23

205 14 4
                                    

Sekolah mulai kembali aktif sehingga kenyu kembali ke Tokyo untuk bersekolah sementara ayah name selesai masa cuti nya kembali bekerja.

Di dalam kamar Name menyisir rambut nya sehabis mandi.

Melihat ada notifikasi terbaru di akun sosial media nya membuka ponsel miliknya beberapa saat kemudian name menaruhnya di meja.

Name menghela nafas dengan berat, dia menatap pantulan dirinya di depan cermin.

Sementara Rin baru saja selesai mandi hanya mengenakan handuk menutupi pinggang nya,memasuki kamarnya, ia melihat istrinya tengah melamun.

"Name.... Kenapa sayang?"

Name tersadar dari lamunannya kemudian menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak apa-apa kok Rin"

Mata Rin tertuju pada ponsel name menatap postingan Kana dan lainnya di sosial media kembali aktif sekolah.

Rin menghela nafas.

"Kamu kangen sekolah?"

Name menagguk.

"Tapi kamu tahu kan, kita tidak mungkin bisa bersekolah lagi"

Setelah pernikahan Name keluar dari sekolah dan tentu saja Rin pun mengikutinya.

Name merasa bersalah tentang masa depan Rin, hanya karena dirinya Rin juga harus mengubur impiannya.

"Rin maafkan aku"

Rin tersenyum tipis mengusap kepala istri nya, menaruh dagunya di atas kepala name menatap pantulan dirinya dan name di depan cermin.

"Tidak apa-apa sayang, tidak perlu minta maaf"

"Apakah kita masih bisa mencari ilmu tanpa bersekolah secara langsung Rin?"

"Bisa dengan Home schooling"

Name terdiam lalu mulai berkomentar lagi.

"Tapi itu mahal, aku tidak ingin merepotkan mu Rin"

Rin menggelengkan kepalanya.

"Kau tidak merepotkan ku, aku suami mu name"

Name kembali menatap cermin sambil nunduk sementara Rin menyisir surai indah name yang tebal dan panjang sesekali dia menghirup aroma nya.

Mengingat Sekarang kondisi ekonomi keduanya terbilang agak sulit karena sejak Rin dan name resmi menjadi suami istri, tuan itoshi benar benar mencabut fasilitas Rin.

Gaji Rin sebagai guru les online untuk anak SD dan SMP pun tidak seberapa.

Syukur syukur mendapatkan rumah dari mendiang ibu name sebagai tempat tinggal mereka.

"Kau masih bisa belajar dan mengajar impian mu sebagai dokter, itu kan cita cita mu?"

"Aku yang sekarang sudah tidak pantas bermimpi Rin"

Name semakin menunduk rasanya semua ini sangat melelahkan, dia tidak ingin mengeluh tetapi cobaan selalu datang bertubi-tubi padanya.

Rin menarik tubuh name menghadap dirinya lalu memeluk tubuh mungil istrinya mengusap punggung nya.

"Sudah ku bilang name... berhenti merendahkan diri mu sendiri kamu berharga itulah kenyataan" Rin bisa merasakan air mata name mengalir jatuh di punggungnya name semakin. Dia menenggelamkan wajahnya di bahu lebar Rin.

"Kamu yang dulu dan sekarang sama saja, tetap berharga jadi tolong Name berhenti membenci dirimu sendiri" lanjutnya.

Rin menatap ponsel name lagi lagi berdering.

Lost everything | Itoshi brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang