"Selamat pagi Wangji, A xian. Mama sudah menyiapkan sarapan,ayo makan" Changse sanren melihat 2 pemuda itu menuruni tangga lalu melepaskan celemek kebanggaannya dan duduk bersama mereka di meja makan.
Changse sanren memperhatikan wajah putranya yang sedikit malu dan Lan wangji yang terlihat lebih cerah, Ia tidak tahan untuk tidak menggoda mereka berdua. "Bagaimana pengalaman pertama kalian hm? apakah luar biasa rasanya?" Changse sanren dengan alisnya yang naik turun nakal.
"Ma~ jangan menggoda kami seperti itu" Wei wuxian menutupi wajahnya dengan kedua tangan,menahan malu atas pertanyaan ibunya itu. Changse sanren merasa gemas "Hahahaha kau sangat menggemaskan saat malu A xian".
Wei wuxian menurunkan tangannya lalu bertopang dagu melirik ke arah Lan wangji " Lan zhan suapi aku,kita makan berdua ya?". Lan wangji tersenyum "Mn, baiklah". Ia mengambil lauk yang di inginkan Wei wuxian lalu menyuapi kekasihnya itu.
"Ham~ mmmm enak sekali, sup iga teratai mama memang yang terbaik" Wei wuxian mengacungkan jempolnya dan membuat Changse sanren tersenyum lembut "Terimakasih A xian, maafkan mama akhir akhir ini jarang bersamamu di rumah sebab pekerjaan mama". Wei wuxian yang melihat ibunya merasa bersalah, memegang tangan sang ibu " A xian baik baik saja ma, mama jangan khawatir oke".
Changse sanren mengangguk, ia tahu putranya tidak suka jika dirinya merasa bersalah. "Eh Lan zhan,kau juga harus makan jangan menyuapi aku saja", Lan wangji pun menikmati sarapan nya yang satu piring berdua dengan Wei wuxian.
"La- Lan zhan kau harus pakai sendok yang lain,apa tidak menjijikan?" Lan wangji menatap heran kekasihnya dengan wajah yang datar "Kenapa? kita sudah bertukar saliva tadi malam Wei ying". Changse sanren tersedak menahan tertawa,segera ia mengambil air minum ke dapur.
"LAN ZHAN~~" teriak Wei wuxian sambil menutup mulut Lan wangji dengan kedua tangannya, "Mengapa kau mengatakan itu dengan polosnya?" Wajah Wei wuxian sedikit memerah karena malu. Lan wangji mengambil tangan kekasihnya mencium lalu menangkupkannya pada kedua pipinya "Mn, maafkan aku".
Wei wuxian tidak tahan dengan Lan wangji yang menatapnya sangat dalam di tambah wajahnya yang seperti pangeran di dalam dongeng. 'Oh tuhan, akankah jantungku siap menerima semua perlakuan Lan wangji' batinnya.
Changse sanren kembali duduk, wajahnya masih menahan tawa memilih untuk melanjutkan makannya yang tertunda begitupun Wei wuxian dan Lan wangji yang sudah mereda dari konflik pasutrinya.
Setelah selesai sarapan, Wei wuxian langsung mengambil piring piring kotor di meja "Ma biar aku saja dan Lan zhan yang membereskannya". Changse sanren mengangguk lalu duduk di sofa TV yang tidak jauh dari meja makan. "Wei ying, biar aku yang mencuci piring" ucap Lan wangji yang mengambil alih piring kotor di tangan Wei wuxian.
"A xian,apakah hari ini kau ada acara?" tanya Changse sanren sambil mengesap tehnya. "A xian akan membantu Jiang cheng mengemasi barang di apartemennya ma" jawab Wei wuxian yang smabil mengelap meja.
"Kalau begitu,saat pulang A xian mampir ke supermarket ya? bahan makanan dan camilan sudah habis" Changse sanren. "Oke,siap laksanakan nyonya" Wei wuxian dengan pose hormatnya.
Wei wuxian dan Lan wangji yang sudah selesai membereskan semuanya pun pamit "Ma kami pamit pergi dulu ya". Changse sanren mengecup kening putranya "Iya,hati hati di jalan A xian. Wangji tolong jaga A xian ya" Lan wangji mengangguk "Pasti akan aku jaga ma".
~~~~
Di dalam mobil
"Lan zhan--" Panggil Wei wuxian terpotong karena Handphone Lan wangji yang berdering "Wei ying maaf, bisa kau angkat telponnya" Lan wangji kesusahan mengambil Hp nya yang berada di tas kecil miliknya. Wei wuxian mengambil Hp kekasihnya dan mengangkat telpon.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are my happiness
Romance"Lan Zhan......untuk semuanya, maaf dan terimakasih" Air mata yang Lan Wangji tahan dengan susah payah pun tak dapat terbendung lagi hingga mengalir di pipinya yang dingin. Salju perlahan mulai turun di luar sana. Dingin membalut tubuh semua orang...