Normal

130 13 0
                                    

Lan wangji sampai di rumah, ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur sambil pikirannya terbang jauh mengingat hal hal yang terjadi kemarin.

Xue yang masih di amankan oleh kepolisian di bawah naungan Lan Group Company. Lan wangji berencana untuk menemuinya nanti dan memastikan bahwa Wei yingnya tidak akan bertemu lagi dengannya.

Lan wangji menepiskan itu semua,ia bangun lalu membersihkan tubuhnya dan makan siang, sudah 2 hari ini ia melupakan dirinya sendiri karena tidak bisa mengabaikan kekasihnya itu.

Setelah selesai ia berencana untuk mengistirahatkan tubuhnya hingga saat ia kembali ke rumah sakit, tubuhnya sudah kembali bugar.

Lan xichen berada di kantor karena menggantikan pekerjaannya. Ia juga sudah izin pada kakaknya untuk menemani Wei wuxian hingga sembuh dan keluar dari rumah sakit.

Kantor, Lan Group Company

Ruangan kantor tetap sama monoton dengan cat putih dan awan biru langit khas Gusu, menambah kesan natural seperti berada di atas awan,  tenang dan tentram.

Namun tetap saja ada sosok wanita yang tengah melamun di balik furniture yang menenangkan ini sambil menunggu hadirnya seorang Lan wangji.

Walau ia tahu bahwa perasaannya pada pria itu tak akan terbalas, namun bukan berarti ia akan menyerah begitu saja.

Tak kunjung datang, ia pun memutuskan untuk bertanya pada saudara dari Lan kedua  tersebut.

"Xichen, apakah kamu tahu dimana Lan Wangji?" Tanyanya pada Lan xichen yang sedang memeriksa dokumen di meja Lan wangji.

"Ia sedang menemani adik Wei di rumah sakit" tutur Lan xichen mengalihkan pandangannya dari tumpukan berkas ditangannya pada Qin su.

Ia sudah cukup khawatir dengan keadaan adik Wei, apakah adik Wei baik-baik saja, aku harap Wangji bisa bertahan dan sabar dalam menghadapi situasi ini.

Lan xichen berulang kali mengingat wajah adiknya yang penuh awan mendung, sedih dan tersiksa menunggu pujaan hatinya tadi.
Ia ingin menemani adiknya itu namun pekerjaan juga tidak bisa di tinggal begitu saja.

Namun beberapa menit sebelumnya ia mendapat kabar bahwa Wei wuxian sudah sadar dan adiknya pun sudah berada di rumah, Membuat rasa khawatir nya berkurang.

"Wangji tidak akan ke kantor untuk beberapa hari ke depan, jadi aku yang menggantikannya" ucap Lan xichen.

"Apa pria itu sakit?separah itu kah?memangnya dia sakit apa?" gumam Qin Su pelan dan mengabaikan perkataan Lan xichen.

Entah apakah itu hal yang baik atau buruk mengingat pemuda itu yang lebih dulu membuat Lan wangji luluh.

Lan xichen kembali meneruskan pekerjaannya,membiarkan Qin su tenggelam dalam pikirannya.

Qin Su pun sama menghela nafas berat menahan kerinduannya pada pria yang sedari tadi dicarinya ternyata tak akan ia lihat lagi untuk beberapa hari.

'Sudahlah, memang untuk saat ini perasaanku tak akan pernah terbalaskan'
Qin su melanjutkan tugas nya,ia tidak ingin terlarut larut dalam pikirannya.

Ia hanya yakin, akan ada masa dimana ia bisa bersanding dengan Lan wangji. Setidaknya ia hanya bisa berharap.

~
~
~

Xiao xingchen berlari menelusuri lorong rumah sakit, ia terkejut mendengar tentang Wei wuxian dari kakaknya Changse sanren.

Saat ia membuka pintu ruangan Wei wuxian, ia melihat ponakannya sedang menonton tv sambil memakan cemilan.

"Ahh paman datang, akhirnya aku ada teman mengobrol" cengiran Wei wuxian membuat Xiao xingchen menghela nafas lega namun ia masih tetap khawatir.

"A xian, kau baik baik saja?" Xiao xingchen menghampiri Wei wuxian sambil meraba setiap inci tubuhnya, khawatir keponakannya terluka parah.

You are my happinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang