18

48 8 2
                                    









••••••••••••••





BRUUKKKK


"Bang Junkyu!" Doyoung berteriak dengan keras.

"Gue gak papa Doy!" Junkyu melangkahi benda yang tadi jatuh di hadapannya.

Kemudian Junkyu mengangkat sebuah lemari dengan ukuran yang lumayan besar itu untuk menyingkir dari tubuh Doyoung.

Yaa, sebagian tubuh Doyoung tertindih oleh lemari yang lumayan besar hingga membuat Doyoung susah untuk bergerak. Apalagi ditambah dengan energinya yang semakin melemah karena dadanya yang terasa sesak.

"Doy lo gak papa kan?" Tanya Junkyu setelah berhasil menyingkirkan lemari itu.

"Gue gak papa kok bang." -Doyoung

Tetapi, baru saja akan berjalan Doyoung sudah kembali terjatuh. Junkyu yang tidak tega pun menyuruh Doyoung untuk naik ke punggungnya. Doyoung menolak, tapi karena paksaan dari Junkyu, akhirnya Doyoung mau.

Junkyu berjalan menuju ke pintu yang tadi sambil menggendong Doyoung. Setelah hampir sampai, Junkyu menurunkan Doyoung dan mendorong Doyoung untuk keluar.

Saat Doyoung sudah keluar, mendadak saja dinding yang ada di atas pintu itu jatuh membuat pintunya langsung tertutup setengah.

Junkyu yang masih berada di dalam pun tidak bisa keluar karena pintunya sudah terhalangi.

Mereka semua yang melihat Junkyu masih berada di dalam sana menjadi panik.

Jaehyuk dan Doyoung sudah pingsan jadi mereka dibawa menjauh oleh Mashiho dan Asahi.

Jadi, tinggal tersisa Jihoon, Hyunsuk, Yoshi, Yedam, Jeongwoo, dan Haruto.

"JUNKYU LO CEPETAN KELUAR! DISANA BAHAYA!" Jihoon berteriak dengan keras. Dan Junkyu hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Jihoon hendak masuk namun, segera ditahan oleh Hyunsuk. Karena Hyunsuk memiliki tubuh yang lebih kecil dari Jihoon, membuat nya kewalahan.

Yoshi dan Haruto pun ikut menahan tubuh Jihoon. Meskipun harus terkena sedikit pukulan.

"JIHOON! MASUK KESANA BAHAYA! LO BISA MATI!" Yoshi berteriak dengan keras untuk menyadarkan Jihoon.

"TAPI JUNKYU JUGA DALAM BAHAYA YOSH! GIMANA GUE BISA DIEM AJA?! DIA SAHABAT GUE! DAN SAHABAT GUE LAGI DALEM BAHAYA!!" Jihoon berteriak dengan keras bersamaan dengan mengalir nya air mata.

Air mata mereka langsung mengalir dengan deras. Tanpa bisa ditahan lagi. Melihat teman mereka dalam bahaya tapi mereka tidak bisa berbuat apapun. Itu adalah hal yang sangat menyakitkan.

"JIHOON!" Teriak Junkyu dari dalam sana. Masih dengan senyumannya, meskipun wajahnya sudah basah karena air mata.

Junkyu sempat terbatuk sebelum kembali melanjutkan ucapannya.

"LO JANGAN KERAS KEPALA! KASIAN YANG LAIN! MUNGKIN INI EMANG TAKDIR GUE!" Junkyu mengatur nafasnya yang tersengal serta dadanya yang makin sesak dan sakit. Membuatnya kesusahan bernafas.

"Gue gak masalah kalo gue gak selamat. Gak papa kalo gue mati. Gue bahagia karena gue bisa selamatin lo sama yang lainnya! Gue gak papa kok Hoon!"

Ucap Junkyu dengan air matanya yang mengalir dengan deras. Meskipun rasanya sangat sakit mengatakan hal itu. Tapi, dia juga bahagia karena berhasil membantu teman temannya. Karena jika dirinya mati, dia tidak akan bisa melihat teman temannya lagi.

Yaa, dia masih bisa melihat teman temannya, namun tidak akan bisa untuk bersama lagi. Karena mereka akan berbeda alam. Junkyu hanya akan bisa melihat para sahabatnya dari atas sana.

ƒαкє ƒяιєη∂ѕ | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang