satu

143 19 0
                                    

SATU

Aku sedikit membungkukkan badan saat mentor menyelesaikan pelajaran, membereskan alat tulis dan kertas-kertas di meja.

Sekarang hari rabu, jadwal makan malam bersama di ruang makan.

Agak mendorong kursi kebelakang, berdiri membawa barang-barangku keluar dari ruang belajar perpustakaan dan menyusuri lorong kastil.

Suasana dingin bekas hujan masih tersisa di lorong, lampu gantung bergerak pelan sesuai irama angin yang masuk lewat jendela yang terbuka.

Aku berhenti sedangkan tanganku meraih gagang jendela, menutupnya tanpa membuang waktu. Mataku menangkap mobil Royal Royce masuk lewat gerbang utama dan para pelayan berjejer menyambut kedatangan Kepala Keluarga.

Mataku menangkap seluruh pergerakannya, rambut perak berkilau terlihat saat pria itu keluar dari mobil hitam, mengabaikan sambutan kepala pelayan seperti biasa dan mendongak menatapku yang ada di lorong lantai dua.

Aku bergeming, tidak melakukan apapun selain memalingkan wajah, melanjutkan perjalanan ke kamarku di lantai empat.

Setelah membangkitkan quirk pada umur 3 tahun, aku dibawa ke kediaman utama, meninggalkan segala yang ku bisa ingat di paviliun. Beberapa tahun kemudian, setelah aku menyelesaikan kelas aku mendapat kabar kalau ibuku yang masih tinggal di paviliun meninggal karena bunuh diri.

Aku tidak menghadiri pemakamannya karena harus pergi ke Akademi. Bukan berarti aku sangat ingin pergi ke acara itu.

Ibuku bukan ibu yang baik dan Ayah tidak menyukai anak perempuan, karena itu setiap kali ibu bertemu denganku, ibu selalu memastikan rambutku di potong pendek, tidak memiliki boneka atau memilih warna feminin, bahkan mengatakan berkali kali jika aku harus menutupi dadaku, padahal saat itu buah dadaku belum tumbuh. Sejujurnya, siapa di Keluarga ini yang punya sifat baik?

Ia masih akan datang di malam rabu, saat makan malam Keluarga diadakan secara rutin. Biasanya hanya mencari masalah dengan istri-istri kepala keluarga.

Pria itu---Ayahku memiliki lima istri, anaknya berjumlah 13 termasuk aku. Memaksa kami saling bermusuhan demi harta waris dan kedudukan dalam Keluarga sejak mendapatkan quirk.

Aku menaiki tangga, mengabaikan beberapa pelayan yang berdiri membungkuk saat aku lewat, fokus menuju kamarku.

Ayahku memiliki kedudukan tertinggi di kastil. Di bawahnya secara berurutan ada Kakek, aku sebagai ahli waris, Nenek, istri pertama hingga terakhir, anak tertua hingga anak termuda.

Bukan aku menginginkan kedudukan di dalam struktur Keluarga, tapi semakin tinggi kedudukan, semakin aman kamarku.

Aku membuka pintu kamar, meletakkan buku dan alat tulis di meja, lalu melonggarkan dasi, berniat mandi sebelum makan malam.

Aku masuk kastil pada umur 3 tahun, fokus mengikuti kelas berpedang, racun, bela diri atau apapun yang bisa menyelamatkan ku dari bahaya.

Di umur 7 tahun aku pergi ke akademi, mempelajari apapun yang ku bisa, ilmu pengetahuan seperti sosial, manajemen, keuangan, pengetahuan alam, atau apapun yang di pelajari orang pada umumnya mulai bisa ku ikuti.

Dan di umur 10 tahun, perlindungan Kepala Keluarga dihapuskan. Tepat di malam ulang tahunku, sudah ada pembunuh bayaran bertengger di jendela kamar asramaku.

Perlindungan Kepala Keluarga adalah penjamin bahwa anak di bawah 10 tahun tidak boleh ikut secara resmi dalam perebutan kekuasaan antar saudara. Aku di jelaskan soal itu saat umurku 6 tahun oleh guru berpedangku. Karena itu aku selalu diingatkan soal aturan dasar Keluarga aneh ini.

Cavendish (Name) - BNHA Alternative UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang