22

47 6 0
                                    












••••••••••





Suasana di rumah itu kini terasa sangat sepi, seperti tidak ada kehidupan di dalamnya.

Mereka semua benar benar terpukul atas kematian sahabat mereka. Sahabat yang sudah mereka anggap sebagai saudara.

Hari ini mereka kembali berangkat ke sekolah seperti biasanya. Jika biasanya menggunakan dua mobil, kali ini mereka menggunakan satu mobil.

Yoshi tetap di rumah bersama dengan Asahi, sedangkan sisanya pergi ke sekolah.

"Sa, awasin Yoshi." Ujar Hyunsuk sebelum pergi berangkat ke sekolah. Asahi hanya menjawabnya dengan deheman saja.

"Lo masih curiga sama gue bang?" Tanya Yoshi.

"Udah tau, masih aja nanya." Jawab Hyunsuk ketus kemudian langsung pergi berangkat.














Di rumah hanya ada keheningan. Yoshi dan Asahi sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Bang." Ucap Asahi membuat Yoshi langsung tersadar dari lamunannya.

"Kenapa Sa?" -Yoshi

"Lo tau banyak ya?" -Asahi

Yoshi tidak menjawab melainkan hanya tersenyum saja.





















Sedangkan di sekolah, di kelas Haruto dan Jeongwoo terlihat sepi. Padahal sedang jam kosong.

"Woy! Lo berdua kenapa dah?" Ni-ki menghampiri meja keduanya. Karena merasa ada yang aneh, tidak biasanya di Hajeongwoo ini diam di saat jam kosong.

"Ck gak usah ngagetin semprul!" Jeongwoo menatap Ni-ki dengan tatapan kesal.

Niki hanya cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Lagian lo berdua daritadi kayak ngelamun mulu. Mikirin apaan sih? Cewek?" -Niki

"Dih si goblok mana ada gue mikirin cewek." Giliran Haruto yang menjawabnya.

"Terus karna apa kalo bukan karena cewek?" -Niki

"Masalah hidup." Jawab Jeongwoo dengan lesu.

Ni-ki yang paham pun mengangguk angguk. Lalu memilih untuk duduk di hadapan keduanya.

"Daripada sedih terus, mending ngantin aja yok." Ni-ki menawarkan sebuah ajakan yang sesad. Masih jam pelajaran kok ngajak ngantin.

Hajeongwoo pun mengiyakan.

"Eh bentar to." Jeongwoo

"Napa woo?" -Haruto

Haruto dan Ni-ki menatap Jeongwoo dengan tatapan bingung saat melihat Jeongwoo tiba tiba menghentikan langkahnya.

"Gue kayak pernah liat dia." Gumam Jeongwoo sambil menatap seseorang.

"Siapa?" Tanya Haruto dan Ni-ki bersamaan. Mereka mengikuti arah pandang Jeongwoo.

"Lo liatin dia woo?" -Niki

Jeongwoo menganggukan kepalanya dan terus menatap orang itu.

"Itu lakik loh woo, lo belok ya?" -Niki

"Idih kagak ya anjir! Gue cuman ngerasa kayak pernah liat dia. Dari postur tubuhnya itu." -Jeongwoo

"Dimana lo liatnya? Lagian ya wajar aja kalo lo ngerasa kayak pernah liat dia, orang dia satu sekolahan kan sama kita." Ujar Haruto.

ƒαкє ƒяιєη∂ѕ | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang