25

258 16 16
                                    

Di sebuah pemakaman disana banyak orang berduka karena telah kehilangan seorang yang ada selama ini apalagi orang itu baik.

Semua nya datang mereka menangis dan mendoakan semoga dia tenang di sana.

Name dan Rin baru tiba name berjalan menghampiri pemakaman itu.

Name menangis sejadinya jadinya sambil memukul dadanya sendiri.

"Name yang sabar tolong stop menyakiti diri mu sendiri" Rin memeluk name masih saja memukuli dadanya dengan keras.

"Isaaa tega Rin dia pergi ninggalin aku padahal aku belum meminta maaf padanya dia jahat" name menagis histeris sambil meremas bajunya sendiri.

Ibunya isagi mendekat.

"Name"

"Tante..." Name mendekat pada ibunya isagi.

"Maafkan saya pembunuh saya bersalah saya tidak ingin ini terjadi, aaahh" Name langsung bersujud di kaki ibu isagi sambil memengang kakinya.

Rin mencoba membangunkan Name tapi Name enggan melakukan dia terus bersujud di kaki ibunya isagi.

"Name berdiri" ucap ibu isagi.

Name menggelengkan kepalanya dia memeluk kaki ibunya isagi sambil menangis jika dia di pukuli ataupun di bunuh saat itu juga dia menerimanya.

"Name berdiri ini bukan salah kamu"

"Ini salah aku, aku pembunuh anak Tante hiks"

Ibu isagi langsung memeluk Name.

"Tidak ini bukan salah mu nak ini takdir" tak lama kemudian ibu isagi menangis sambil memeluk name dengan erat.

"Name salah maafkan name, name pantas di hukum"

Ibunya isagi membelai wajah name dia menggelengkan kepalanya lalu mengusap air mata name terus mengalir.

"Kamu yang tabah ya name"

"Ma-maafin name hiks"

Beberapa orang yang datang menatap name dengan penuh kebencian.

"Dasar drama"

"Muka dua paling aslinya bodo amat tapi tidak mau disalahkan kali"

"Kasian mendiang isagi dia jatuh cinta pada perempuan pelacur dan muka dua itu"

"Udah bagus di berkati pria sebaik isagi eh dianya gak puas menjilat satu kemaluan laki-laki"

"Benar benar menjijikan yang aku heran kok Rin mau sama dia"

"Katanya sih tanggung jawab karena hamil"

"Paling di kandungannya bukan anaknya tapi anak om om buncit dan jelek"

"Eww aku seperti melihat kotoran sapi di sini"

"Berani sekali dia muncul setelah apa terjadi kalau aku jadi dia sih lebih baik aku mengakhiri nyawaku saja"

"Dari awal aku memang tidak menyukai nya"

"Iya aku juga dia itu sasimo dan murahan"

"Muka doang polos tapi aslinya suka open bo itu"

"Pantas saja koleksi wibu gak jelas nya itu banyak sekali ternyata hasil begitu"

"Kayanya dia kena HIV deh"

"Entah sebaiknya kita jauh jauh darinya"

"Teruntuk para cowok kalian masih nafsu dengan cewek itu?"

"Tentu saja tidak bahkan seujung Batang ku pun tidak Sudi menyentuhnya"

Lost everything | Itoshi brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang