01

1.4K 53 7
                                    


Di hari kelulusan hari dimana bunga sakura bermekaran seorang gadis remaja berlarian di kejar oleh teman seusianya seorang pria sama sama mengenakan pakaian SMP.

"Haha sedikit lagi aku sampai aku akan menang hehehe"

"Name kau curang kau lari duluan sebelum aku selesai menghitung"

Sang gadis sambil berlari menoleh ke belakang lalu mengujurkan lidahnya.

"Blehh isaaagi yang lambat wlehh"

"Name jangan berlari sambil menengok ke belakang nanti jatuh !!"

"Name gak percaya, pasti isaa bohong supaya bisa ngalahin name gak bakal bisa !!"

Gadis itu terus berlari sampai dia terjatuh.

"Aduh sakit."

"Name!!"

Pria bersurai biru tua bernama isagi yoichi mendekat lalu membantu name berdiri.

Isagi membawa name ke kursi sekitar taman itu mulai berlutut membersihkan luka di lutut name.

"Tuh kan aku bilang juga apa kamu sih bandel"

"Hehe lukanya gak parah kok isaa"

"Name lutut mu berdarah tidak apa apa apanya, sini aku obati."

Isagi mengambil plester obat dari sakunya lalu mengobati luka di lutut name.

"Lain kali hati hati dasar ceroboh"

Isagi menjitak kepala Name.

"Aduh ittaii, kamu itu sama aja dengan mas Ken suka nyitak kepala Name!"

"Siapa suruh ceroboh!"

Melihat keadaan name Isagi berinisiatif. Dia berjongkok membelakangi name.

"Tunggu apa lagi ayoo naik"

"Ehh... Tapi isaa aku kan berat, nanti tulang kamu remuk terus gak bisa jadi pemain sepakbola. Lalu tidak bisa menjadi striker nomor satu di dunia bagaimana?"
Ucap name dengan kepolosan nya.

"Ehh name kamu remehin aku ya, aku kuat tahu nih lihat otot aku!"
Ucap isagi mengakat kedua lengannya memamerkan ototnya tapi name malah ketawa.

"Hahahaha Isaa kamu ngapain sih"

"Jadi percaya kan sama aku?"

"Iya iya isaa"

Name nurut kini naik di punggung isagi lalu isagi mengendong nya.

"ugh lumayan berat juga ni bocah, tapi aku harus kuat kalau aku ngeluh nanti aku di ketawain Ama ni bocah wibu, gini amat dah naksir Ama bocah wibu akut"

"Isaa ada apa?"

"Eh gak kok ayok kita pulang"

Saat di perjalanan isagi terus mengendong name sementara name mengeratkan pelukannya dari belakang.

"Nyaman" Name bergumam.

Isagi terus berjalan sambil mengendong name di belakanya. Isagi bisa merasakan tubuh name menempel padanya dia sambil menahan detak jantung nya.

Isagi sudah tidak bisa lagi memendam perasaannya lebih banyak lagi akhirnya dia menarik nafas lalu membuangnya bersiap untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Name ada ingin aku katakan"

"Mau bilang apa isaa?"

"Aku sayang sama kamu dan aku... Mencintai mu"

Name kaget dengan pengakuan dari isagi Dian terdiam sesaat hingga akhirnya dia mulai bersuara.

"Isaa turunin name"

Lost everything | Itoshi brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang