[Chapter 24] Brokoli VS Terong

157 17 17
                                    


Abang Author kecelakaan, dan hpnya ilang.. mana ni hp gw yang udh gw usahain dari kecil di suruh kasih Ama dia.. SITU PUNYA HAK APA???

PILKAS AMAT JADI ORTU🗿🗿

Halo: Bahasa Indonesia
Halo: Bahasa Jepang
[']: Batin/Pikiran
'Halo': Telepati
Gua/Lu/Lo: Bahasa Indonesia tapi bisa di mengerti orang Jepang jika tak ada kalimat menggunakan tanda miring 'A'.

————

"Kenapa Lo yang selalu menanggung beban berat? Emangnya Yang tertua harus banget bertanggung jawab ya?"

—???

"Ingatan gua udah mulai balik.. tapi gua harus sembunyiin ini dari mereka."

—(Y/n) Yukigi

"(Y/n), Lo terlalu nanggung beban.. tolong.. kali ini biarin kita aja yang bantu Lo buat nanggung semua ini."

Ariensa Zeindra

"Yang tertua yang harus mengambil semua tanggung jawab.. Tapi ga gini juga, (Y/n)."

—Rashaya Feronica

"Pada akhirnya, kalian bisa sembuh dari traumanya masing-masing.. kecuali (Y/n).."

Raxayandra Takagi

————

"Pertandingan pertama di final turnamen ini. Dari jurusan pahlawan, Midoriya Izuku.

Versus!

Dari jurusan umum, Shinsou Hitoshi!

Peraturannya sederhana. Paksa musuhmu keluar dari garis atau lumpuhkan mereka! Kau juga bisa menang dengan membuat musuhmu bilang "aku menyerah"!" Jelas Present Mic dengan suara tinggi.

"Heh, sangat mudah." Celetuk Ryu setelah mendengar penjelasannya dan duduk di kursi penonton menonton bersama Trio Kamaboko.

"Souda desu nee, Ryu-san sangat hebat, pasti bisa dengan cepat untuk menang." Ucap Tanjiro dengan senyuman hangat. Ryu langsung mendongak kearahnya dan pipinya tersipu.

"T-Tidak juga.." Balas Ryu memalingkan mukanya sambil tersenyum tersipu.

'aku baru pertama kali melihat Ryu tersipu..' batin Zenitsu menatap mereka datar.

Lalu Ryu kembali memperhatikan pertandingan dan menajamkan indra pendengarannya dengan cara memberikan aura di telinganya yang bisa memungkinkan ia mendengar percakapan antara Shinsou dan Midoriya.

"'aku menyerah', ya? Ini adalah pertandingan untuk menguji kekuatan jiwamu. Jika kau tahu apa keinginanmu di masa depan, maka kau tidak boleh mencemaskan soal penampilan." Ucap Shinsou menatap Midoriya tajam, sementara Ryu hanya memasang wajah datar saat mendengar ucapannya.

"Ready?" Tanya Present Mic dengan nada keras yang membuat Ryu langsung menutup telinganya karena keras suara milik Present Mic.

"Monyet itu mengatakan soal harga diri, tapi..." Shinsou menggantung kalimatnya.

"Start!" Seru Present Mic.

SWHMORWF?[ KNY X BNHA X READERS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang