•••••••••••
Orang itu menatap kedua belas pemuda dengan raut wajah datar. Kemudian terlukis senyum sinis dari wajah datarnya.
"Pinter banget yaa mainnya." Ucapnya lalu pergi entah kemana.
.
.
.
.
.
.
.Sepulang sekolah mereka berenam kini sedang berkumpul di ruang tengah. Mereka hanya diam tanpa mengatakan apapun.
"Ada yang laper?" Tanya Asahi, dan di jawab dengan anggukan oleh mereka.
"Doyoung bantu gue masak." Doyoung pun mengangguk lalu berjalan mengikuti Asahi ke dapur. Asahi hanya memasak mie instan saja agar mudah.
Saat sedang memasak, Doyoung merasa seperti sedang di perhatikan. Dia mengedarkan pandangannya dan menatap sekeliling dapur.
"Diemin aja Doy." Ucapan singkat Asahi membuat Doyoung terkejut.
"Apanya yang di diemin bang?" Tanyanya bingung.
"Lo ngerasa ada yang merhatiin kan?" Ujar Asahi, lalu berjalan ke ruang tengah untuk memberikan mie yang sudah dia buat untuk anak anak yang lain.
"Lo bawa minumannya Doy." Doyoung mengangguk lalu mengambil minuman yang sudah dia bawa tadi. Sebelum benar benar meninggalkan dapur, Doyoung kembali merasakan sesuatu. Seperti ada yang lewat di belakangnya.
Doyoung diam dan memperhatikan dapur kembali, dengan tatapan tajamnya. Doyoung tersenyum miring lalu mengacuhkan nya dan segera menyusul Asahi ke ruang tengah.
Dia duduk di sebelah Haruto lalu mengambil satu mangkuk mie untuk nya. Mereka semua makan dalam keheningan.
"Bang...." Ujar Junghwan lirih.
Mereka semua yang lebih tua dari Junghwan pun langsung menatap Junghwan.
"Kenapa Wan?" Tanya Doyoung.
"Gue pengen donat." Ucapnya.
"Lo udah makan mie satu mangkuk masih belum kenyang Wan?" Tanya Yedam tak habis pikir. Dia saja makan belum habis, dan Junghwan sudah minta makanan lagi? Wowww
Junghwan hanya menyengir dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Biar gue yang beli." Asahi berdiri dan menuju ke kamarnya untuk bersiap. Sedangkan Doyoung dan Yedam membersihkan bekas makan mereka.
"Wan, Tohar. Mabar yuk, bosen." Ajak Jeongwoo sambil menatap keduanya bergantian.
"Gaslah gue juga bosen." Junghwan setuju dengan ajakan Jeongwoo dan di angguki oleh Haruto.
Saat sedang asik asiknya bermain game, mereka di kejutkan dengan suara teriakan. Doyoung yang sedang berada di kamar pun langsung berlari menghampiri ketiga teman termudanya.
"Mana Yedam?" Tanyanya dengan wajah panik. Mereka bertiga langsung menggelengkan kepala mereka tanda tidak tahu.
Aaaaaarrrrrrggggghhhhh tolongg
Suara teriakan itu kembali terdengar, mereka pun langsung menoleh ke arah yang sama.
"Yedam!"
Mereka semua berlari ke arah halaman belakang rumah. Mereka terkejut saat melihat Yedam yang terlihat hampir tenggelam di kolam renang.
Tanpa banyak bicara Doyoung dan Haruto pun langsung masuk ke dalam kolam dan menolong Yedam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ƒαкє ƒяιєη∂ѕ | Treasure
TerrorGara gara adanya penghianat di antara persahabatan mereka, membuat mereka harus kehilangan beberapa sahabat yang mereka sayangi. Hanya karena permainan dari beberapa orang membuat nyawa seseorang melayang.