Wei wuxian sedang menulis segala keperluan di restoran,kini tugasnya lebih banyak menulis di karenakan tangan kirinya yang sudah lama tidak bisa di gerakkan.
Wen qing belum memberi kabar apapun dari hasil tes nya itu. Terkadang itu membuat Wei wuxian khawatir dan takut dengan hasil tesnya, namun ia berusaha menyingkirkan pemikiran buruk itu.
Hari ini ia berjanji akan main ke kantor Lan wangji dan seperti biasa ia akan makan malam bersama lagi, namun kali ini makan malam akan terasa ramai karena hadirnya Lan xichen, Jin guangyao dan Qin su.
Di tengah kegiatannya ia senyum senyum sendiri membayangkan betapa seru nya nanti "aahh aku sudah tidak sabar nanti malam" gumamnya dan ia pun melanjutkan tugasnya yang lain.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Di sisi lain di ruangan Wen qing, ia sedang fokus menganalisa hasil tes darah dari sahabatnya itu. Mukanya tak bisa d tebak dan seperinya dia sedang berfikir keras.
"Bagaimana aku mengatakan padanya?huffttt" ia meletakan kertas kertas yang ia pegang tadi di atas meja. Tangannya memijat pelipis dan ia memejamkan matanya mencari ketenangan.
Ia mengambil handphonenya,mengetik mencari nomer sahabatnya dan menelponnya.
"Wei wuxian, bisa kah kau ke rumah sakit?hasil tes darah mu sudah keluar" genggaman telpon Wen qing mengerat "Eum baik, aku tunggu di ruanganku ya"
Telpon tertutup, Wen qing menghela nafas berusaha menenangkan dirinya. Melihat ke arah foto dimana 3 orang sedang tersenyum akan kelulusan mereka yang ia simpan di figura meja kerjanya.
Tidak lama ia menunggu Wei wuxian sudah sampai, ia terlihat seperti berlarian karena nafasnya tidak teratur. "Hahh kau ini, tidak usah buru buru seperti itu" ucap Wen qing dengan muka juteknya.
"Tidak bisa, harus buru buru. Karena nanti malam aku ada urusan hehehe" Wen qing tersenyum, karena sahabatnya itu tidak pernah sekalipun tidak tertawa jika berbicara dengannya.
"Baiklah sini, biar aku jelaskan" Wen qing memberikan tempat duduk pada Wei wuxian dan mulai menjelaskan hasil dari tes darah miliknya.
Tangannya sedikit bergetar dan wajahnya tersirat perasaan khawatir, dan itu semua terlihat oleh Wei wuxian.
"Ada apa denganmu?kau sakit?" Tanya Wei wuxian heran. "Tidak apa apa, maafkan aku. Baik kita mulai ya" Wen qing menarik nafas perlahan dan mulai menjelaskannya pada Wei wuxian.
"Hasil pemeriksaan menunjukan kelainan di syaraf motorik yg mengendalikan otot-otot dalam tubuhmu dan itu membuat dirimu kesulitan dalam menggerakkan tubuh,juga menyebabkan penyusutan otot". Jelas Wen qing.
"Apakah ada obatnya?dan bagaimana pengobatannya Wen qing?aku percaya kau mampu mengatasi ini karena kau dokter terhebat di kota ini hehehe" tawanya saat ia memuji sahabat wanitanya itu.
Wen qing menghela nafas berat "dengan teknologi saat ini,belum ada obatnya Wei wuxian.Kau perlu menata hidupmu dan membiasakan diri dengan penyakit ini dalam jangka waktu yg panjang.gejalanya selalu berubah-ubah seperti perkembangan penyakitnya.saat ini kamu hanya mengalami kesulitan bergerak di bagian lengan kirimu dan terkadang kaki mu juga merasakan hal yang sama bukan?"
Senyuman di wajah Wei wuxian menghilang dan ia mengangguk saat Wen qing bertanya padanya perihal gejala penyakitnya itu.
"ketika penyakitnya berkembang,seluruh otot-otot dalam tubuhmu akan melemah.kau akan mengalami kesulitan dalam bicara dan menelan makanan.ketika gejalanya bertambah lebih banyak,akan terdapat masalah pada pernafasan.dan untuk bertahan hidup,kau membutuhkan alat bantu pernafasan.tanpa alat bantu pernafasan dalam kebanyakan kasus,dalam 3 sampai 5 tahun dari gejala awal pasien akan mengalami kelumpuhan otot pernafasan dan meninggal." Jelas Wen qing dengan panjang lebar.
"Wei wuxian, kau tau?penyakit ini sangat langka dan namanya adalah-"
"ALS" jawab Wei wuxian menyela perkataan Wen qing
Wen qing terkejut dengan Wei wuxian yang tau nama penyakit yang di deritanya ini "bagaimana kau bisa tau?" Tanya Wen qing.
"Yang ku alami pada lengan kiriku ini sudah cukup lama, dan aku penasaran akhirnya ku cari tahu lewat website dan terdapat artikel yang bertuliskan tentang penyakit ini"
Wen qing menatap sedih sahabatnya, ia tidak tahu harus berbuat apa "Kau harus memberitahu ibumu termasuk Lan wang-"
"TIDAK!! Aku tidak akan memberi tahunya, dan kumohon padamu jangan beritahu Lan zhan" terlihat matanya yang berarir seakan ingin menangis.
"Tapi kenapa?kau tidak bisa menyembunyikan ini selamanya. Dia berhak tau Wei ying, dia kekasihmu" tegas Wen qing pada Wei wuxian.
Wei wuxian tersenyum miris, ia merasa dunia nya seakan runtuh. Padahal kemarin mereka masih menjalani hidup dengan bahagia dan tanpa masalah, namun kini ia di hadapi dengan kenyataan bahwa hidupnya tidak akan berlangsung lama.
"Wen qing ku mohon, beri aku waktu untuk memberitahu Lan zhan hm? Dan kumohon temukan lah obat untuk penyakit ini" Wei wuxian berdiri mengambil hasil tes nya dan memasukannya kedalam tas.
"Datang lah kemari seminggu sekali, aku akan mengontrol setiap keadaan dan perkembangan penyakitmu"
"Baiklah Kalau begitu aku pamit, sudah waktunya aku pergi. Terimakasih Wen qing" Wei wuxian tersenyum seperti biasa namun tidak dengan Wen qing yang merasa bersalah atas penyakit Wei wuxian.
Tapi dia hanya dokter yang menganalisa dan bukan tuhan yang membuat takdir Wei wuxian begitu menyedihkan. Wei wuxian sudah keluar ruangan dan Wen qing tidak bisa menahan air matanya lagi, ia menangis di dalam ruangan itu sendirian.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Wei wuxian menyusuri jalannya menuju kantor Lan wangji, semua perkataan dan diagnosa Wen qing masih terngiang di kepalanya, ia masih belum percaya dengan apa yang ia dengar tadi.
Jika yang di katakan Wen qing benar, bagaimana dengan Lan zhan nanti?bagaimana dengan hatinya? Jika nanti Lan wangji mengetahui tentang penyakit yang di deritanya apakah dirinya akan di tinggalkan?
Pikiran Wei wuxian penuh, hingga dirinya tak sadar akan menyebrang di saat lampu sedang hijau. Tanpa sadar tangannya di tarik oleh orang tak di kenal di sebelahnya
"Hey kau baik baik saja?lampu masih merah untuk penyebrang" ucap orang itu dengan khawatir
Wei wuxian tersadar ia pun membungkuk berterima kasih pada orang itu. "Aahh apa yang ku lakukan?apakah aku ingin cepat mati?" Tanya nya dalam hati dan tertawa miris.
Yang terpenting adalah makan malam nanti,ia tidak boleh terlambat dan membuat Lan wangji menunggu. Ia pun bergegas kembali dan melupakan apa yang telah terjadi hari ini untuk sementara waktu.
Ia yakin tuhan tidak akan membuat takdir miliknya menyedihkan.
Tbc.
Yuhuuu update lagi nih, dan kayanya alurnya cepet banget ya? Aku memang sengaja biar to the poimt aja dan ga terlalu panjang banget ceritanya.
Semoga kalian suka ya😊😊dan jangan lupa tolong votenya 🫶🫶
KAMU SEDANG MEMBACA
You are my happiness
Romansa"Lan Zhan......untuk semuanya, maaf dan terimakasih" Air mata yang Lan Wangji tahan dengan susah payah pun tak dapat terbendung lagi hingga mengalir di pipinya yang dingin. Salju perlahan mulai turun di luar sana. Dingin membalut tubuh semua orang...