37

170 17 5
                                    

Setelah kehadiran Sae kembali, hidup Name dan Rin menjadi tidak tenang dimana terkadang mereka tidak sengaja selalu di pertemukan dimanapun itu.

Seperti dua hari kemarin, sangat kebetulan mereka bertemu di aquarium.

Dan hari ini pria itu mengunjungi rumah mereka.

Dengan suasana yang sunyi Sae terduduk sambil menatap sekitaran isi rumah Name dan Rin.

Rin menghela nafasnya berat.

"Kau mau apa sih Sae?" tanya Rin yang langsung membuat Sae menoleh.

"Maksudnya?" tanya Sae. Rin terdiam sebentar.

"Maksudnya kau ada urusan apalagi?"

Sae menghela nafasnya pelan.

"Aku cuman mau liat kamu saja"

Rin mengernyitkan dahinya.

"Ga boleh ya?" tanya Sae dengan hati-hati.

"B-Boleh sih"

"Aku ganggu ya?"

Rin menggelengkan kepalanya.

"Engga kok, santai aja" balas Rin.

Sementara Name berada di dalam kamar dari pertama Sae tiba hingga saat ini.

"Aku mau nanya serius" kata Sae.

"Nanya apa?" tanya Rin.

"Tapi jangan marah ya"

Rin mengangguk.

"Sebenarnya... Name masih berharap aku kembali kan?" tanya Sae membuat Rin reflek menatap sae dengan tajam.

"Apa maksud mu?!" Tanya Rin mendapatkan kekehan dari Sae.

"Maksudnya ya... akhir-akhir ini pikiran ku dihantui sama istri mu" ujar Sae yang membuat Rin langsung menarik kerah bajunya.

"Jangan macam-macam, kau harus tau batasan Sae" ucap Rin membuat Sae tersenyum kecil.

"Apa perlakukan mu dulu begini dengan niichan mu Rin?" tanya Sae membuat Rin langsung melepaskan tarikan di kerah sae.

"Aku cuma memperbaiki hubungan kita yang sempat retak tapi kau selalu berlebihan, lagi pula siapa juga yang mau dengan istri mu merupakan seorang pelacur!"

"Sae..."

"Udah sore kalau gitu aku pulang dulu, maaf ya ngeganggu waktu istirahat mu" ucap Sae sambil menepuk pundak Rin lalu langsung pergi begitu saja.

Sepuluh menit kemudian Rin masuk kedalam kamar dan berbaring di sebelah Name.

"Kenapa dia selalu ngeganggu kita Rin?" tanya Name yang sudah muak dengan Sae.

"Dia cuman kesepian"

"Tapi Name udah gamau ketemu dia lagi"

"Kalau kebetulan mana bisa dihindar" balas Rin membuat Name berdecak.

"Kalau suatu hari nanti Sae minta kembali, kamu ga bakal balik sama dia kan?" tanya Rin yang langsung mendapat pukulan dari Name.

"Ya engga lah, untuk apa? Sekarang hidup Name lebih bahagia, Name cuman butuh orang yang benar-benar sayang sama Name, yang benar-benar tanggung jawab dan itu bukan dia tapi kamu Rin" ucap Name membuat Rin tersenyum.

Rin memeluk Name sangat erat.

"Tapi kalau suatu hari nanti sai yang minta kalian untuk bersama gimana?" Tanya Rin dengan ekspresi takut jika itu benar terjadi.

"Sai ga mungkin gitu, dia pasti tau mana ayahnya yang sayang sama dia dan mana ayahnya yang ga sayang sama dia" ucap Name.

Sambil membelai wajah Rin membuat Rin memejamkan matanya menikmati sensasi tangan Name yang lembut.

Lost everything | Itoshi brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang