6

68 10 0
                                    













"Nanti kita ceritain di rumah aja." Ujarnya sambil mengambil meminta makanan milik Junghwan.



••••••••••••






Saat ini mereka sedang berkumpul di ruang tengah seperti yang biasa mereka lakukan di sore hari.

"Doy, katanya tadi mau cerita?" Tanya Yoshi penasaran.

"Oh iya! Hampir aja gue lupa." Doyoung cengengesan dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Jadi tuh, tadi pas gue sama Yedam pergi ke kamar mandi, gue sama Yedam liat....."

















Flashback


Setelah bell istirahat berbunyi, Doyoung dan Yedam keluar dari kelas untuk menuju ke kantin. Kebetulan juga bersamaan dengan Junghwan yang keluar dari kelasnya.

Mereka pun pergi ke kantin bersama. Namun sebelum sampai di kantin, Doyoung meminta di temani ke kamar mandi. Akhirnya Junghwan ke kantin sendirian.

Awalnya semuanya baik baik saja, tapi lama kelamaan hawanya semakin tidak enak. Dan tentu saja Doyoung dan Yedam merasakannya.

Ketika Doyoung sedang bercermin tiba tiba, ada cairan merah yang mengalir dari permukaan bagian atas cermin. Doyoung memanggil Yedam dan menunjukkan cairan itu.

"Yedam! Oy sini cepetan!" Teriak Doyoung.

Yedam pun segera menghampiri Doyoung dan melihat apa yang Doyoung tunjukkan.

"Itu cairan apa Doy?" Tanya Yedam bingung.

"Gue juga nggak tau Dam."

Karena mereka penasaran itu cairan apa, Doyoung dan Yedam pun menyentuh cairan itu dan menciumnya. Mereka berdua langsung menutup mulut mereka dengan satu tangan yang lain.

Ternyata cairan merah itu adalah darah, tapi aromanya tidak hanya amis. Namun, aromanya juga busuk serta darahnya yang terlihat sangat kental dan warnanya yang pekat. Itu membuat perut mereka rasanya seperti ingin memuntahkan sarapan mereka pagi ini.

Doyoung pun membuka keran wastafel untuk mencuci tangannya, namun sayangnya bukan air yang keluar dari lubang westafel. Melainkan cairan merah juga, serta ada belatungnya, dengan warna yang sangat pekat dan aromanya yang busuk.

Mereka berdua pun langsung berlari keluar dari kamar mandi. Hingga lupa untuk mencuci tangan. Dan anehnya darah itu menghilang begitu saja dari tangan mereka.






Flashback end



















"Gitu ceritanya." Setelah Doyoung selesai bercerita. Dia langsung mengambil minuman yang di atas meja karena tenggorokan nya terasa kering.

"Sebenarnya apa yang sedang terjadi?" Tanya Junghwan bingung. Semuanya pun sontak menatap ke arah Junghwan. Menunggu Junghwan untuk melanjutkan ucapannya.

"Kemarin Bang Jihoon sama Bang Junkyu. Sekarang Bang Yedam sama Bang Doyoung."

"Selain mereka berempat gak ada yang ngalamin kejadian itu kan?" Tanya Hyunsuk, terlihat sangat khawatir pada sahabat nya yang sudah dia anggap seperti adiknya.

"Gue bang." Ucap haruto. Dan haruto pun menceritakan kejadian yang di alaminya tadi pagi.

"Gue juga lihat kayak.... sekelebat bayangan gitu di pintu belakang." Haruto menceritakan nya dengan wajah serius. Bahkan mereka semua saat ini sudah merinding.

"Jangan nakut nakutin lu Hartanto!" Jeongwoo menampol lengan Haruto yang duduk di sebelahnya.

"Siapa si yang nakut nakutin? Orang gue cerita beneran kok."

"Lo nya aja yang penakut." Lanjut Haruto.

Jeongwoo menatap Haruto dengan sinis lalu merapatkan tubuhnya pada Jaehyuk yang ada di sebelahnya. Jaehyuk yang merasa risih pun merapatkan tubuhnya pada Asahi. Asahi cuma diem dan banyak banyak sabar.

"Apaan si woo Deket-deket?" Tanya Jaehyuk sambil mendorong Jeongwoo agar sedikit menjauh.

"Ya gak usah dorong dorong juga kali bang Jaemet." Jeongwoo yang kesel pun mendorong balik Jaehyuk. Hingga punggung Jaehyuk menabrak Asahi yang ada dibelakangnya.

Asahi yang merasa keberadaan nya sudah tidak aman pun memilih untuk menghindar dari dua manusia itu. Jeongwoo dan Jaehyuk terus saja bertengkar seperti anak kecil.

"LO BERDUA BISA DIEM NGGAK?!"  Jihoon pun turun tangan untuk menangani keduanya. Jaehyuk dan Jeongwoo yang di bentak Jihoon cuma nunduk dan saling sikut.

Setelah itu Jihoon pergi ke dapur, membantu Mashiho untuk memasak makan malam.









.
.
.
.
.
.
.














Setelah acara makan malam mereka semua masuk ke kamar masing masing. Di rumah itu terdapat 6 kamar. Dan setiap kamar diisi oleh dua orang.

Hyunsuk-Mashiho
Jihoon-Junkyu
Yoshi-Junghwan
Jaehyuk-Asahi
Yedam-Doyoung
Haruto-Jeongwoo

Di kamar Hajeongwoo sudah berkumpul lima orang yang akan bermain game bersama seperti biasanya.

Mereka tentu saja Jaehyuk, Haruto, Jeongwoo, Doyoung dan Junghwan. Mereka bermain game sampai lupa waktu. Saat mereka melihat jam, ternyata sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Saat Doyoung, Jaehyuk, dan Junghwan akan kembali ke kamar mereka masing masing. Ada suara langkah kaki di depan kamar milik Hajeongwoo.

Mereka semua sontak langsung terdiam sambil menatap pintu kamar. Dan suara itu masih ada namun, anehnya tidak ada bayangan apapun. Seperti bayangan seseorang yang berjalan di depan kamar itu.

Mereka saling menatap satu sama lain, kemudian membali menatap pintu.

"Itu siapa yang mau buka pintunya?" Tanya Jaehyuk sambil menatap mereka satu persatu. Namun, mereka tersenyum sambil menggelengkan kepala dan mundur satu langkah.

"Lo aja deh Bang, gue gak berani." Ucap Jeongwoo sambil nyengir.

"Itu apaan bang?" Tanya Junghwan dan merapatkan tubuhnya pada Doyoung karena merasa takut.

Doyoung hanya menggelengkan kepalanya kaku. Jaehyuk mendengus kasar lalu berjalan mendekati pintu. Jantungnya berdebar kencang bahkan yang melihatnya saja sudah dag dig dug serrrr.

Perlahan tangannya meraih kenop pintu. Jaehyuk memejamkan matanya sebentar sebelum akhirnya membuka pintu itu dengan kasar. Namun......

"Eh? Gak ada apa apa tuh." Ucap Haruto saat melihat ternyata di depan pintu tidak ada apa apa.

Semuanya pun menghela nafas lega. Mereka akhirnya kembali ke kamar mereka masing masing. Lalu tidur untuk beristirahat.






















.
.
.
.
.
.
.
.
.















































"Ternyata dia udah mulai." Batin seseorang.






















































Bersambung.......









Okeee sekian dulu yaaa, kayaknya chap kali ini pendek banget yaaa? Tapi nggak papa deh hehe


ƒαкє ƒяιєη∂ѕ | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang