•••••
"WOYYYY BANGUN! BANGUN!"
Teriak salah satu penghuni rumah untuk membangunkan penghuni rumah yang lainnya. Teriakkan nya begitu menggelegar hingga dapat membangunkan semua penghuni rumah yang masih melalang buana di alam mimpi.
"GAK BANGUN GUE PUKUL KALIAN PAKE TEFLON SATU SATU!!!"
Glubrakkk!
"Duhh pantat gue sakit." Ucapnya sambil mengusap pantatnya yang sakit karena membentur lantai.
"Hahahahahah ngapain lo Jun? Kok malah tiduran di lantai?" Teman sekamar nya yang dengan tidak ada akhlak nya malah mentertawakan dirinya yang tengah mengaduh kesakitan.
"Heh! Mata lo gak liat kah gue lagi kesakitan kayak gini? Gara gara teriakannya bang Hyunsuk itu."
"Makanya kalo tidur tuh jangan kebo." Setelah mengatakan hal itu dia langsung keluar dari kamar dan menghampiri si pemilik suara yang tadi berteriak. Mengabaikan temannya yang sedang misuh misuh tidak jelas.
"APAAN SI BANG? PAGI PAGI UDAH TERIAK TERIAK. KASIAN NOH GANGGU TETANGGA!!" Salah satu anak di rumah itu pun, keluar dari kamarnya dengan keadaan yang sudah rapi dan wangi.
"Lo juga teriak ya nyet! Yang lain mana?"-Hyunsuk orang yang tadi berteriak.
"Mana gue tau, gue aja baru keluar dari kamar." Jawabnya dengan santai sambil mengangkat bahu acuh.
Hyunsuk pun naik ke lantai dua dan mulai memasuki salah satu kamar.
"Woyyy bangun woyy bangun!!!" Teriaknya sambil memukul spatula dan teflon yang dia bawa.
"Apa sih bang? Orang masih pagi juga. Masih ngantuk ini." Dengan santainya orang itu hanya berbalik memunggungi Hyunsuk dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"WOYYY PARK JEONGWOO BANGUN!!!! INGET WOY INI HARI SENIN!"
Jeongwoo yang tadi berniat akan tidur kembali pun langsung bangun dari tidurnya saat mendengar teriakkan Hyunsuk yang sangat dekat dengan telinganya. Hingga rasanya telinga nya itu akan berhenti berfungsi beberapa saat.
Dan seseorang lagi kelihatan keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya.
"Duh bang pagi pagi jangan teriak teriak napa? Bisa budeg nih lama lama telinga gue." Ucapnya dengan santai, sambil menggosok rambutnya dengan handuk.
"Bodo amat. Lagian ini udah pagi tapi belum pada bangun."
Hyunsuk pun keluar dari kamar mereka berdua dan menuju ke kamar yang lain.
.
.
.
.Akhirnya setelah beberapa saat membangunkan para makhluk penghuni rumah, yang sangat menguras energi. Hyunsuk pun ke dapur dan mengembalikan teflon serta spatula yang dia bawa tadi ke dapur.
"Gimana Hoon, Shi? Makanannya udah siap belum?" Tanya Hyunsuk.
"Udah kok bang, tinggal manggil anak anak aja di suruh kesini."
"SARAPAN UDAH SIAP NIHH!! GUE HITUNG SAMPE LIMA! KALO GAK ADA YANG TURUN GUE ANGGEP KALIAN GAK BUTUH MAKAN. 1.....2....." Kembali terdengar suara teriakan. Namun, kali ini bukan Hyunsuk yang berteriak.
Mereka semua yang mendengar teriakkan mematikan Jihoon pun langsung bergegas untuk ke ruang makan.
"Jihoon! Gak usah teriak teriak juga!" Omel Hyunsuk dan menggeplak lengan Jihoon dengan tidak santainya.
"Ya abisnya kalo nggak teriak mereka mana denger." Jawab Jihoon sambil mengusap lengannya yang terasa sakit.
Dan saat ini akhirnya semua nya sudah berkumpul di meja makan. Mereka memulai makan dengan tenang sampai selesai.
Setelah selesai sarapan......
"BANG JIHOON! LO LIAT TOPI GUE NGGAK?!" Tanya Jeongwoo berteriak dan berjalan menghampiri Jihoon.
"Nggak usah teriak bisa kan woo?" Bukannya menjawab Jihoon malah balik bertanya sambil tersenyum manis. Namun, malah terlihat menyeramkan di mata Jeongwoo. Karena senyumannya itu..... Kayak senyuman psikopat.
"Hehehe ya maap bang. Eee....lo liat topi gue gak?" Tanya Jeongwoo lagi sambil cengengesan tidak jelas.
Jihoon nampak berpikir dulu sebelum menjawab.
"Ada itu di lemari lo." Jawab Jihoon dengan santai sambil memasang dasinya di depan cermin.
"Udah gue cari tadi, tapi nggak ada." Jeongwoo memasang wajah kesalnya.
"Ck! Lo kali nyarinya gak bener." - Jihoon.
"Gue nyarinya udah bener kok." - Jeongwoo.
"Biar gue yang nyari. Kalo sampe ketemu, kepala lo gue getok." Jihoon menatap Jeongwoo dengan tatapan tajam membuat Jeongwoo hanya bisa menyengir dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
.
.
.
.
.Beberapa saat kemudian mereka pun sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Dan dengan kepala Jeongwoo yang benjol. Pasalnya tadi Jihoon menemukan topi Jeongwoo di dalem lemari punya Jeongwoo.
Dan sesuai perkataan Jihoon, Jihoon bener bener getok kepala Jeongwoo pake buku. Mana bukunya yang tebel lagi.
Jeongwoo pun mendapat semburan tawa dari Haruto karena kepalanya benjol. Agak no have akhlak emang yaa, temennya menderita kok malah di ketawain.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Bersambung.........
Ok sekian dulu, terima kasih.
Maaf yaa kalo nggak jelas, soalnya baru pertama bikin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ƒαкє ƒяιєη∂ѕ | Treasure
Kinh dịGara gara adanya penghianat di antara persahabatan mereka, membuat mereka harus kehilangan beberapa sahabat yang mereka sayangi. Hanya karena permainan dari beberapa orang membuat nyawa seseorang melayang.