33

284 19 9
                                    

Setelah kejadian dimana Name memberi peringatan. Akane sudah tidak berani bertingkah sesuka hati tapi itu bukan berarti dia bisa menghilangkan perasaan nya terhadap Rin.

Justru perasaan Akane semakin dalam hingga hari di mana semua staff mendapatkan upah mereka dari atasannya. Karena hari ini cafe cepat tutup akhirnya Rin  memutuskan untuk cepat pulang.

"Eh Rin jangan pulang dulu masih sore ini gimana kalau kita karoke aja?" Ucap Naruhaya langsung di angguki zantetsu.

"Tapi..."

"Ayolah Rin kapan lagi kita bisa nongkrong selain jam kerja?"

Rin menghela nafas akhirnya dia setuju.

"Akane Lo wajib ikut" ucap zantetsu menujuk Akane sedang bergegas.

"Eh gak perlu aku mau pulang"

"Ayolah Akane ikut ya" bujuk Naruhaya.

Akane menggelengkan kepalanya.

Naruhaya menyenggol lengan Rin.

"Rin bujukin Akane Dong~" Naruhaya memasang puppy eyes.

"Akane san ikut kami saja udah lama gak ngumpul bareng lagi" akhirnya Rin bersuara.

Akane langsung menagguk dengan pipi sedikit memerah.

"Baiklah"

Akhirnya mereka singgah di karoke.

Semuanya bersenang senang bernyanyi nyemil dan bercanda bersama.

"Naru temenin gue ke WC mau berak" ucap zantetsu sambil memengang perutnya.

"Berak sendiri sono" ketus Naruhaya.

"Ayolah bro udah di ujung nih tai gue"

"Idih itu sih derita Lo"

Zantetsu sudah kebelet dia menarik tangan Naruhaya ikut bersamanya ke toilet.

Tertinggal Akane dan Rin berdua di ruang karoke.

Jantung Akane berdegup kencang. Dia gugup sekarang padahal semenjak di peringati oleh Name Akane berusaha menjauh dari Rin, tapi sekarang dia malah terjebak berdua dengan Rin.

"Akane san?"

Mendengar suara Rin masuk di Indra pendengarannya Akane yang gugup langsung meminum bir dengan sekali teguk.

Mata Rin membelak kaget dengan tindakan Akane yang tiba-tiba itu.

Belum sempat Rin berbicara Akane meminum lebih banyak lagi.

"Akane San stop sepertinya kau terlalu banyak minum"

Akane tidak mendengarkan perkataan Rin dia terus minum hingga dia benar-benar mabuk berat.

Kesadaran Akane mulai menghilang dirinya mulai tidak bisa di kendalikan.

Dengan perlahan Akane bangkit menuju pintu untuk keluar tapi sayangnya pintu terkunci.

"BUKA!" ucap Akane sudah mabuk. Dia terus menggedor-gedor pintu tapi tidak ada yang mendengar.

"Akane San kau mabuk berat?"

"Sstt diam!"ucap Akane kembali berjalan di sofa.

Rin hanya diam membiarkan Akane sampai dia membaik.

Beberapa saat keduanya masih saling berdiam satu sama lain.

"Rin..." Tanpa aba aba Akane langsung menindih Rin memajukan wajahnya hendak mencium bibir Rin tapi Rin segera menahan pundak Akane.

"Akane San sadarlah kau sekarang sedang mabuk!"

Akane menggelengkan kepalanya perlahan dia melepaskan kancing bajunya sehingga terlihat payudaranya yang besar masih tertutup bra berwarna biru.

Lost everything | Itoshi brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang