Janji suci

235 31 6
                                        

" *hoaahhmmm Lan zhan, kau sedang apa?" Wei wuxian sedang duduk di sofa, Lan wangji sedang mencuci piring bekas makan malam mereka dan tidak mendengar Wei wuxian.

Wei wuxian terangguk angguk karena mengantuk, tidak biasanya jam 7 ia sudah merasa ngantuk. Ia mungkin lelah karena siang tadi mengikuti rapat untuk acara besok.

Lan wangji sudah meminta Wei wuxian untuk istirahat saja, namun Wei wuxian menolak karena bagaimanapun acara besok adalah acara milik mereka berdua bukan hanya Lan wangji.

Tak terasa waktu cepat berlalu, dan besok adalah hari untuk mereka berdua. Berjanji untuk saling mencintai di kala suka maupun duka, saling menerima kekurangan masing masing dan selalu bersama hingga maut memisahkan.

Changse sanren mengabarkan ia akan datang saat sebelum mereka mengucapkan janji suci,karena masih ada sedikit hal yang harus di urus olehnya. Lan wangji membuka hp nya dan jam menunjukan pukul 8 malam.

Ia melihat Wei wuxian yang sudah menutup mata sambil terangguk angguk, "Wei ying ayo pindah" Lan wangji menggendong Wei wuxian yang setengah sadar. Setelah merebahkan Wei wuxian, Lan wangji tak lupa mengunci pintu dan mematikan lampu.

Malam begitu dingin,mereka tidur dengan saling berpelukan. Namun sepertinya Lan wangji masih belum bisa terlelap, ia memperhatikan Wajah Wei wuxian yang tenang dan deru nafasnya, nafas Wei wuxian kini sedikit bersuara karena mungkin pernafasannya sudah terganggu.

Lan wangji begitu takut memikirkan hal kedepan yang mana ia harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi pada Wei wuxian. Lan wangji berusaha menutup matanya dan segera tidur. Saat kesadarannya mulai terkikis, ia terbangun dan melihat Wei wuxian.

Nafas Wei wuxian senyap,tidak bersuara seperti tadi dan bahkan dadanya tidak bergerak naik turun bagaimana mestinya. Lan wangji merasa tubuhnya mendingin jantungnya berdegup kencang dan rasa takut menyelimuti.

"Wei ying!!!! wei ying!!! bangun!!" Lan wangji menggoyangkan tubuh Wei wuxian berusaha membangunkannya.

.

.

.

"HAAAHH haahh hahh hahh" Wei wuxian membuka matanya, seperti terbangun dari mimpi buruk. "Lan zhan!!" Lan wangji terkejut lalu dengan cepat ia memeluk Wei wuxian yang kini masih terengah "Wei ying! syukurlah syukurlah".

Lan wangji masih mencerna apa yang barusan terjadi, Wei yingnya sempat berhenti bernafas.

"Lan zhan hah hah lan zhan....apa..-apa yang terjadi?"

"A-aku merasa semuanya terasa sesak"

Lan wangji mengeratkan kembali pelukannya, "tidak apa apa Wei ying, aku di sini"

Ia menciumi kepala Wei wuxian yang sedikit bergetar karena takut. Mengelus lembut punggungnya berusaha menenangkannya.

Wei wuxian sadar bahwa pernafasan semakin lama semakin lemah,bahkan bisa saja ia berhenti nafas dengan tiba tiba. Namun ia tidak mau merusak suasana esok menjadi suram, ia berusaha menenangkan dirinya dan menenggelamkan dirinya pada Lan wangji.

Berusaha untuk tidur kembali dan melupakan yang terjadi, ia berfikir bahwa dirinya akan baik baik saja, setidaknya hingga esok hari tiba.

------------------------

"A xian, mama sedang perjalanan menuju tempat acara. Kamu sudah siap kan?Lan zhan bersamamu? Maaf mama harus datang mendadak"

"Tidak apa apa ma, A xian baik baik saja. Yg terpenting, mama hadir di acara spesial ini"

"Mama tidak sabar melihat kamu dengan jas pengantin, pasti kau sangan tampan dan cantik"

"Maaa, jangan menggoda A xian seperti ituu. Ohh sepertinya A xian akan pergi sekarang, Lan zhan sudah siap ma. Sampai bertemu di gedung ma"

You are my happinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang