memakai alat bantu pernafasan. Namun melihat sifat keras kepala nya ia tidak yakin akan berhasil.
*******
"Akhirnyaa kita pulang, Lan zhan aku capek sekali hari ini"
Lan wangji menutup pintu,dan masih belum membuka mulutnya untuk bicara. Ia mendorong Wei wuxian ke arah sofa tamu, duduk dengan saling berhadapan.
"Wei ying, apa kamu serius dengan keputusanmu?"
Wei wuxian bisa melihat dengan jelas wajah Lan wangji yang sangat sedih itu, walau tidak meneteskan air mata, namun ia sangat yakin dengan keadaan Lan wangji saat ini.
"Lan zhan..... aku benar benar serius. Kau tahu? Jika aku memakai alat itu, aku tidak akan bisa berbicara dan bercanda lagi dengamu. Aku tidak bisa mengutarakan apa yang ku rasakan, senang,sedih,takut aku tidak bisa membaginya dengamu. Bukan hanya alat untuk bernafas, namun aku juga harus bergantung pada alat untuk berkomunikasi. Aku tidak bisa membayangkan betapa sangat beratnya nanti. Aku hanya ingin bertahan dengan kemampuan ku, hingga aku benar benar menyerah dengan keadaan ini."
Tanpa sadar Wei wuxian menitikan air matanya, hatinya begitu pedih mengatakan itu semua pada Lan wangji.
Ia tahu Lan wangji pasti tidak siap dengan semuanya nanti, namun ia ingin Lan wangji mempersiapkan semuanya begitupun dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are my happiness
Romance"Lan Zhan......untuk semuanya, maaf dan terimakasih" Air mata yang Lan Wangji tahan dengan susah payah pun tak dapat terbendung lagi hingga mengalir di pipinya yang dingin. Salju perlahan mulai turun di luar sana. Dingin membalut tubuh semua orang...