20

289 15 0
                                    

Rin mendatangi papanya di ruang pribadi nya untuk menjadi wali nikahnya dengan Name dalam waktu dekat.

"Jadi bagaimana pa bisa kan"

Tentu saja tuan itoshi sangat marah karena dia pun mengincar name tapi bagaimana jika hal ini menyebar membuat reputasi nya tercoreng.

Anak pertama menghamili seorang gadis dan anak bungsunya menikahinya.

Seandainya tuan itoshi bergerak lebih cepat mungkin sekarang Name sudah ada di genggamannya.

Dia menginginkan gadis itu.

"Tidak bisa papa tidak akan pernah setuju"

Rin sangat membenci pria di hadapannya ini tapi mau bagaimana pun orang ini adalah papanya.

Rin membutuhkan nya sebagai wali nikahnya nanti.

"Papa bisa mencabut fasilitas dan kebutuhan Rin mulai sekarang tapi tolong kali ini saja turuti keinginan Rin setelah ini Rin tidak akan mengusik papa lagi "

Pria itu menghela nafas berat, menjadi harapan satu satunya selain Sae adalah Rin tapi kalau begini mau bagaimana lagi.

Kalau dia bertanggung jawab itu tidak mungkin karena Name saat ini sedang mengandung calon cucunya.

Selama ini dia selalu berganti ganti wanita untuk mengisi kehidupan nya tapi tidak ada sesuai dengan ekspektasi nya hingga dia melihat Name.

Name mengingatkan nya pada ibu nya Sae dan Rin.

Cantik, Baik, polos dan juga pekerja keras.

Dia juga menyesali telah berbuat kasar pada Name saat terakhir kalinya mereka bertemu sebelumnya.

"Kau yakin jika aku mencabut semua nya kau tidak punya apa-apa lagi Rin" ucap nya dengan nada Dingin.

"Iya itu tidak masalah lagipula selama ini aku tidak pernah memakai fasilitas mu selain sekolah,motor dan mobil"

"Selama ini juga aku punya pekerjaan sebagai guru les"

"Dan rumah itu tempat ku di besarkan ini adalah milik mama bukan milik papa" balas Rin tak kalah dinginnya dari papanya.

"Hei jangan lupakan surat rumah itu ada padaku kau ini masih bocah Rin"

Rin tidak peduli rumah masih bisa di cari tapi untuk saat ini dia ingin papanya menyetujui pernikahannya.

"Terserah tapi yang terpenting sekarang adalah kau menjadi wali ku, ini pertama dan terakhir kalinya aku meminta sesuatu setelah itu, aku bukan lagi tanggung jawab mu"

"Baiklah jika itu mau mu aku akan mengambil semua telah ku kasih padamu dan berbahagialah dengan calon istri mu itu"

Rin langsung keluar tapi sebelum keluar Rin menoleh kebelakang.

"Tapi aku tidak akan pernah memaafkan mu atas apa yang kau lakukan selama ini, dan aku tidak akan memaafkan mu karena telah menyakiti Name sebelum nya"

Rin akhirnya pergi dari ruangan papanya.

Tuan itoshi memijat pelipisnya bukan ini dia inginkan di benci oleh kedua anaknya setelah kematian ibu mereka.

"Aku hanya ingin semuanya membaik"

Pria itu memengang foto mendiang istri nya perlahan air matanya keluar.

"Seandainya waktu bisa di putar kembali..."

"Maafkan aku semuanya"

-o0o-

Rin baru tiba di rumah Name hari ini Rin ingin mengajaknya berjalan jalan. Sekaligus mempersiapkan barang dan kebutuhan untuk pernikahan mereka nanti secara sederhana.

Lost everything | Itoshi brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang