"Gue bakalan berusaha buat lindungin sahabat sahabat gue."
•••••••••••
"WOYY WOO!! NIAT SEKOLAH KAGAK SIH LO?! UDAH DI TUNGGUIN NIH!" Teriak Haruto dengan suara beratnya.
"YA SABAR DIKIT NAPA SIH HAR! TA* NYA MALU MALU NIH GAK MAU KELUAR! GARA GARA TERIAKAN LO!" Jawab Jeongwoo dari dalam kamar mandi.
"Gak cepet gue tinggal!" Final Haruto sambil berjalan menjauh dari kamar mandi.
Saat sedang berjalan melewati dapur, Haruto mendengar barang jatuh dari arah dapur. Haruto yang penasaran pun pergi mengeceknya. Takutnya kan kalau tiba tiba ada maling gitu kan gak lucu. Tapi, emang ada maling pagi pagi? Hemm entahlah.
Haruto berjalan sedikit mengendap endap. Dan melihat ke sekitar dapur. Namun, Haruto tidak melihat apapun. Dan hanya menemukan sebuah panci yang terjatuh. Haruto segera mengambilnya dan menyimpannya kembali.
"Hayolohhh lo lagi ngapain?!" Ucap Jeongwoo sedikit keras, membuat Haruto terkejut.
"Ngagetin aja lu Woo." Haruto mengusap dadanya yang bergemuruh.
"Hehe, udah yok berangkat." Jeongwoo berjalan mendahului Haruto. Sebelum Haruto berjalan menyusul Jeongwoo Haruto sempat menatap ke arah pintu belakang. Kemudian mengacuhkan nya dan berjalan dengan sedikit terburu buru karena teriakan Jihoon.
"HARUTOO CEPETAN!!!"
Mereka berangkat menggunakan dua mobil. Mobil satu dikendarai oleh Hyunsuk, dan mobil yang kedua di kendarai oleh Jihoon.
.
.
.
.
.
.Sesampainya di sekolahan mereka segera masuk ke dalam kelas masing masing.
Hyunsuk-Jihoon-Junkyu-Yoshi (kelas dua belas)
Mashiho-Jaehyuk-Asahi-Yedam-Doyoung (kelas sebelas)
Haruto-Jeongwoo-Junghwan (kelas sepuluh)"Duhh kenapa hari ini harus hari Senin sih?" Keluh Jeongwoo yang sudah kepanasan karena harus berjemur di bawah sinar matahari pagi.
"Udah sih Woo, nikmatin aja. Namanya juga hidup, kadang di bawah, kadang di bawah tanah." Jawab Haruto dengan enteng dan tanpa beban. Sangat santai.
"Kalo di bawah tanah ya udah mati Harutolol!" Jeongwoo melirik Haruto dengan sinis. Dan yang dilirik hanya mengangkat bahu acuh.
Akhirnya setelah upacara hari Senin yang sangat melelahkan ini selesai mereka bisa beristirahat di dalam kelas.
"Beuhh gilak sih itu kepala sekolah. Ceramahnya panjang banget, mana setiap ceramah isinya sama terus lagi." Keluh Jeongwoo. Lagi.
"Hidup lo kebanyakan ngeluh ya Woo." Ucap Haruto sambil melirik sinis Jeongwoo.
"Namanya juga masih hidup, masih bisa ngerasain. Jadi, kalo misal capek apa salahnya sesekali ngeluh kan?" -Jeongwoo
"Terserah lo aja deh." Jawab Haruto pasrah.
"Lo kenapa si To? Kek agak lain pagi ini. Abis di tolak cewek ya lo?" Tanya Jeongwoo menatap curiga Haruto.
"Dih, nggak ada sejarahnya cowok ganteng kayak gue di tolak sama cewek. Emangnya lo, buluk." Haruto menyombongkan diri sambil menyisir rambutnya kebelakang.
"Pede banget lo! Bikin gue mau muntah nih. Kresek mana kresek?" Jeongwoo berucap sambil berakting seakan mau muntah.
"Alay." -Haruto
KAMU SEDANG MEMBACA
ƒαкє ƒяιєη∂ѕ | Treasure
HororGara gara adanya penghianat di antara persahabatan mereka, membuat mereka harus kehilangan beberapa sahabat yang mereka sayangi. Hanya karena permainan dari beberapa orang membuat nyawa seseorang melayang.